Motivator JE
Korban Pelecehan Motivator JE Kembali Speak Up di Podcast Denny Sumargo, Terungkap Hal Baru
Berikut klarifikasi tiga wanita korban pelecehan oleh Motivator JE, tentang sejumlah pernyataan yang diberikan pihak sekolah SPI.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pelecehan seksual oleh Julianto Eka Putra alias Motivator JE terhadap mantan muridnya masih menuai sorotan publik.
Setelah sebelumnya korban membeberkan pelecehan yang dilakukan Motivator JE di podcast Deddy Courbuzier, kini terdapat tiga wanita yang kembali membuat pengakuan terkait kasus tersebut di podcast Denny Sumargo.
Tiga wanita tersebut hadir dalam podcast Denny Sumargo yang diunggah pada 12 Juli 2022.

Baca juga: Sosok Ko Jul, Motivator JE Julianto Eka Putra, Predator Anak Terdakwa Pelecehan Siswi Sekolah SPI
Dalam podcast tersebut, mereka memberikan klarifikasi tentang sejumlah pernyataan yang diberikan pihak sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) yang juga diupload sehari sebelumnya di podcast Denny Sumargo.
Satu hari sebelumnya, kepala sekolah dan dua alumni SPI hadir di podcast Denny Sumargo.
Mereka mengutarakan kejanggalan tentang kasus yang dialami rekan mereka itu.
Mereka juga resah dan takut kasus ini dapat menghancurkan nama baik sekolah SPI.
Selama ini, Risna selaku kepala sekolah SPI mengaku mengenal Julianto Eka Putra sebagai sosok yang berwibawa, dermawan, menginspirasi dan berdedikasi menjadikan SPI sekolah yang besar.
Ia juga mengaku tidak pernah melihat adanya tanda-tanda pelecehan seksual di lingkungan sekolah maupun asrama.
Hal yang sama disampaikan oleh kedua alumni SPI, Dilla dan Saidah, yang juga merupakan teman korban.
Mereka pun mengaku kaget saat pertama kali mendengar kasus pelecehan seksual itu, karena mereka merasa semua baik-baik saja.

Baca juga: Motivator JE Ternyata Julianto Eka Putra, Pendiri SPI yang Jadi Predator Siswi di Malang
Ditanya soal ruangan khusus yang sering digunakan JE, Risna menyebut ruangan seperti itu tidak ada.
Bahkan Risna mengatakan JE selalu didampingi timnya ketika pergi ke suatu tempat.
Mengenai hal itu, para korban mengatakan ruangan itu memang ada.
Salah satu korban mengatakan JE memang selalu ditemani timnya ketika ada acara.
Namun timnya tidak selalu bersamanya 24 jam.
Ada titik-titik tertentu di mana JE seorang diri dan melancarkan aksinya, menurut kesaksian korban.
1 korban bahkan mengaku JE melecehkannya saat timnya berada di dekat mereka.
Namun tim JE tidak tahu apa-apa karena kejadian terjadi pada malam hari, sekitar jam 1 atau jam 2.

Baca juga: Sosok Motivator JE, Motivator yang Diduga Lakukan Pelecehan pada Narasumber Podcast Deddy Corbuzier
Hal lain yang dipertanyakan pihak SPI adalah mengapa salah satu korban justru mengajak orang lain untuk masuk ke SPI jika dia sendiri adalah korban pelecehan seksual.
Menanggapi hal itu, korban mengaku ia sendiri tak habis pikir mengapa melakukan hal itu.
Ia seakan lupa telah terjadi sesuatu kepadanya hingga berani memasukkan orang lain ke sekolah itu.
Hal lain yang dipertanyakan pihak sekolah SPI adalah mengapa korban baru lapor sekarang dan mengapa tidak pergi dari sekolah itu saat mengalami pelecehan.
Salah satu korban mengatakan ia awalnya tidak berniat melaporkan masalah tersebut.
Ia merasa takut dengan JE.
Alam bawah sadarnya mengatakan jika ia pergi dari sekolah itu, maka konsekuensinya lebih besar.
Ia juga pernah bercerita ada temannya yang mencoba kabur, tetapi malah mendapat kekerasan fisik saat ia ditemukan oleh pihak sekolah.
Dengan perasaan takut dan terikat, mereka pada akhirnya tidak dapat benar-benar angkat kaki dari tempat itu.
Sementara itu, Saidah, teman dekat korban, mengaku sangat kaget ketika korban melaporkan kasusnya.
Selama mengenal korban, Saidah mengaku tidak melihat ada kejanggalan.
Saidah berkata korban tidak pernah curhat apapun kepadanya.
Semua kegiatan korban pun ia tahu karena sangat dekat.
Dalam vlog yang berbeda, korban mengaku ia memang dekat dengan Saidah.
Tetapi ia memang tidak pernah menceritakan kepada Saidah apa yang dilakukan JE kepadanya karena korban tidak percaya kepadanya.
Bahkan, korban berkata Saidah rupanya juga merupakan korban namun memilih untuk menutupi dan berbalik membela JE.
Kepada Deddy Sumargo, ketiga korban menunjukkan CCTV yang mereka gunakan sebagai bukti kejahatan seksual JE.
CCTV itu pernah tersebar dalam internal sekolah dan membuat kehebohan di kalangan siswa.
Banyak siswa yang berniat mengundurkan diri setelah melihat CCTV itu.
Saidah, menjadi salah satu sosok yang berusaha menahan adik-adik kelasnya agar tidak pergi dari sekolah.
Menurut pengakuan korban, dari situ Saidah mengaku dirinya juga pernah dilecehkan tetapi memilih untuk tidak pergi,
Di akhir vlog-nya, Denny Sumargo menyebut jika JE pada akhirnya memenangkan kasus, maka dampaknya akan sangat besar untuk para korban.
Korban dapat diserang balik dengan pasal pencemaran nama baik.
Namun, korban mengaku siap dan berjuang untuk mendapatkan keadilan mereka.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
https://www.tribunnews.com/nasional/2022/07/13/korban-julianto-eka-putra-kembali-speak-up-klarifikasi-pembelaan-dari-pihak-selamat-pagi-indonesia?page=all