Berita Sulawesi Utara
Kemiskinan Sulawesi Utara Turun Tipis, Ayub Ali Tuding Pemprov Tidak Maksimal Manfaatkan Anggaran
Ayub Ali Tuding Pemprov Sulawesi Utara Tidak Maksimal Manfaatkan Anggaran soal Atasi kemiskinan.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - DPRD Sulawesi Utara membahas pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2021 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Cengkih, Kairagi, Kota Manado, Selasa (12/7/2022).
Rapat pembahasan itu melibatkan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) Pemprov Sulut.
Ayub Ali Al Bugis, Anggota Banggar DPRD Sulut paling lantang menyuarakan kritik.
Sasaranya soal pemanfaatan APBD untuk menurunkan angka kemiskinan.
Argumentasinya angka kemiskinan hanya turun tipis, sementara anggaran yang digelontorkan cukup besar.
"Kalau hanya 0,4 persen itu bukan kebanggan," ungkap dia.
Data BPS menyebutkan September 2021 Angka Kemiskinan di Sulut sebesar 7,36 persen, atau turun 0,41 poin
Politisi PAN ini meminta output dan outcome yang lebih besar, berbanding dengan anggaran pemerintah.
Dikritik Ayub Ali Albugis soal kinerja Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) Pj Sekprov Praseno Hadi merespon positif
"Pak Ayub Ali mengharapkan ada lompatan ke depan pendapatan maksimalkan, belanja mengurangi kemiskinan," kata dia.
Praseno Hadi mengatakan, Sulut memiliki sekitar 2,6 juta penduduk. Hal terkait penguatan ekonomi Sulut tidak berjalan sendiri, tapi saling bahu-membahu dengan pusat dan kabupaten/kota.
Di samping itu, ia mengatakan, kinerja Program ODSK juga sudah diaudit BPK RI
"BPK sudah mengaudit Program Penanggulangan kemiskinan ODSK, diaudit kinerja, evaluasi total belanja dipakai untuk menanggulangi kemiskinan dilakukan perangkat daerah di tingkat provinsi," kata dia.
Belanja langsung terkait penduduk miskin diplot di 8 Dinas. Tahun 2021 total ada Rp 75,9 Miliar, dan sudah terealisasi sekitar 95,7 persen
8 Dinas dimaksud yakni Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja,
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Kelautan Perikanan, Dinas Koperasi UMKM, dan Dinas Perkebunan.
Selain itu ada juga Dinas PUPR yang mendukung penanggulangan kemiskinan menyiapkan infrastruktur.
Jems Tuuk Anggota Banggar pun punya pandangan berbeda. Ia sangsi penurunan angka kemiskinan jika hanya mengandalkan APBD yang hanya puluhan miliar.
Justru butuh dana yang lebih besar untuk perputaran yang menggerakan roda perekonomian
"Ada 47 Triliun APBD, itu APBD Provinsi ditambah APBD 15 Kabupaten/kota. Kemudian investasi yang masuk, ditambah dari hasil Bumi, itu kenapa ekonomi Sulut bisa bangkit, " kata dia. (Ryo)
• Ini 3 Jenis BBM yang Kembali Alami Kenaikan, Berikut Rincian Harganya di 34 Provinsi
• Akhirnya Terungkap Kabar Mayky Wongkar, Eks Ria Irawan Kini Punya Istri Bule, Segera Punya Anak