Manado Sulawesi Utara
Penembakan di Manado Sulut, Vanne Warouw Tidak Menyangka Suaminya akan Tewas Setelah Ditembak Polisi
Penembakan di Manado Sulut, Vanne Warouw Tidak Menyangka Suaminya akan Tewas Setelah Ditembak Polisi
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Vanne Warouw istri dari tidak menyangkah suaminya, Reymond Londok, akan tewas di tangan anggota Polri.
Vanne Warouw, warga Kota Manado, Sulawesi Utara mengaku sangat bersedih kehilangan sosok orang yang Ia cintai selama ini.
Meskipun Ia sadar suaminya banyak kesalahan dan keterbatasan, tetapi menurutnya semua itu tidak terlepas dari kelemahan dan keterbatasan sebagai manusia biasa.
"Semua orang punya kelemahan begitu juga dengan suami saya, yang adalah manusia biasa pasti punya kesalahan," ujarnya kepada tribunmanado.co.id.( 25/06/2022)
"Apapun kesalahannya Ia tetap yang terbaik dan Ia tetap ayah dari anak-anak saya,"ujar Vanne
Vanne mengungkapan, pada saat penembakan itu terjadi Ia berada di belakang korban dan Ia mengira tembakan polisi itu mengenai kaki korban.
"Saat ditembak, suami saya langsung jatuh ke tanah, jadi sebagai istri mencoba memegang suami saya tetapi polisi tidak mengizinkan dengan alasan mau oleh TKP dulu," ucapnya.
Vanne Warouw dan kelurga sempat berharap korban masih hidup ketika ditembak oleh polisi.
"Karena saya berfikir suami saya masi hidup, jadi saya langsung beranjak dari kerumunan untuk kembali ke rumah dan memberikan informasi kepada kelurga yang lain," ujarnya.
Setelah 1 jam mobil polisi pun datang untuk membawa suaminya ke rumah sakit.
"Sampai di rumah sakit dokter menyatakan suami saya sudah meninggal dunia," terangnya.
Sementara itu, menurut keterangan versi polisi, Reymond Londok berbuat keributan dengan mengancam warga serta petugas dengan senjata tajam.
Hal ini membuat polisi melakukan tindakan tegas dan terukur dengan cara melumpuhkannya.
Reymond Londok meninggal setelah ditembak.
Pernyataan versi polisi ini dibantah istri korban, Vanne Warouw.