Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sangihe Sulawesi Utara

Dinkes Sangihe Sulawesi Utara Bagikan Tips yang Harus Dilakukan saat Digigit Hewan

Pihak Dinkes Kabupaten Sangihe Provinsi Sulawesi Utara Bagikan Tips yang Harus Dilakukan saat Digigit Hewan.

Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Rizali Posumah
HO
Kepala Dinas Kesehatan Sangihe Sulawesi Utara dr Handry Pasandaran memberikan tips atau langkah-langkah yang harus dilakukan saat digigit hewan. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Digigit hewan peliharaan merupakan salah satu hal yang ditakuti manusia.

Terlebih kalau hewan tersebut mengidap penyakit rabies. 

Gigitannya bisa menyebakan kematian apabila tidak ditangani dengan benar. 

Terkait hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sangihe Sulawesi Utara melalui Kepala Dinas dr Handry Pasandaran menjelaskan tips atau langkah-langkah yang harus dilakukan apabila seseorang di digigit hewan.

1. Tenangkan diri jangan panik

2. Segera cuci gigitan hewan dengan air mengalir dan sabun hingga benar-benar bersih

3. Oles dengan Alkohol dan Betadine

4. Apabila luka masih berdarah cukup di bebat dengan kasa sambil di tekan.

5. Segera bawa pasien ke Fasilitas kesehatan terdekat Puskesmas, Dokter atau Rumah Sakit.

"Apabila setelah dilakukan observasi selama 14 hari dan hewan mati itu hampir pasti hewan tersebut rabies.

Segera pasien diberikan vaksin," Kata Pasandaran.

Pendistribusian Obat di 3 Puskesmas Kepulauan Sangihe Aman

Penyaluran obat-obat di 3 puskesmas yang ada di wilayah Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, masih lancar dilaksanakan.

Hal ini sebagaimana yang dikatakn oleh Kepala Dinas Kesehatan Sangihe dr Handry Pasandaran saat ditemui Tribun Manado, pada Kamis (21/07/2022).

dr Handry Pasandaran menjelaksan Kabupaten Kepulauan Sangihe memiliki 3 puskesmas.

3 puskesmas tersebut yakni Puskesmas Nusa Tabukan, Puskesmas Kahakitang dan Puskesmas Marore. 

Di mana pada setiap bulan 3 puskesmas itu melaporan peserdiaan obat dan rencana kebutuhan obatnya.

"Dinas kesehatan juga mempersiapakan rencana kebutuhan obat (RKO) baik yang bersifat tahunan maupun yang bersifat bulanan.

Persediaan obat puskemas ini secara rutin itu di evaluasi dan dimonitoring oleh bidang sumber daya kesehatan khususnya bidang farmasi kesehatan," kata Pasandaran.

Ia menerangkan, adapun kendala yang terjadi, kecuali pada kondisi tertentu apa bila ada gangguan faktor alam.

"Seperti cuaca sehingga menyulitkan pengiriman atau misalnya ke marore ada hambatan kapal," sambungnya.

Kadis menerangkan pula bahwa sejak tahun 2020, 2021 hingga 2022 pemerintah telah menyiapkan anggaran yang dibutuhkan untuk kepentingan mendistribusi.

"Jadi misalnya kalaupun kapal-kapal tertentu yang rutin melayani masyarakat di pulau-pulau itu terhambat, kita bisa sewa perahu atau boat untuk membantu mendistribusi sampai ke puskesmas," terangnya.

Diketahui pendistribusian obat-obatan ke puskesmas kepulauan cuma membutuhkan waktu kurang lebi stenga jam hingga 7 jam.

"Hanya pada kondisi extreme, kadang-kadang kita di wilayah sangihe ada bulan-bulan tertentu itu kondisi alam lautnya cukup ganas sehingga menyulitkan mobilisasi dan distribusi logistik obat ke pulau-pulau.

Itu sebabnya khusus di wilayah pulau kalau mereka mau ajukan permintaan selalu kami minta untuk buffer stock.

Sehingga apa bila terjadi situasi kondisi alam yang tidak terkendali jangan sampai terjadi kekosongan," tutup mantan Direktur RS Liun Kemdage Tahuna. (nel)

Nasib Kekasih Brigadir J, Kini Takut usai Beri Kesaksian hingga Mengundurkan Diri dari Pekerjaannya

Benny Wenda Nyatakan Ambil Alih Urusan Negara Papua Barat, Sebut Indonesia Pencuri yang Hanya Diam

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved