Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Kombes Leonardo Simatupang Bantah Larang Buka Peti Brigadir J: Saya yang Antar

Kombes Pol Leonardo David Simatupang bantah pernyataan keluarga Brigadir J soal Brigjen Hendra Kurniawan larang buka peti jenazah

Tribunnews.com
Kombes Pol Leonardo D Simatupang yang membantah keterangan keluarga Brigadir J soal Brigjen Hendra Kurniawan larang buka peti jenazah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap, Kombes Pol Leonardo David Simatupang bantah pernyataan keluarga soal Brigjen Hendra Kurniawan larang buka peti jenazah Brigadir J.

Kombes Leonardo Simatupang mengatakan bahwa ia yang mengantarkan langsung jenazah Brigadir J ke rumah duka.

Ia menjelaskan bahwa tidak melarang dan mempersilakan keluarga untuk membuka peti jenazah Brigadir J.

Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Tegas Peringatkan Jajaran Terkait Rekrutmen TNI AD: Jangan Coba-coba Bermain

Baca juga: Baru Terungkap Kedekatan Brigadir J dan Istri Ferdy Sambo, Brigpol Yosua Terkesan Menyimpan Rahasia

Baca juga: Baru Terungkap Kedekatan Brigadir J dengan Keluarga Ferdy Sambo, Sang Ayah: Selalu Cerita Enaknya

Foto: Brigadir J bersama Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo (kiri) dan foto pemakaman Brigadir J di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi (kanan). (ISTIMEWA/TribunJambi.com Aryo Tondang)

Diketahui, Brigadir J tewas diduga ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Berikut ini profil Kombes Pol Leonardo David Simatupang yang bantah pernyataan keluarga Brigadir J soal Brigjen Hendra Kurniawan larang buka peti jenazah.

Pemeriksa Utama Divisi Propam Polri, Kombes Leonardo membantah pernyataan keluarga Brigadir J yang menyebut Karo Paminal Div Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan melarang keluarga membuka peti jenazah Brigadir J.

Tudingan larangan membuka peti jenazah ini kemudian berujung penonaktifan Brigjen Hendra Kurniawan dari posisinya sebagai Karo Paminal.

Kombes Leonardo mengatakan saat peti jenazah Brigadir J dibawa ke rumah duka, Brigjen Hendra Kurniawan tidak ikut serta.

Menurut Leonardo, Brigjen Hendra Kurniawan baru datang ke rumah duka setelah jenazah Brigadir J dimakamkan.

"Tidak ada (Karo Paminal), dia datang itu setelah dikuburkan dan datang atas permintaan keluarga untuk menjelaskan kronologis dan itu aja," kata Leonardo kepada Tribunnews.com, Rabu (20/7/2022).

Perwira menengah Polri ini mengatakan, dirinyalah yang mengantarkan langsung jenazah Brigadir J ke rumah duka.

Kombes Leonardo juga membantah adanya larangan membuka peti jenazah.

"Tuduhan melarang buka peti tidak benar dan tolong diluruskan sesuai fakta yang ada di video.

Kok banyak beredar seperti itu.

Yang mengantar itu saya yang paling senior.

Saya enggak ada melarang dan mempersilakan," ungkapnya.

"Jadi tidak benar kalau peti jenazah itu dilarang untuk dibuka.

Dari awal sudah, awal saya berbicara sudah silahkan.

Mereka pengen dibuka, dibuka padahal kita belum ada komunikasi.

Nah itu saya sampaikan," ujarnya.

Lebih lanjut, Leonardo menambahkan bahwa isu mengenai larangan buka peti jenazah disebut telah terlalu melebar.

Apalagi, ada informasi yang menyebut dirinya meminta pihak keluarga untuk menandatangani suatu surat.

"Jadi jangan sampai ada pemberitaan kita mempunyai keluarga dan anak juga.

Karena pemberitaannya sudah kemana mana saya sodorkan dulu surat, padahal saya tidak ada sodorkan surat untuk ditanda tangan," bebernya.

Siapakah Kombes Leonardo?

Foto: Sosok Kombes Leonardo Simatupang, (via Tribun Medan)

Dikutip dari Tribratanews.sumut,polri.go.id, Jumat (22/7/2022), Kombes Pol Leonardo pernah menjabat sebagai Kapolres Dairi, Polda Sumut, pada 2019.

Saat itu, pangkatnya masih Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

Jabatan Kapolres Dairi itu tinggalkan pada 16 September 2020 karena dimutasi ke Divisi Propam Polri untuk mengisi jabatan Kasubagbinlihprof Bagrehabpers.

Dikutip dari TribunMedan, sebelum menjabat sebagai Kapolres Dairi, ia menjabat sebagai Kapolres Pakpak Bharat, Polda Sumut pada 2018.

Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Kasubdit IV Diterskrimum Polda Sumut.

Selebihnya, tak banyak catatan mengenai Kombes Pol Leonardo Simatupang.

Keluarga Brigadi J diperiksa

Tim penyidik dari Mabes Polri panggil keluarga Brigadir Nogriansyah Yosua Hutabarat ke Polda Jambi pada Jumat (22/7/2022).

Tim dari Mabes tersebut dipimpin oleh Brigjen Pol Agus Suharnoko, Penyidik Tindak Pidana Utama TK II Bareskrim Polri.

Hingga saat ini, pihak keluarga masih dimintai keterangan.

Informasi awal, ada 7 orang pihak keluarga yang datang ke Polda Jambi saat ini. Termasuk kedua orangtua da bibi almarhum Brigadir Yosua.

Sejumlah awak media, untuk sementara tidak bisa mendekat, rencananya, usai dimintai keterangan baru akan melakukan wawancara.

Ayah Brigpol Nofriansyah Minta Kapolri Laksanakan Perintah Jokowi: Keadilan Bagi Rakyat Kecil

Samuel Hutabarat, ayah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat menanggapi perkataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terkait kasus penembakan anaknya.

Di mana, Mahfud MD mengatakan, kasus tersebut tidak bisa dibiarkan.

Penjelasan Polri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rangkaian peristiwanya.

Menanggapi hal tersebut, Samuel berharap agar kebenaran segera terungkap dalam kasus ini.

Ia menyebutkan, ia sebagai rakyat kecil berharap mendapat keadilan dan kejelasan atas kematian anaknya.

"Supaya ada kepuasan dan keadilan bagi rakyat kecil," kata Samuel, Rabu (13/7/2022).

Tidak hanya itu, ia juga mengapresiasi Presiden Joko Widodo, yang menanggapi dan memberi perhatian atas kasus ini.

"Bapak Jokowi sudah mendengar, dan beliau meminta agar diproses secara hukum," katanya.

Ia berharap, ucapan dan perintah dari Presiden Joko Widodo tersebut dapat direspon oleh jaran dan bawahan.

"Bapak presiden sudah didengar, beliau sudah minta untuk diproses secara hukum, semoga respon permintaan Preseden dan dilanjutkan bahawan dan pembuntu, termasuk bapak Kapolri," katanya.

Ia tidak menutup hati dan menyebut ada keinginan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Namun, kondisi ekonomi membuat dirinya pesimis dan mengaku tidak memungkinkan bisa berangkat ke Jakarta untuk bertemu Jokowi.

"Ya keinginan ada, kalau mau berangkat ke Jakarta seperti yang bapak-bapak dan abang lihat, saya aja tinggal di rumah ini," katanya.

(Tribunnews.com/Daryono/TribunMedan) (Tribunjambi.com/Aryo)

Tayang di Tribunnews.com dan TribunJambi.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved