Kampanye Zulkifli Hasan
Sebut Zulkifli Hasan Manfaatkan Jabatan, Pengamat: Pak Jokowi Tak Konsisten, Ya akan Begini Terus
Pengamat Politik tanggapi soal Zulkifli Hasan yang kampanyekan anaknya hingga ditegur Jokowi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya diketahui Mendag Zulkifli Hasan menjadi sorotan karena kampanyekan anaknya.
Hal tersebut mendapat perhatian hingga sempat ditegur Presiden Joko Widodo.
Soal hal yang dilakukan Zulkifli Hasan ditanggapi pengamat politik.
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 14.30 WIB, Gadis SMP Tewas Seketika, Korban Disenggol Motor lalu Ditabrak Truk
Baca juga: Sempat Kesal Tak Lapor soal Decoder CCTV, Rumah Ketua RT Kompleks Kadiv Propam Didatangi Polisi
Baca juga: Baru Terungkap Jawaban Polisi atas Kejanggalan Penembakan Brigadir J, Soal CCTV dan Tak Ada Ambulans
Foto : Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan (Mendag). (Tribunnews.com/Chaerul Umam)
Pengamat politik dari lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menanggapi soal Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang meminta warga memilih anaknya saat kegiatan pembagian minyak goreng di Bandar Lampung.
Hendri menilai, Zulhas memanfaatkan panggung politik yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ya ini memang manfaatkan fasilitas ya. Fasilitas panggung politik yang diberikan Pak Jokowi kepada Zulhas," kata Hendri saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (13/7/2022) kemarin.
Hendri menganggap, apa yang dilakukan Zulhas merupakan dampak dari rangkap jabatan.
Diketahui, selain menjadi Mendag, Zulhas juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Nasional Indonesia (PAN).
"Nah ini adalah salah satu ekses negatif dari rangkap jabatan," ujarnya.
Menurut Hendri, apa yang dilakukan Zulhas sebetulnya momentum untuk menjelaskan mekanisme agar rakyat bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga yang murah.
"Jadi ya dia (Zulhas) harus menjelaskan acara ini dan menurut saya kalau dia bisa jelaskan dengan transparan baik dan benar ini bukan saja bagus buat dirinya atau PAN, ini juga bagus buat negara," ucapnya.
Di sisi lain, kata dia, masih banyak menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju yang menggunakan jabatan sebagai kepentingannya politik.
"Nah jadi selama yang pertama Pak Jokowi enggak konsisten dengan janjinya bahwa tidak ada rangkap jabatan ya akan begini terus," ungkap Hendri.