Pekerja Migran Indonesia
Inilah Negara yang Gajinya Rendah Bagi Pekerja Migran, Diungkap Kepala BP2MI Benny Rhamdani
Bagi anda masyarakat Sulawesi Utara yang ingin bekerja di luar negeri, sebaiknya menyimak info penting ini. Terkait gaji.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bagi anda masyarakat Sulawesi Utara yang ingin bekerja di luar negeri, sebaiknya menyimak info penting ini.
Berikut ini negara yang gajinya rendah bagi pekerja migran.
Info ini diungkap Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani saat berkunjung ke Sulawesi Utara.
Brani sapaanya menegaskan, sebaiknya pekerja migran tak lagi menjadikan Timur Tengah sebagai tujuan mencari nafkah.
"Karena budaya di sana kurang baik bagi pekerja migran, undang-undang kepada naker asing juga lemah.
Gajinya rendah Rp 5 jutaan. Malaysia juga kurang lebih sama," ujar Benny Rhamdani.
Sebaiknya Masuk Jalur Resmi
Benny Rhamdani mengimbau kepada masyarakat yang mau menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar masuk melalui jalur resmi yang disediakan negara.
Sebab, kata Brani, pekerja migran yang berangkat secara ilegal tidak diakui negara.
Kata Brani, saat ini PMI yang tercatat resmi ada sekitar 4,5 juta orang. Sementara yang improsedural itu jumlahnya lebih kurang dua kali lipat dari yang resmi.
"Banyak yang berangkat improsedural. Dia tidak akan tercatat dalam sistem negara. Kita tIdak tahu siapa mereka, dari daerah mana, bekerja di negara mana sekaligus kerjanya apa. Mereka tidak mendapatkan jaminan asuransi sebagai PMI," kata Brani kepada Tribunmanado.co.id, Jumat (15/07/2022).
Kata Brani, mereka yang jadi korban kekerasan fisik, kekerasan seksuak, dieksploitasi dan diperdagangkan adalah pekerja migran improsedural.
Terkait itu, Brani menegaskan, sebaiknya pekerja migran tak lagi menjadikan Timur Tengah sebagai tujuan mencari nafkah.
"Karena budaya di sana kurang baik bagi pekerja migran, undang-undang kepada naker asing juga lemah. Gajinya rendah Rp 5 jutaan. Malaysia juga kurang lebih sama," katanya lagi
Brani mengatakan, untuk bisa melawan sindikat pekerja migran ilegal butuh kolaborasi.
BP2MI terus mengedukasi masyarakat terkait pentingnya mengakses pekerja migran lewat jalur resmi yang disediakan pemerintah.(ndo)
Peluang Besar Pekerja Migran di Jepang
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI), Benny Rhamdani membeber peluang besar sebagai pekerja migran di Jepang, Korea hingga Eropa.
Rhamdani yang notabene asal Sulawesi Utara mengungkapkan, Jepang membutuhkan sedikitnya 60 ribu perawat dan caregiver (pengasuh) hingga tahun 2024.
"Sementara kita sejauh ini baru bisa mengirimkan 5 ribuan Pekerja Migran Indonesia ke sana," kata Benny usai membuka Rakor Terbatas BP2MI dengan Gubernur dan Bupati Wali Kota se-Sulut di Ruang Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Jumat (15/07/2022).
Katanya, Jepang memberi upah Rp 22 juta hingga Rp 30 juta tiap bukan bagi perawat dan pengasuh profesional.
Peluang lainnya, Korea Selatan membutuhkan sedikitnya 10 ribu pekerja di sektor manufaktur dan industri perikanan.
"Dengan gaji kurang lebih sama. Sedangkan ke Jerman, dibutuhkan juta perawat dengan gaji 34 juta hingga 40 juta," jelasnya.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey menyatakan, peluang itu seharusnya dimanfaatkan oleh pekerja di Sulut.
"Kami pemerintah Provinsi Sulut siap memfasilitasi dengan pelatihan dan lain-lain. Calon PMI kiranya boleh menangkap peluang ini," jelasnya.
Terkait itu, Olly mengungkapkan, selama ini PMI dari Sulut menyasar Jepang, Belanda dan Amerika Serikat.
"Padahal peluang kerjanya terbuka luas di Jerman dan negara-negara lainnya," katanya.
Hanya saja, Olly bilang, calon pekerja migran di Sulut kerap terkendala kurangnya penguasaan bahasa..
"Karena itu kita harus siapkan lewat SMK dan SMA," katanya lagi.(ndo)