Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Baru Terungkap Irjen Ferdy dan Istri Bakal Dipanggil, Usai Komnas HAM Bertemu Keluarga Brigadir J

Komnas HAM bakal panggil Irjen Ferdy Sambo bersama Istri usai bertemu dengan keluarga Brigadir J

Editor: Glendi Manengal
DOK. HANDOUT
Baru Terungkap Hasil Komnas HAM dan Keluarga Brigadir J, Kini Bakal Panggil Irjen Ferdy Sambo dan Istri 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pertemuan Komnas HAM dan keluarga Brigadir J mendapatkan fakta baru.

Diketahui Komnas HAM mendapatkan lebih banyak foto hingga video dari keluarga Brigadir J saat ke Jambi.

Terkait hal tersebut dari Komnas HAM berencana memanggil Irjen Ferdy Sambo dan Istrinya.

Baca juga: Teka-teki Senjata Glock 17 Bharada E yang Tewaskan Brigadir J, Pengamat: Dari Siapa? Fungsinya Apa?

Baca juga: Waduh Baru Terungkap Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Temukan Banyak Luka Robek: Lukanya Kena Pedang

Baca juga: Masa Tanggap Darurat Bencana 2 Pekan, 16 Juli - 29 Juli 2022 di Garut, 4.000 Rumah Terdampak Banjir

Sejumlah fakta baru diperoleh Komnas HAM seusai bertemu dengan keluarga Brigadir J di Jambi, Sabtu (16/7) kemarin.

Komnas HAM menyebut fakta baru itu sangat berbeda dengan fakta yang sudah beredar di publik saat ini.

Selain itu, pihaknya juga memperoleh foto-foto jauh lebih banyak untuk mendukung pengusutan kasus ini.

Hal ini disampaikan langsung oleh Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam seusai bertemu keluarga Brigadir J.

Choirul memberi isyarat banyaknya fakta baru yang diperoleh setelah bertemu keluarga korban.

Fakta baru itu bahkan disebut sangat berbeda dengan yang beredar di publik saat ini.

"Yang sudah beredar di publik (dengan yang kami dapatkan) sangat berbeda. Sangat membantu untuk menuju bagaimana terangnya peristiwa," kata Choirul Anam kepada Tribun Jambi.

Foto : Pemakaman Brigadir J (kiri) di kampung halamannya di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Senin (11/7/2022). Brigadir J tewas ditembak Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022). (TribunJambi.com Aryo Tondang/Dok. Keluarga)

Namun, dirinya enggan menjelaskan apa saja perbedaan fakta yang diperoleh tersebut.

Choirul Anam berjanji akan mengungkapkan fakta baru itu pada saatnya nanti.

Lebih lanjut, dirinya mengaku mendapatkan foto-foto jauh lebih banyak untuk mendukung penyelidikan kasus ini.

Komnas HAM juga mendapatkan penjelasan detail dari setiap foto yang diberikan pihak keluarga.

Sederet fakta baru dan foto-foto itu, menurut Choirul sangat membantu mengungkap kasus tewasnya Brigadir J.

Choirul menjelaskan, pihaknya bekerja dalam mengungkap kasus ini berdasarkan langkah-langkah sistematis.

Komnas HAM bahkan sudah bekerja sejak kasus yang dirasa janggal ini mencuat.

"Sejak awal dapat informasi kami sudah bekerja di tim. Kami kumpulkan informasi, lalu analisa dan barulah bersinggungan pihak luar," ungkapnya.

Dalam menyelidiki kasus ini, Komnas HAM menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak untuk mengumpulkan keterangan.

Pihak luar pertama yang ditemui adalah keluarga Brigadir J di Jambi.

Sementara keluarga Irjen Pol Ferdy Sambo, penyidik kepolisian, dan pihak lainnya, belum ditemui Komnas HAM.

"Kami belum masuk ke rumahnya sebagai TKP, belum juga berhubungan dengan forensik. Langkah pertama kami adalah mengambil keterangan dari keluarga," tuturnya.

Komnas HAM mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membentuk tim khusus guna mengusut kasus tewasnya Brigadir J.

Meski Komnas HAM bekerja secara independen, pihaknya terus berkoordinasi dengan tim tersebut.

"Kami memang memilih jalan sendiri, tapi kami tetap berkoordinasi," terang pria yang bernama lengkap Mohammad Choirul Anam itu.

Choirul sendiri belum bisa memastikan berapa lama mereka menyelesaikan tugas ini, namun Komnas HAM akan berusaha secepatnya.

"Sesegera mungkin selesai," jawab dia.

Seperti diketahui, kasus tewasnya Brigadir J mendapat perhatian khusus dari Kapolri.

Insiden baku tembak sebelumnya terjadi pada Jumat (8/7) lalu di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Peristiwa itu melibatkan dua ajudan Kadiv Propam, yakni Brigadir J dan Bharada E.

Polisi menyebut, penyebab baku tembak adalah Brigadir J diduga melecehkan istri Kadiv Propam.

Sementara saat kejadian, Irjen Ferdy Sambo sedang tidak berada di rumah.

Bakal Panggil Irjen Ferdy Sambo dan Istri

Foto : Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo bersama Istri. (Dok. Facebook)

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan memanggil dan memeriksa Irjen Pol Ferdy Sambo terkait peristiwa penembakan yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam itu di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Peristiwa penembakan antaranggota polisi itu diketahui menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang merupakan sopir pribadi istri Sambo, Putri Candrawathi.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menyatakan pihaknya akan memanggil Ferdy Sambo serta istrinya untuk mendapat keterangan soal kasus ini.

"Kami pasti akan panggil teman-teman di pihak yang lain, teman-teman polisi, teman dokter, siber dan sebagainya," kata Anam dalam keterangannya, Minggu (17/7/2022).

"Termasuk juga pihak dari Pak Irjen Pol Sambo, termasuk juga kami berharap bisa bertemu langsung dengan pihak istrinya. Khususnya dalam konteks ini kalau memang dibutuhkan ada pendampingan psikologis macem-macem pasti kami akan setuju dan kami hormati itu," sambungnya.

Sebelumnya Komnas HAM sudah bertemu dengan keluarga Brigadir Yosua di Jambi dan sudah mendapatkan sejumlah informasi.

Anam juga membuka kesempatan untuk masyarakat bila ada yang memiliki informasi lain terkait peristiwa itu, ia mempersilakan untuk langsung datang ke Komnas HAM.

"Sekali lagi Komnas HAM bekerja dan bergerak secara imparsial bekerja dan bergerak secara objektif oleh karenanya kami mau masuk dan mendalami tahapan-tahapan ini berdasarkan fakta," tuturnya.

"Jika banyak yang menyumbang pikiran dan sebagainya soal analisis dan sebagainya nanti prosesnya. Kami tidak berangkat dari motif, kami berangkat dari jejak-jejak fakta yang ada termasuk nanti kalau dibutuhkan kami akan melibatkan sejumlah ahli," tambahnya.

Selain tim dari Komnas HAM, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga sudah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus penembakan yang menewaskan anak buahnya itu.

Tim khusus tersebut dipimpin Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono dan perwira tinggi lain. Termasuk di dalamnya Irwasum Komjen Pol Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto, serta ada As SDM Polri Irjen Pol Wahyu Widada.

Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono memastikan tim khusus yang dibentuk Kapolri itu akan bekerja profesional.

"Terkait peristiwa ini rekan-rekan sekalian, Polri di sini akan bekerja secara profesional khususnya tim yang sudah dibentuk Pak Kapolri ini, akan bekerja transparan, profesional, dan tentunya akuntabel," kata Gatot Eddy dalam konferensi pers di Komnas HAM, Jumat (15/7).

Dia pun membeberkan apa saja yang sudah dilakukan oleh tim khusus dalam mengusut peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir Yosua itu.

"Kita sudah melakukan langkah-langkah proses pendalaman, melengkapi dari pada pengolahan TKP yang ada di TKP yaitu di Perumahan Dinas Polri, di kediaman Bapak Kadiv Propam. Kemudian kita melakukan beberapa kegiatan lagi, pemeriksaan pendalaman oleh tim forensik kita, baik itu laboratorium forensik maupun tim kedokteran forensik," ucap Gatot.(tribun network/git/ham/dod)

Sebagian telah tayang di Tribun Jambi

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved