Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Alasan Bharada E Minta Perlindungan, Benarkah Keluarga Brigadir J Sudah Lapor?

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah menerima laporan terkait dugaan pembunuhan berencana dan penganiayaan terhadap Brigadir J.

Editor: Tesalonika Geatri
Kolase Tribun Manado/Istimewa via TribunSumsel.com/Instagram @r.lumiu/via TribunJakarta.com
Kasus kematian Brigadir J. Foto-foto kolase Irjen Ferdi Sambo dan Putri Candrawathi/Bharada E. Alasan Bharada E Minta Perlindungan, Benarkah Keluarga Brigadir J Sudah Lapor? 

“Demikian juga melalui media ini, mohon maaf ya kami juga menyampaikan surat teguran hukum atau somasi, supaya media tidak lagi buat ikut-ikutan menyebarkan almarhum melakukan pelecehan kepada pimpinannya ya atau istri pimpinannya,” ujarnya.

“Kenapa? Itu tidak mungkin dilakukan oleh seorang ajudan, karena ajudan itu tidak mungkin dia bisa masuk rumah tanpa diperintah dan sampai sekarang belum ada bukti yang ditunjukkan.”

Kamaruddin Simanjuntak juga berbicara soal dugaan Brigadir J dibunuh di Magelang atau di Jakarta.

"Kenapa kita menyebut Magelang-Jakarta? Karena jam 10.00 dia masih aktif komunikasi, baik melalui telepon maupun WA, kepada orang tuanya, khususnya melalui WA keluarga.

Tetapi setelah jam 10.00 almarhum minta izin mau mengawal atasan atau komandannya yang dikawal dengan asumsi perjalan tujuh jam.

Jadi, artinya tujuh jam jangan ada telepon dulu karena jam 10.00 pagi itu di Magelang tanggal 8 Juli 2022," ujar Kamaruddin pada 18 Juli 2022.

"Jadi percakapan terakhir di Balige, Sumatera Utara, dengan korban di Magelang. Setelah jam 10.00 dia minta izin mengawal balik ke Jakarta.

Jadi tidak etis seorang ajudan mengawal pimpinan masih WA dan telepon-telepon. Tujuh jam jangan diganggu dulu," ujarnya, dikutip dari Tribnnews.com.

Tim kuasa hukum keluarga Brigadir J dengan tegas menyatakan bersedia bertemu dengan tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Kalau kita diundang dengan senang hati kita akan bertemu," kata Kamaruddin Simanjuntak, Senin (18/7/2022).

Sejauh ini, kata Kamaruddin, pihaknya memang belum menerima undangan dari tim khusus.

Namun, dia menyatakan terbuka untuk berkomunikasi dengan pihak manapun yang dapat membantu proses penyelidikan.

"Belum ada (undangan). Kita akan berusaha berkomunikasi dengan semua yang terlibat dalam penanganan kasus ini," katanya.

Sama halnya dengan Johnson Panjaitan. Timnya akan terbuka jika bertemu dengan Tim Khusus Gabungan Polri tersebut.

“Kalau kita diundang dengan senang hati kita akan bertemu. Belum ada undangan atau permintaan,” kata Johnson Panjaitan.

Sumber: TribunMedan.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved