Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Pengakuan Ketua RW Tentang Keluarga Bharada E Pasca Penembakan Brigadir J: Tertutup

Rumah Bharada E yang ada di Perumahan Tamara Residence, tepatnya di Kelurahan Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, saat ini terpantau sepi

Penulis: Nielton Durado | Editor: Chintya Rantung
Nielton Durado/Tribun Manado
Potret Rumah yang diduga milik orang tua Bharada E di Kecamatan Mapanget Kota Manado. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Institusi kepolisian Republik Indonesia saat ini sedang diuji dengan kasus penembakan Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Peristiwa yang terjadi pada awal Juli 2022 ini melibatkan anak buah Ferdy Sambo lainnya yakni Bharada E yang diduga menembak Brigadir J.

Imbas dari peristiwa penembakan ini, Irjen Ferdy Sambo harus kehilangan jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri.

Selain itu, Bharada E kini ditahan guna diperiksa terkait kasus penembakan terhadap Brigadir J.

Rumah Bharada E yang ada di Perumahan Tamara Residence, tepatnya di Kelurahan Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, saat ini terpantau sepi.

Ketua Lingkungan VIIII Mapanget Barat berinisial LP mengatakan jika dirinya sudah tak melihat siapapun dari rumah orang tua Bharada E sejak kejadian penembakan viral di media sosial. 

Menurutnya, rumah tersebut sudah lama tak dihuni.

"Kurang lebih dua Minggu tak ada aktivitas disana," kata dia.

Ia mengaku tak tahu kemana perginya keluarga dari Bharada E tersebut.

"Saya tak tahu mereka pindah kemana," kata Lenny.

Selain itu, Lenny mengatakan jika keluarga dari Bharada E memang sangat tertutup setelah pemberitaan di televisi.

"Mereka tak banyak berkomunikasi dengan masyarakat disini pasca kejadian tersebut," kata dia. 

"Pokoknya pasca kejadian itu kami tak ada komunikasi lagi," ungkapnya.

Tetapi para tetangga memastikan jika itu adalah rumah dari Bharada E.

Selain itu, kedua orang tua Bharada E juga tinggal disana.

"Iya, itu memang rumah dari Bharada E yang viral di medsos," tuturnya.

Sebelumnya diketahui, cerita yang muncul ke publik berkaitan dengan tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J terus berkembang.

Penjelasan awal polisi menyebutkan Brigadir J tewas karena baku tembak dengan sesama ajudan Irjen Ferdy Sambo, Bharada E.

Belakangan, pihak keluarga Brigadir J melapor ke Bareskrim dengan dugaan adanya pembunuhan berencana.

Penjelasan awal soal tewasnya Brigadir J ini disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

Ramadhan saat itu menjelaskan soal peristiwa polisi tembak polisi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, tepatnya di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Saat itu, saudara Brigadir J berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di perumahan dinas Duren Tiga, kemudian ada anggota lain atas nama Bharada E menegur dan saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata kemudian melakukan penembakan dan Bharada E itu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J," kata dia.

"Akibat penembakan yang dilakukan Bharada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia," tambah Ramadhan.

Penjelasan lebih lengkap kemudian disampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto dalam konferensi pers.

Dia mengatakan baku tembak itu terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo.

Baku tembak disebut berawal dari dugaan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo oleh Brigadir J.

Istri Irjen Ferdy Sambo, yang berada di kamar lantai bawah, disebut berteriak dan didengar oleh Bharada E.

Sebagai informasi, Brigadir J merupakan personel yang ditugaskan sebagai sopir istri Irjen Ferdy Sambo.

Sementara, Bharada E disebut sebagai pengawal keluarga Irjen Ferdy Sambo.

Menurut Budhi, Bharada E yang saat itu berada di lantai atas bertanya ke Brigadir Yoshua usai mendengar teriakan istri Irjen Ferdy Sambo.

Namun, katanya, Brigadir J merespons dengan tembakan ke arah Bharada E.

Baku tembak kemudian terjadi.

Brigadir J disebut melepaskan tujuh tembakan sementara Bharada E disebut melepaskan lima tembakan.

Brigadir Yoshua tewas dengan tujuh tembakan karena ada satu tembakan yang menembus bagian tubuhnya.

Sementara, Bharada E disebut tidak terkena tembakan karena berada di lantai atas dan posisinya terlindungi. (Nie)

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi, 9 Orang Tewas, Kereta Api Tabrak Odong-odong

Baca juga: Baru Terungkap Lokasi Rumah Bharada E di Manado, Pasca Penembakan Brigadir J, Tampak Sepi 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved