Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Kapolda Sulawesi Utara jadi Pemateri pada Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila JPM

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP menggelar kegiatan penguatan pembinaan ideologi Pancasila bagi Jejaring Panca Mandala Sulawesi Utara.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Chintya Rantung
Octavian/Tribun Manado
Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Mulyatno saat memberikan materi di Luwansa Hotel and Convention Center Manado 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP menggelar kegiatan penguatan pembinaan ideologi Pancasila bagi Jejaring Panca Mandala Sulawesi Utara.

Kegiatan yang berlangsung di Luwansa Hotel and Convention Center Manado itu menghadirkan sejumlah pemateri dari berbagai latar belakang profesi.

Salah satu yang tampil menjadi narasumber dalam Penguatan Pembinaan Idiologi Pancasila Jejaring Panca Mandala itu adalah Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Mulyatno Rabu (13/7/2022).

Orang nomor satu di jajaran Kepolisian Daerah Sulawesi Utara itu memaparkan materi terkait Peran Masyarakat Dalam Menjaga Ideologi Pancasila dalam perspektif empat konsesus dasar bangsa.

Di awal pemaparannya, Mulyatno menyatakan rasa bangga terhadap keberadaan BPIP yang menjadi garda terdepan dalam menjaga idiologi Pancasila.

"Setelah BP7 dibubarkan dan P4 tidak ada lagi, maka BPIP kini jadi yang terdepan dalam menjaga idiologi Pancasila. Dan itu harus kita dukung bersama," kata Mulyatno.

Dipaparkan, empat konsesus dasar bangsa, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika sarat akan nilai-nilai kebangsaan.

"Nilai-nilai yang disepakati dan dipandang baik, yang secara intrinsik melekat pada diri setiap warga negara, berupa norma dan etika yang terkandung, dan menjadi ciri kepribadian bangsa Indonesia," urai Mulyatno.

Menurutnya, Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan kehendak bersama untuk mencapai titik temu persetujuan dari bangsa yang majemuk.

"Demi kebahagiaan dan keselamatan hidup menuju Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur. Inilah dasar ontologi Pancasila," lanjutnya.

Adapun historisitas dari Pancasila, ungkap Mulyotno, terdiri dari tiga fase yakni fase pembuahan, fase perumusan dan fase pengesahan.

"Tahapan ini menjadi satu sebuah satu kesatuan proses lahirnya Pancasila sebagai dasar dan idiologi negara," lanjutnya.

Dia menambahkan tiga makna penting Pancasila bagi bangsa Indonesia yakni meliputi landasan filosofi bangsa, pandangan hidup dan dasar atau idiologi negara.

"Yang di dalamnya terkandung lima nilai utama. Pertama nilai religius, nilai kekeluargaan, nilai keselarasan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan," kuncinya.

Usai memaparkan materi, Mulyatno membuka sesi tanya jawab dan langsung direspon oleh lima orang penanya dari kalangan Jejaring Panca Mandala kabupaten/kota. (HER)

Baca juga: Potret Cewek Cantik Sulawesi Utara, Michelle Anggelica Stephanie Tirayoh, Cinta Bahasa Daerah

Baca juga: Kebakaran di Kelurahan Sampana Kotamobagu Sulawesi Utara, Satu Warung Terbakar

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved