Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Ruben Onsu

Akhirnya Terungkap Penyakit Apa yang Bikin Ruben Onsu Kekurangan Darah, Ada Bercak Penghisap

Terungkap penyebab Ruben Onsu sering kekurangan darah. Idap penyakit Empty Sella Syndrome.

Editor: Frandi Piring
Tangkapan layar YouTube TRANS TV OFFICIAL
Ruben Onsu idap penyakit empty sella syndrome. Penyakit yang sebebkan Ruben Onsu kekurangan darah sehingga harus mendapatkan donor. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Presenter Ruben Onsu belakangan ini diketahui kesehatannya terlihat menurun.

Ruben Onsu sudah dua kali dirawat di rumah sakit akibat kondisi fisiknya yang tiba-tiba drop.

Wajar saja Ruben Onsu terlihat tidak begitu bugar fisiknya saat tampil di layar televisi.

Doa kesembuhan pun mengalir untuk Ayah Angkat Bertrand Peto itu.

Pada satu kesempatan, Ruben Onsu mengungkapkan bahwa dirinya mengidap penyakit Empty Sella Syndrome.

Sebelum terungkap penyakit yang diderita Ruben Onsu adalah Empty Sella Syndrome, dalam sebuah acara reality show,

suami dari penyanyi Sarwendah ini hanya menyebutkan setelah rangkaian pemeriksaan ada dugaan lesi otak di kepalanya.

Ruben Onsu idap penyakit empty selle syndrome. Penyakit yang sebebkan Ruben Onsu kekurangan darah sehingga harus mendapatkan donor.
Ruben Onsu idap penyakit empty selle syndrome. Penyakit yang sebebkan Ruben Onsu kekurangan darah sehingga harus mendapatkan donor. ((YouTube TRANS TV Official))

Saat itu ia menceritakan, adanya bintik hitam dari hasil pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) yang diduga merupakan lesi otak.

Kondisi ini membuat Ruben Onsu membutuhkan lebih banyak darah, sehingga harus menerima donor.

Bercak di bagian kepala ini seperti penghisap darah yang harus diperiksa secara rutin berkala setiap minggu.

Apa itu Empty Sella Syndrome?

Empty Sella Syndrome adalah suatu kondisi di mana terjadi penyusutan dari kelenjar pituitary atau hipofisis.

Terkait kabar Ruben Onsu mengidap Empty Sella Syndrome, terkait hal ini, Dokter Spesialis Saraf di Rumah Sakit Otak Nasional di Jakarta Timur, dr Viola Maharani Sp.S menjelaskan,

bahwa secara normal, kelenjar pituitary atau hipofisis ini ada pada bagian depan dari dasar tengkorak.

Kelenjar ini berukuran sebesar kacang polong yang terletak di bagian bawah otak.

Kelenjar pituitary atau hipofisis ini berfungsi untuk menghasilkan banyak hormon penting bagi metabolisme tubuh kita.

Beberapa jenis hormon yang dihasilkan adalah TSH (thyroid-stimulating hormone), FSH (follicle-stimulating hormone),

LH (luteinizing hormone), Kortikotropin, dan hormon pertumbuhan.

Ketiga hormon pertama diketahui bertugas untuk mengendlaikan fungsi kelenjar endokrin lainnya.

Selain itu, juga berfungsi untuk merangsang kelenjar tersebut untuk menghasilkan hormon.

Saat kelenjar hipofisis ini terganggu, termasuk mengalami penyusutan, maka tidak dapat memproduksi satu a

tau lebih hormon dalam jumlah yang cukup dan menyebabkan terjadinya kelainan.

Dalam sebuah acara, Ruben Onsu mengungkapkan kondisi kesehatannya yang tengah mengidap penyakit Empty Sella Syndrome.

Penyebab penyakit Empty Sella Syndrome

Seperti yang dialami Ruben Onsu saat ini, Viola menjelaskan, berdasarkan pernyebabnya,

penyakit Empty Sella Syndrome ini dapat dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder.

“Yang primer itu jika tidak ada penyebab lain yang mendasari,” kata Viola kepada Kompas.com, Kamis (22/7/2022).

Sementara itu, untuk penyebab sekunder yakni jika ada kondisi lain yang menyebabkan kelenjar pituitari menjadi menyusut atau tertekan.

Contoh dalam kasus penyebab sekunder penyakit Empty Sella Syndrome ini adalah pada kondisi pasca trauma kepala,

adanya infeksi, tumor, intracranial hypertension dan lain-lain.

Apakah Empty Sella Syndrome seperti yang dialami Ruben Onsu bisa disembuhkan?

Dijelaskan Viola, pada dasarnya penyakit Empty Sella Syndrome ini juga sama seperti penyakit lainnya

yang masih bisa disembuhkan dengan mengatasi penyebab serta gejala-gejalanya.

“Untuk primary Empty Sella Syndrome yang tidak menimbulkan gejala apa-apa, tidak perlu dilakukan terapi apa-apa,” kata dia.

Sedangkan, untuk yang sekunder dan bergejala, maka pengobatan tentu akan mencakup penyebab dasarnya.

Jika pasien memiliki penyebab dasar penyakitnya infeksi atau tumor,

maka dokter tentu akan mengatasi atau menangani masalah utama penyebabnya itu.

Selanjutnya, pasien juga akan diberikan terapi substitusi hormonal sesuai hormon apa yang bermasalah pada tubuh pasien dengan Empty Sella Syndrome ini.

Ruben Onsu ternyata sudah siapkan wasiat untuk keluarganya
Ruben Onsu ternyata sudah siapkan wasiat untuk keluarganya (YouTube The Onsu Family)

Ruben Onsu mengidap Empty Sella Syndrome,

hal itu disampaikan presenter ini beberapa waktu lalu dalam sebuah acara reality show.

(*)

Artikel ini tayang di Kompas.com

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/22/133000123/ruben-onsu-mengidap-empty-sella-syndrome-penyakit-apa-itu-?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved