Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Adik Brigadir J Histeris di Momen Terakhir Bersama Sang Kakak: 'Reza Berdiri Kau Anakku'

Ketika Adik Brigadir J, Reza Hutabarat menangis histeris di momen terakhir bersama sang kakak.

Editor: Frandi Piring
Dok. Handout
Reza Hutabarat, Adik Brigadir J Histeris di Momen Terakhir Bersama Sang Kakak. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah momen mengharukan ketika adik kandung Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J bernama Reza Hutabarat memeluk jenazah sang kakak untuk terakhir kalinya.

Reza Hutabarat tampak histeris melepas sang kakak sebelum dimakamkan pada Senin (11/722) lalu.

Tangis Reza Hutabarat tak terbendung di momen terakhirnya melihat sang kakak.

Berusaha jadi yang paling kuat, tangis Reza Hutabarat tak bisa dibendung ketika peti jenazah sang kakak hendak ditutup.

Reza Hutabarat merupakan polisi yang kini bertugas di Mabes Polri Jakarta.

Reza Hutabarat menjadi orang yang pertama kali mengabari sang kakak meninggal dunia setelah insiden baku tembak di rumah dinas Irjen Sambo, Jumat (8/7/2022).

Kala itu, Reza mengabari keluarganya yang tengah berada di kampung halaman di Padang Sidempuan, Sumatera Utara.

Sekira pukul 10 malam, Reza memberi kabar duka via telepon kepada kakaknya yang lain bahwa Brigadir J sudah berpulang.

Setelah itu, Reza juga ikut bersama rombongan polisi mengantarkan peti yang berisi jenazah sang kakak ke rumah duka di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, Reza yang memakai baju hitam langsung berusaha menjadi sosok penguat orangtuanya, Samuel Hutarabat dan Rosti Simanjuntak.

Pertama kali melihat peti jenazah Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak histeris.

Keduanya lemas sampai berdiri pun dibantu para kerabatnya yang lain.

Pandangannya langsung tertuju ke peti jenazah warna putih yang sudah terbaring di tengah rumah.

Rosti tak berhenti berteriak melihat nasib malang yang menimpa putranya.

Kala itu, Reza menjadi sosok yang menguatkan sang ibunda.

Reza memeluk, mencium, hingga mengelus tubuh ibunya agar lebih kuat menghadapi musibah ini bersama-sama.

Dalam video yang diunggah bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak, terlihat momen haru ketika Reza terakhir kali memeluk jenazah sang kakak.

Reza tampak duduk percis di samping peti jenazah sang kakak sebelum ditutup dan dikuburkan.

"Sudah ya kita tutup, selamat jalan," tutur seorang pria.

Ketika peti jenazah hendak ditutup, tangis keluarga semakin keras, bahkan Samuel Hutabarat berusaha menahan agar penutup peti itu tak mendarat menghalangi tubuh Brigadir J.

Saat itu bergantian, ibu, ayah, adik, dan kakak Brigadir J memberikan pelukan perpisahan, termasuk Reza.

"Reza berdiri kau anakku, Reza harus pasrahkan kau anakku," teriak seorang wanita kepada Reza.

Reza yang semula hanya duduk memandangi jenazah sang kakak langsung berdiri membuka maskernya.

Saat itu juga suasana berubah menjadi haru, Reza mencium kening sang kakak untuk terakhir kalinya sambil menangis.

Perhatian Brigadir J ke keluarga sehari sebelum meninggal

Sehari sebelum Brigadir J meninggal dunia, rupanya ia sempat mengirimkan pesan kepada keluarganya.

Pesan tersebut dikirimkan Brigadir J di grup WhatsApp keluarga.

Semasa hidup, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat menyebut putranya merupakan sosok penurut.

Brigadir J tak pernah mengeluh kepada orangtuanya dan selalu berusaha tampak bahagia.

Di hari-hari terakhir hidupnya, Brigadir J rupanya selalu berkomunikasi secara intens dengan keluarganya yang berada di Jambi.

Sementara Brigadir J berdinas di Jakarta menjadi ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Pada tanggal 3 Juli 2022, ibunda sempat bertanya via telepon apakah sang putra hendak ikut ke kampung halaman di Padang Sidempuan.

Ibu : Ikut nggak ke kampung? (mau perjalanan pulang kampung dari Sungai Bahar, menuju Padang Sidempuan, Sumatera Utara).

Brigadir J : Belum bisa izin karena masih di Magelang.

Kala itu, Brigadir J tengah berada di Magelang bersama Irjen Sambo dan anak istrinya.

Brigadir J mengawal Irjen Sambo beserta istri dan anak, hendak mengantarkan anaknya sekolah di Magelang.

Dikutip dari TribunJambi, Brigadir J aktif chating bersama keluarga sejak tanggal 3 Juli - 8 Juli di hari ia menghembuskan nafas terakhir.

Mulai dari pesan biasa hingga foto-foto keluarga tengah berada di kampung halaman.

Sehari sebelum insiden, Brigadir J sempat mengirimkan pesan berupa bentuk perhatiannya kepada keluarga.

Pada tanggal 7 Juli 2022 tersebut, Brigadir J meminta keluarganya yang sedang berenang di Danau Toba untuk memakai pelampung.

Brigadir J: Hati-hati pakai pelampung.

Siapa sangka, pesan tersebut merupakan perhatian terakhir yang diberikan Brigadir J kepada keluarganya.

Pada tanggal 8 Juli di hari kejadian, Brigadir J masih membalas pesan keluarga pada pagi harinya.

Namun menjelang sore, Brigadir J tak lagi membalas pesan di grup hanya membaca.

Terakhir Brigadir J menanggapi pesan keluarganya yang mengirim foto tengah berada di pemandian air panas Sipoholon, Tarutung.

Pemandian tersebut pernah menjadi tempat bermain mereka sewaktu kecil.

Brigadir J: Asyik sekali!!!!

Aktivitas WhastApp Brigadir J terhenti pada pukul 17:05 WIB.

Semenjak saat itu, Brigadir J tak lagi membalas pesan hingga muncul berita duka polisi asal Jambi itu meninggal dunia.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Adik Brigadir J Nangis Tak Ingin Peti Jenazah Kakaknya Ditutup, Sang Ibu: Harus Pasrahkan Kau, https://jakarta.tribunnews.com/2022/07/19/adik-brigadir-j-nangis-tak-ingin-peti-jenazah-kakaknya-ditutup-sang-ibu-harus-pasrahkan-kau?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved