Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Tembak Polisi

Baru Terungkap Jawaban Polisi atas Kejanggalan Penembakan Brigadir J, Soal CCTV dan Tak Ada Ambulans

Kasus penembakan di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, deretan Jawaban atas kejanggalan baku tembak Brigadir J dan Bharada E

Editor: Glendi Manengal
Kolase foto Tribun Jakarta
Rumah Dinas Kadiv Propam, Brigadir J dan Istri Irjen Ferdy Sembo 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru Terungkap Jawaban Polisi dari Deretan Kejanggalan Kasus Penembakan Brigadir J dan Bharada E.

Sebelumnya tewasnya Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo masih banyak dipertanyakan.

Terkait hal tersebut diketahui kejanggalan yang baru yakni soal Decoder CCTV hingga tak ada ambulans.

Baca juga: Respon Menteri Hadi Tjahjanto soal 4 Pejabat di Kementerian ATR/BPN Jadi Tersangka Mafia Tanah

Baca juga: Nekat Ancam Bunuh Mantan karena Hubungan Kandas, Pria Ini Malah Ditangkap Terancam 10 Tahun Penjara

Baca juga: Artis Cantik Ini Tinggalkan Kekasih Demi Nikahi Pria Tajir, Siapa Sangka Kini Hidupnya Pilu

Berikut ini deretan jawaban polisi atas sejumlah kejanggalan dalam kasus tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022). 

Brigadir J tewas setelah baku tembak dengan Bharada E

Keduanya merupakan pengawal Irjen Ferdy Sambo. 

Sejumlah pihak melontarkan kejanggalan dalam kasus baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Pancoran Mas, Jakarta Selatan. 

Terbaru, kejanggalan diungkap oleh Ketua RT 05 RW 01 Duren Tiga, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto. 

Mulai dari soal penggantian decoder CCTV hingga tidak adanya ambulans dalam evakuasi jenazah.

Terkait tudingan kejanggalan itu, polisi memberikan jawaban.

Foto : Ketua RT Duren Tiga, Irjen Seno Sukarto Kesal Usai Brigadir J dan Bharada E Baku Tembak Tak Ada yang Lapor, CCTV Diganti. (Tribun Jakarta)

Berikut deretan jawaban yang diberikan polisi:

1. Soal penggantian decoder CCTV

Penggantian decoder CCTV ini diungkap oleh Seno Sukarto pada Rabu (13/7/2022).

Penggantian decoder dilakukan sehari setelah terjadinya insiden penembakan.

Lantaran terjadinya penggantian decoder itu, Seno Sukarto kesal karena tidak bisa memutar rekaman ulang peristiwa beberapa jam setelah kejadian.

Terkait hal ini, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto memberikan tanggapan. 

Kombes Budhi membenarkan jika decoder CCTV di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, diganti.

Decoder CCTV yang diganti itu merupakan decoder yang berada di pos satpam. 

"Decoder CCTV lingkungan yang ada di pos (satpam)," katanya saat dihubungi, Kamis (14/7/2022), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com. 

Budhi menyebut decoder CCTV itu diganti lantaran decoder CCTV lama disita penyidik.

Sehingga decodernya perlu diganti yang baru agar dapat terus beroperasi.

Meski begitu, dia tidak merinci jumlah decoder maupun isi gambar yang disebut disita polisi.

2. Soal tak adanya ambulamns dalam evakuasi

Kejanggalan lain yang dilontarkan Seno Sukarto yakni terkait tidak adanya ambulans dalam evakuasi jenazah Brigadir J. 

Terkait hal ini, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan memberi tanggapan. 

Ahmad Ramadhan enggan memberi penjelasan rinci. 

Ramadhan hanya mengatakan, ambulans diperuntukkan untuk membawa orang sakit. 

Selebihnya dikatakan Ramadhan akan ada penjelasan lebih lanjut.

"Ya ambulance kan mobil orang sakit, ini kan jenazah. Nanti kita sampaikan ya. Sama seperti yang dijelaskan Pak Kapolres saja ya," kata Ramadhan di kantor BNN, Kamis (14/7/2022) dilansir Tribun Jakarta. 

Foto : Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan memberikan keterangan terkait tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J karena ditembak sesama anggota polisi berinisial Barada E, Senin 11 Juli 2022. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

3. Polri persilahkan keluarga laporkan kejanggalan

Terkait kejanggalan yang ditemui oleh pihak keluarga, polisi mempersilahkan keluarga Brigadir J untuk melapor. 

Pihaknya berjanji untuk menindaklanjuti apabila keluarga membuat laporan polisi.

"Kita terima laporannya. Kita terima laporannya dan kita akan tindaklanjuti," kata Karopenmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di kantor Badan Narkotika Nasional, Kamis (14/7/2022), dikutip dari TribunJakarta. 

Menurutnya hingga kini tim gabungan yang dibentuk Polri untuk mengusut kasus penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo masih bekerja melakukan penyelidikan.

Namun dia tidak merinci apakah ada target waktu untuk mengungkap kasus, hanya menjelaskan tim gabungan akan bekerja hingga tuntas.

"Ya nanti kita lihat ya, maksimal sampai tuntas. Tim khusus bekerja secepatnya dan sampai tuntas," ujar Ramadhan.

(Tribunnews.com/Daryono/Abdi Ryanda Sakti) (TribunJakarta/Bima Putra)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved