Banjir di Garut
Masa Tanggap Darurat Bencana 2 Pekan, 16 Juli - 29 Juli 2022 di Garut, 4.000 Rumah Terdampak Banjir
Banjir yang terjadi pada Jumat (15/7) malam di sejumlah titik di Garut mengakibatkan sembilan rumah hanyut dan puluhan rumah lainnya rusak.
Dari data sementara, jumlah desa dan kelurahan yang terdampak berjumlah 32 sektor.
“Untuk data kerusakan terus diperbaharui, termasuk juga kaitannya dengan kerugian masih dalam penghitungan. Kami sudah instruksikan RT dan RW agar memberikan data akurat dan bisa dipertanggungjawabkan karena akan menjadi dasar penyaluran bantuan,” katanya.
Direlokasi
Plh Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, menambahkan, perkampungan Dayeuhandap bukan pertama kalinya mengalami musibah hebat seperti sekarang.
Untuk itu, ia mengimbau warga agar mau berpindah lokasi hunian ke daerah yang lebih aman. Tidak semua warga mau direlokasi karena alasan kepemilikan tanah.
"Kami meminta kepada masyarakat, khususnya yang ada di sepanjang sungai ini, daerah yang dianggap berbahaya, mohon kesadarannya agar pindah ke tempat yang lebih aman," ujar Uu Ruzhanul Ulum saat memberikan bantuan di lokasi terdampak banjir di Garut, Minggu (17/7).
"Saya sudah bertanya ke masyarakat (untuk relokasi), ada yang mau ada yang menolak (pindah), alasannya karena itu tanah pribadi. Maksud diminta pindah bukan berarti tanahnya akan diambil oleh pemerintah, akan tetapi demi keselamatan," katanya.
Banjir yang melanda 32 desa/kelurahan di Kabupaten Garut telah surut pada Sabtu (16/7) siang. Tidak ada laporan korban jiwa atau pun luka-luka akibat insiden ini.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan hasil pemutakhiran data di Pusdalops BNPB per Sabtu (16/7), banjirdi Garut berdampak pada 142 keluarga atau 478 jiwa, sedangkan warga yang masih mengungsi sebanyak 109 kepala keluarga.
"Mereka yang mengungsi berada di beberapa titik, seperti RSUD dr. Slamet dan rumah kerabat. Selain berdampak pada warga, banjir mengakibatkan sejumlah kerusakan," katanya.
Tercatat rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 9 unit, sedangkan yang terdampak sebanyak 295 unit.
Selain itu, infrastruktur terdampak berupa fasilitas pendidikan dua unit, fasilitas umum empat unit, dan akses jalan terputus di Kampung Ujung. Banjir dipicu oleh hujan lebat yang terjadi sejak Jumat malam (15/7) pukul 20.00 WIB.
Waduk Jatigede Sumedang yang dialiri Sungai Cimanuk, dipenuhi sampah pascabanjir bandang di Garut, Minggu (17/7). Sampah menumpuk di permukaan air," kata Supervisor Pusdalops-PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Rully Surya, kemarin.
Rully mengatakan, BPBD segera berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk pembersihan menggunakan alat berat karena volume sampah yang banyak.
Menurut data BPBD dari hasil pemantauan di lapangan, sampah yang terbawa arus sungai Cimanuk ini berupa sampah alami. Ada sampah rumah tangga seperti barang-barang berbahan plastik, namun itu sedikit.