Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perang Rusia Vs Ukraina

Senjata Canggih AS Digunakan Ukraina Hancurkan Jembatan Krimea, Ini Ancaman Balasan Rusia  

Saling ancam antara Rusia dan Ukraina terus memanaskan situasi di dua negara bertetangga yang saat ini lagi dilanda konflik

Editor: Aswin_Lumintang
KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA via AP
Konflik Ukraina dan Rusia 

Serangkaian peringatan dan ancaman mulai mengalir dari Moskow setelah juru bicara Direktorat Intelijen Ukraina di Kementerian Pertahanan, Vadim Skibitskiy, mengatakan pada hari Sabtu bahwa Kiev menganggap Semenanjung Krimea sebagai target sah untuk senjata jarak jauh yang disediakan oleh Rusia. Barat.

“Hari ini, Semenanjung Krimea telah menjadi pusat pergerakan semua peralatan dan senjata yang berasal dari Federasi Rusia ke selatan negara kita,” pejabat Ukraina itu menjelaskan.

Krimea menjadi wilayah Rusia pada tahun 2014 setelah referendum di mana sebagian besar penduduknya memilih untuk bergabung kembali dengan Rusia. Pemungutan suara ini didahului oleh kudeta Maidan di Kiev, dengan penduduk semenanjung yang sebagian besar berbahasa Rusia menolak untuk mengakui otoritas baru sebagai yang sah.

Ukraina, bersama dengan UE, AS, dan sebagian besar negara lain, menganggap Krimea sebagai bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah Ukraina, yang untuk sementara diduduki oleh Rusia.

Ancam Hancurkan Jembatan Krimea

Datangnya senjata bantuan modern dari Amerika Serikat membuat Ukraina menciptakan target baru militernya.

Pasukan Volodymir Zemensky menyebut akan menghancurkan jembatan yang menghubungan Pulau Krimea dengan Rusia dan merebut kembali.

Senjata-senjata canggih asal AS telah diterima Ukraina, dua diantaranya adalah system penembakan jarak jauh yaitu sistem roket peluncuran ganda 142 HIMARS dan M270 MLRS buatan AS.

Kedua jenis senjata ini bakalan dipakai Ukraina untuk menyerang jembatan Krimea.

Kiev melihat Semenanjung Krimea sebagai pusat militer utama dan target sah untuk persenjataan jarak jauh oleh Barat, kata juru bicara Direktorat Intelijen Ukraina di Kementerian Pertahanan, Vadim Skibitskiy, Sabtu.

Pejabat itu membuat pernyataan saat tampil langsung di saluran TV 1+1, setelah ditanya apakah Ukraina dapat menggunakan sistem roket peluncuran ganda 142 HIMARS dan M270 MLRS buatan AS untuk menyerang Krimea.

“Hari ini, Semenanjung Krimea telah menjadi pusat pergerakan semua peralatan dan senjata yang berasal dari Federasi Rusia ke selatan negara kita.

Ini, pertama-tama, sekelompok perangkat keras militer, amunisi, dan bahan-bahan yang terkonsentrasi di Krimea, dan kemudian dikirim untuk memasok pasukan pendudukan Rusia, ”kata Skibitskiy.

Kiev juga berusaha menyerang kapal perang Armada Laut Hitam Rusia, yang ditempatkan di Krimea, lanjut Skibitskiy. Kapal perang digunakan untuk meluncurkan rudal jelajah dan oleh karena itu “di antara target yang harus diserang untuk memastikan keselamatan warga, instalasi kami dan Ukraina pada umumnya,” jelasnya.

Ancaman itu datang sehari setelah Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov mengumumkan bahwa Kiev telah menerima sistem MLRS M270 pertamanya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved