Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Susno Duadji Blak-blakan Sebut Sosok ini Bikin Publik Ribut Atas Kasus Brigadir J
Terkait tewasnya Brigadir J, Susno Duadji secara blak-blakan menyebut sosok ini sebagai dalang pembuat keributan publik. Siapa dia?
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tewasnya Brigadir Yosua alias Brigadir J mengundang sorotan berbagai pihak.
Salah satunya Komjen Pol (Purn) Susno Duadji, Mantan Kapala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri) .
Susno Duadji secara blak-blakan menyebut sosok yang bikin publik ribut dalam kasus kematian Brigadir Yosua atau Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Diketahui kini Susno Duadji tinggal di pelosok desa dan menikmati masa pensiunnya sebagai seorang petani.
Sekalipun jauh dari ibukota, Susno Duadji ikut mengamati kasus penembakan yang merenggut nyawa Brigadir J.
Dengan pengalaman di bidang reserse yang dimilikinya, jenderal bintang 3 ini memberikan ulasan tajam atas kasus yang jadi perhatian Presiden Joko Widodo melalui kanal Youtube miliknya.
Dalam salah satu ulasannya, Susno Duadji blak-blakan menyebut sosok ini yang justru bikin publik ribut dalam kasus kematian Brigadir J.
Ternyata bukan Irjen Ferdy Sambo.
Mantan Kapolda Jawa Barat ini membagikan analisisnya yang tajam dalam mengulas kasus penembakan Brigadir J yang sudah menjadi perhatian Presiden Jokowi.
Kata Susno Duadji, ada satu syarat agar kasus ini bisa terungkap dengan jelas. Syarat tersebut menurut Susno Duadj,i yakni pihak kepolisian harus menyita ponsel sejumlah orang yang ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara) tewasnya Brigadir Joshua atau Brigadir J. Tujuannya adalah untuk mengetahui pembicaraan, kiriman gambar hingga video dan lainnya.
Susno Duadji mengatakan, kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo adalah hal yang mudah. Katanya, yang sulit itu nemu jenazah hanyut di sungai.
“Yang sulit itu nemu jenazah yang hanyut di sungai, pertama kita mengidentifikasi siapa jenazah ini, kedua kita harus bertanya meninggalnya ini karena apa,” ujar Susno Duadji di YouTube Indonesia Lawyers Club yang diunggah pada 24 Juli 2022.
Sementara itu, dalam kasus Brigadir Yosua ini sudah terlihat jelas, TKP, barang bukti, pelaku penembakan hingga penyebab insiden tersebut terjadi. Kendati begitu ada satu syarat agar kasus ini bisa terungkap dengan jelas.
Dia menyebutkan syarat yang dimaksud, yakni pihak kepolisian harus menyita ponsel sejumlah orang yang ada di TKP. Tujuannya adalah untuk mengetahui pembicaraan, kiriman gambar hingga video dan lainnya.
“Timbul pertanyaan kalau itu hilang, kan Polri tidak menyerah kan ada provider, minta kepada provider karena ini kasus kriminal pasti provider akan berikan kok, akan terlacak semua,” terang Susno Duadji.
“Dari handhone juga bisa diketahui posisi masing-masing pemegang telepon pada jam itu,” sambungnya. Susno Duadji lantas menyinggung lokasi tes PCR yang kabarnya Irjen Ferdy Sambo sedang berada di sana saat insiden baku tembak sesama polisi.
“Jadi dengan handphone bisa terjawab posisi, antara tempat PCR dengan lokasi itu bisa ketahuan,” ujarnya. “Kenapa bisa ketahuan? pasti bts disana ‘bts itu tiang tinggi’ bisa tunjukin itu di mana kita,” sambungnya.
Susno Duadji juga sempat meminta agar dokter forensik yang memeriksa Brigadir J dinonaktifkan. Menurut Susno Duadji, ada sejumlah kejanggalan yang dia lihat pada kasus ini.
“Kejadian meninggalnya Brigadir J itu hari Jumat, kenapa diumumkan hari Senin. Tidak ada istilah libur di Bareskrim,” kata Susno Duadji.
Terlebih lagi ia juga mengunggat keberadaan Bharada E saat kasus penembakanya bergulir. “Dimana pelakunya?” ujarnya lagi.
Di sisi lain, Susno Duadji merasa curiga dengan kinerja dokter forensik yang terlihat sangat janggal. Bahkan, Susno Dudji sampai menyarankan agar dokter forensik tersebut lebih baik dinonaktifkan.
“Dokter yang memeriksa dan yang memberikan autopsi harus diperiksa, bila perlu dinonaktifkan gitu,” ujar Susno.
Lantas, Susno Duadji mengungkapkan alasan mengapa dokter forensik yang menangani jenazah Brigadir J harus diperiksa.
“Ya karena janggal, dan sistemnya harus di buka ke publik. Apa visum yang dibuat sang dokter itu,” ucapnya.
“Jadi sorotan kita harus ke dokter yang memeriksa itu, dia meriksa di bawah tekanan atau meriksa beneran,” sambungnya.
Sebab, kata Susno Duadji jika pemeriksaan ini sudah sesuai prosedur maka publik tidak akan ribut soal penyebab tewasnya Brigadir Joshua.
“Kalau meriksa beneran, orang gak akan ribut ini kena tembak peluru atau kena luka sayat? Atau luka tumpul? Atau dokter-dokteran yang meriksa?,” ucapnya, dilansir dari YouTube Kompas TV, dilansir pada 24 Juli 2022.
Susno Duadji juga menilai hasil autopsi ulang Brigadir J akan merubah jalan cerita kasus kematian ajudan Irjen Ferdy Sambo itu.
Dalam sebuah acara di salah satu televisi, Susno Duadji mengatakan, jika apa yang didapatkan dalam otopsi ulang berbeda dengan hasil otopsi ulang pertama, maka ceritanya akan lain.
"Kalau apa yang didapat dari hasil forensik (otopsi ulang) berbeda dengan hasil dokter forensik pertama, maka akan merubah jalannya cerita penyidikan menjadi 180 derajat," ujar Susno.
Karena menurut Susno, penyidikan saat ini adalah kasus tembak menembak. Berarti waktu saat ditembak masih hidup. Tapi kalau ternyata dia (Brigadir J) dianiaya dulu, maka ceritanya akan berubah 180 derajat.
Susno Duadji menyebut kalau Bharada E sakti.
Saat Bharada E datang ke kantor Komnas HAM beberapa waktu yang lalu Susno Duadji pun menyoroti kedatangan Bharada E tersebut.
Dia menyebut bahwa Bharada E ini sakti.
"Sakti pak saya pensiunan bintang tiga, saat bintang tiga nggak sakti," ujarnya, dilansir Youtube TV One, Minggu (30/7/2022).
"Saya paling dikawal ya sersan sersan lah, kadang tidak," ujarnya.
Dia menyoroti pengawalan Bharada E ini.
Pangkat rendah Bharada E dikawal Bintara dan Perwira.
"Yang ini Bharada pangkat paling bawah, yang ngawal kemarin Bintara dan ada Kolonel," ujar Susno Duadji.
"Saktinya lagi Bharada dia nembak lima peluru kena, dia ditembak tujuh peluru nggak ada yang kena sakti sekali," ujarnya
Kini publik menunggu mengenai kabar Bharada E setelah diperiksa Komnas Ham.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
https://medan.tribunnews.com/2022/08/01/bukan-ferdy-sambo-susno-duadji-sebut-sosok-ini-bikin-ribut-dalam-kasus-brigadir-j?page=all
https://medan.tribunnews.com/2022/08/01/kesaktian-bharada-e-susno-duadji-pangkat-rendah-tapi-dikawal-kolonel-ditembak-7-peluru-gak-kena?page=all