Penembakan Istri TNI
Akhirnya Terungkap Fakta Baru Terkait Kopda M, Bayar Eksekutor untuk Bunuh Istrinya Demi Selingkuhan
Kopda Muslimin memberikan upah Rp 120 juta ke lima pembunuh bayaran pakai uang mertua setelah menembak istrinya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Fakta baru terkait penembakan istri TNI oleh orang yang tak dikenal (OTK.
Diketahui Kopda M merupakan dalang dari pembunuhan tersebut.
Kopda M nekat melakukan itu demi selingkuhanya.
Kopda Muslimin yang membiayai eksekutor penembakan istri pakai uang pribadinya.
Kopda Muslimin meminta tolong mertua mengambil uang tersebut yang disimpannya dalam sebuah kaleng kerupuk.

Sebelumnya, beredar kabar Kopda Muslimin memberikan upah Rp 120 juta ke lima pembunuh bayaran pakai uang mertua setelah menembak istrinya.
Terkait pernyataan tersebut, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan melalui wawancaranya di KompasTv, Kamis (28/7/2022) mengungkap fakta sebenarnya.
Diketahui, Kopda Muslimin menjadi otak penembakan terhadap istrinya sendiri lantaran kepincut wanita lain.
Kopda Muslimin membayar lima pembunuh bayaran untuk melancarkan aksinya dengan upah Rp 120 juta.
"Ada uang Rp 120 juta untuk kompensasi kepada para pelaku," tutur Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi dikutip dari TribunJateng.com.
Kala itu, Kopda Muslimin berada di rumah sakit untuk mengantar istrinya yang baru saja mengalami luka tembak.
Kopda Muslimin kemudian menelpon salah satu pegawai di rumahnya untuk meminta uang kepada mertua.
Uang tersebut, dalih Kopda Muslimin untuk biaya rumah sakit istri.
"Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit," tutur Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Irwan Anwar.
Kemudian Kopda Muslimin kembali memerintahkan untuk meminta tambahan Rp 90 juta dengan alasan tambahan biaya rumah sakit yang kurang.
"Ternyata Rp120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp90 juta digunakan untuk melarikan diri," katanya.
Belakangan terungkap uang tersebut merupakan uang pribadi Kopda Muslimin yang disimpan ke dalam kaleng kerupuk.

"Perlu saya luruskan terkait informasi tersebut. Memang Kopda Muslimin ini biasa menaruh uangnya di kaleng kerupuk di rumah,"
"Pada saat kejadian, (Kopda Muslimin) masih menemani istrinya operasi akhirnya ia meminta tolong kepada rekan mengambil uang di rumah," jelas Donny Lumbantoroan.
Kebetulan, lanjut Donny, di rumahnya hanya ada mertua Kopda Muslimin saja.
Hingga akhirnya Kopda Muslimin meminta rekannya untuk mengambil uang tersebut dari mertua, yang mana uang itu diambil mertuanya dari kaleng kerupuk.
"Jadi (mertua) hanya mengambil uang yang disimpan (Kopda Muslimin) di dalam kaleng kerupuk itu, jadi bukan uang dari mertuanya. Uang pribadi (Kopda M)," jelas Donny.
Saat ini, polisi masih menyelidiki darimana asal uang ratusan juta milik Kopda Muslimin tersebut.
Termasuk isu judi Kopda Muslimin, polisi juga masih melakukan penyelidikan.
Di sisi lain, Donny sempat menjelaskan kondisi terkini Rina Wulandari di rumah sakit setelah Kopda Muslimin meninggal dunia.
Rupanya, Rina Wulandari yang mendapatkan luka tembak di perut ini kondisinya belum stabil.
"Saat ini kondisi istri masih belum stabil," ucap Donny dalam keterangannya.
Lebih lanjut Donny menyebut, Rina Wulandari baru saja dirujuk dari Rumah Sakit Hermina ke Rumah Sakit Kariadi.
"Masih dalam pengawasan kedokteran, ada dua tembakan (di perut)," sambung Donny.
Siasat keji celakai istri
Siasat keji Kopda Muslimin atau Kopda M mencoba menghabisi istrinya, Rina Wulandari di Kota Semarang akhirnya terungkap.
Pelaku memerintahkan orang suruhannya bernama Sugiyono alias Babi untuk membunuh istrinya.
Caranya mulai meracun istrinya memakai air kecubung hingga melakukan santet.
Namun, seluruh usaha Kopda M menghabisi nyawa istrinya berujung kegagalan.
Terakhir, ia menyuruh orang suruhannya menembak sang istri.
"Sebulan yang lalu keterangan Babi (Sugiyono) diperintahkan untuk meracun menggunakan air kecubung. Kemudian mencuri targetnya istrinya (Kopda Muslimin) mati. Ketiga santet," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Kopda Muslimin pun kini berstatus buron setelah istrinya ditembak orang suruhannya.
Diketahui, Rina Wulandari ditembak oleh eksekutor di Jalan Cemara IIII RT08/RW03 Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, beberapa hari lalu.
Ihwal aksi penembakan yang dilakukan eksekutor suruhan Kopda Muslimin di Banyumanik, ternyata itu telah direncanakan Kopda Muslimin sejak sebulan yang lalu.
Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan berdasarkan keterangan tersangka Sugiono, Kopda Muslimin telah merencanakan menyingkirkan istri sah demi wanita idaman lain.
Kenekatan Kopda Muslimin alias Kopda M nyatanya sama sekali tak dihargai oleh wanita selingkuhannya. (Kolase Tribun Jakarta/Kompas TV)
Menurut Kapolda, keterangan tersangka tersebut belum dilakukan kroscek dengan suami korban.
Pihaknya saat ini sedang memburu keberadaan suami korban selaku dalang penembakan.
"Tetapi perencanaan ini timbul sebelum eksekusi dilakukan dengan menyiapkan senjata, rapat mematangkan rencana, dan membuntuti korban. Sebelumnya dilakukan upaya lain yaitu membela pacarnya, menyantet, pura-pura maling, dan terakhir ditembak," tutur dia.
Tetangga kaget
Ketua RT 2 RW 1, Abidin (43) mengatakan, Kopda Muslimin jarang datang ke Kendal untuk menemui orangtuanya.
Abidin juga tak melihat Kopda Muslimin pulang sejak kasus penembakan istri Kopda Muslimin beberapa waktu lalu di Semarang.
Kata Abidin, hingga Rabu (27/7/2022) malam, tidak ada tanda-tanda Kopda Muslimin pulang ke Kendal.
Abidin juga tidak mendengar ada suara kendaraan datang ke rumah orangtua Kopda Muslimin, yang kebetulan berada di samping rumahnya.
"Enggak tahu sama sekali kalau pulang, tiba-tiba saja dapat kabar pas saya sudah kerja kalau Muslimin meninggal," terangnya dikutip dari TribunJateng.com, Kamis (28/7/2022).
Abidin kaget mendapat kabar dari ponakan bahwa Muslimin meninggal di rumah orangtuanya.
"Saya dapat kabar setengah 9 pagi, sebelumnya sama sekali tidak tahu kalau dia pulang ke Kendal. Terakhir pulang sepertinya pas Hari Raya Idulfitri lalu," katanya.
Tetangga lainnya, Surip mengatakan, dia mendapat kabar bahwa Kopda Muslimin meninggal sekiranya pukul 07.30.
Saat itu, dia langsung bergegas ke rumah orangtua Kopda Muslimin yang berada di depan rumahnya.
Surip mengaku melihat jasad Kopda Muslimin terbaring di kamar.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Sosok Polwan Cantik yang Jadi Penyebab Oknum TNI dan Polisi Baku Hantam
Baca juga: Akhirnya Terungkap Pengakuan Bharada E pada Komnas HAM, Ini yang Dilakukan Sebelum Brigadir J Tewas
Artikel telah tayang di: TribunJakarta.com