Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cuaca Manado

Cuaca Manado Sulawesi Utara Hari Ini Senin 25 Juli 2022, Info Prakiraan BMKG

Berdasarkan data BMKG, memang kota Manado akan cerah berawan dan berawan sepanjang hari ini. 

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
Kolase Tribun Manado/Handhika Dawangi/BMKG
Prakiraan cuaca Manado Sulawesi Utara Senin 25 Juli 2022. Info BMKG. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kota Manado pagi ini Pukul 07.13 Wita Senin 25 Juli 2022 terpantau cerah berawan. 

Berdasarkan data BMKG, memang kota Manado akan cerah berawan dan berawan sepanjang hari ini. 

Berikut rincian data terbaru BMKG, prakiraan cuaca hari ini di Manado Sulawesi Utara:

-Pukul 08.00 Wita Cerah Berawan

-Pukul 11.00 Wita Cerah Berawan

-Pukul 14.00 Wita Berawan

-Pukul 17.00 Wita Cerah Berawan

-Pukul 20.00 Wita Cerah Berawan

-Pukul 23.00 Wita Berawan

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hujan Lebat dan Angin Kencang Senin 25 Juli 2022

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem Senin, 25 Juli 2022 di sejumlah wilayah Indonesia.

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang:

Ilustrasi hujan lebat. Peringatan dini cuaca ekstrem Senin 25 Juli 2022.
Ilustrasi hujan lebat. Peringatan dini cuaca ekstrem Senin 25 Juli 2022. (Freepik.com)

- Aceh

- Sumatera Utara

- Sumatera Barat

- Riau

- Kep. Riau

- Bengkulu

- Jambi

- Sumatera Selatan

- Kep. Bangka Belitung

- Lampung

- Banten

- Jawa Barat

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Gorontalo

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Barat

- Sulawesi Tenggara

- Maluku

- Papua

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- DKI Jakarta

- Kalimantan Selatan

- Sulawesi Utara

- Papua Barat

Wilayah yang berpotensi angin kencang:

- Jawa Timur

- Nusa Tenggara Barat

Dikutip dari bmkg.go.id, sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu dan di Laut Cina Selatan.

Lalu membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Samudera Hindia barat Bengkulu, di pesisir barat Lampung, dan dan memanjang dari Selat Karimata hingga Laut Natuna.

Sementara daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Aceh, di Kep. Riau, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Utara, di Kalimantan Timur, dari Perairan Sorong hingga Sulawesi Tenggara, dan di Papua.

Kemudian daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Samudera Hindia barat Bengkulu hingga selatan Jawa Barat dan di Laut Jawa bagian barat.

Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

(Tribunnews.com)

Sumber: BMKG

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved