Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Segini Gaji Petugas Kebersihan Masjidil Haram, Sering Tertunda Pembayarannya

Selain menjadi TKW, tak sedikit pula, WNI yang berprofesi lain seperti petugas kebersihan di Masjidil Haram, Mekkah.

Editor: Alpen Martinus
twitter/The Holy Mosques
Foto udara suasana ibadah haji di Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Hanya 60 ribu orang yang dipilih untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Sebagai lokasi yang paling banyak dikunjungi, Masjidil Haram sangat membutuhkan banyak sekali pekerja kebersihan.

Ternyata di sana banyak juga warga negara Indonesia bekerja sebagai petugas kebersihan.

Meski bekerja di Arab Saudi, nyatanya gaji mereka tak cukup besar.

Baca juga: Ratusan Jemaah Umrah Mendadak Tergeletak di Masjidil Haram, Ternyata Ini Sebabnya

Simak video terkait :

Fakta bahwa banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Arab Saudi bukanlah hal baru.

Selain menjadi TKW, tak sedikit pula, WNI yang berprofesi lain seperti petugas kebersihan di Masjidil Haram, Mekkah.

Seperti yang kita tahu, di musim haji seperti sekarang, Masjidil Haram ramai dikunjungi umat Islam dari seluruh dunia untuk beribadah.

Tak heran jika petugas kebersihan yang turun menjaga kebersihan disana juga tak sedikit.

Baca juga: Video Khatib Shalat Masjidil Haram Hendak Diserang, Pelaku bawa Tongkat Kayu, Hampir Naik Mimbar


Petugas melepas stiker jaga jarak di Masjidil Haram, Mekkah. Foto ini viral di media sosial. (Instagram/@makassar_info)

Kurang lebih sekitar 4.000 pekerja bertugas melakukan operasi pembersihan setiap harinya.

Seorang YouTube asal Indonesia, Faiz Slamet lewat kanal YouTube-nya mengulik cerita salah satu pekerja yang asalnya dari Indonesia tepatnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Saat itu ia memperhatikan seorang pria yang sibuk mengelap bagian pagar masjid.

Ia pun melihat identitas yang tertera di saku kiri seragam petugas tersebut.

Baca juga: VIDEO Hujan Es di Kabah Masjidil Haram, Jamaah yang Beribadah Langsung Lari, Coba Dengar Bunyinya


Petugas kebersihan di Masjidil Haram, Arab Saudi.(YouTube/Faiz Slamet)

"Indonesia?," tanya Faiz pada petugas tersebut.

"Di mananya?," sambungnya.

"Lombok," sahut si WNI.

"Pantesan tetep cemerlang, saya Madura," ujar Faiz lagi.

Diketahui jika petugas WNI tersebut sudah 3 tahun bekerja di Masjidil Haram.

"Masya Allah," sahut Faiz.

Lebih lanjut, Faiz pun mengajak petugas WNI tersebut berbincang-bincang.

"Ini banyak orang Indonesia yang kerja kayak gini?," tanya Faiz.

"banyak," jawab WNI tersebut.

Pria itu menjelaskan ada banyak WNI yang bekerja di Masjidil Haram jumlahnya sekitar 20 orang.

Faiz Slamet juga menanyakan besaran gaji yang diterima oleh para WNI yang bekerja di masjidil Haram.

Secara blak-blakan, WNI asal Lombok tersebut mengungkap bahwa ia mendapat gaji sebesar 700 riyal, atau setara dengan 2,7 juta rupiah.

Gaji itu dinilai cukup kecil untuk ukuran para pekerja migran di Mekkah, Arab Saudi.

Dalam percakapan itu, WNI asal Lombok tersebut mengaku bahwa gaji sempat macet diberikan selama 3 bulan karena alasan tertentu.

Meskipun begitu, ia menjelaskan bahwa gaji itu tetap diberikan hanya saja waktunya yang ditunda.

"Oh tiga bulan ini tidak digaji? Tapi itu macet apa nanti digaji atau gimana?," tanya Faiz.

"Digaji, tapi karena ada masalah di bawah kan kemarin itu (karena pandemi Covid 19)," ujar WNI tersebut.

Sementara itu, Faiz pun penasaran dengan alasan mereka bertahan untuk bekerja di sana.

"Terus alasan bertahan apa? Karena bisa sholat di Harom ya?," tanya Faiz.

"Iya, cuma bisa sholat di sini aja," ungkap WNI tersebut.

"Karena ibadah itu aja," tambahnya.

(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com 

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved