Polisi Tembak Polisi
Keluarga Temui Kejanggalan, Minta Bentuk Tim Pencari Fakta Terkait Kematian Brigadir Nofriansyah
Dengan latar belakang Brigadir Yosua sebagai sniper, Samuel pun menganggap tidak mungkin tembakan anaknya sama sekali tidak mengenai Barada E.
Sementara sebelum Brigadir Yosua tewas, Samuel mengatakan dirinya sempat berkomunikasi dengan anaknya itu.
Pada saat berkomunikasi itu, Samuel mengungkapkan keluarganya sedang berada di Balige, Sumatera Utara untuk melakukan ziarah ke makam luhur.
Kemudian, saat berkomunikasi itu, Samuel mengatakan bahwa anaknya sedang mendampingi keluarga Polri ke Magelang.
"Waktu itu masih aktif chat," tuturnya.
Tidak hanya berkomunikasi dengan Samuel, Yosua juga sempat menelpon ibunya.
Lantas, untuk memastikan dirinya telah tiba dari Magelang ke Jakarta, Samuel dan istri pun menghubungi anaknya.
Hanya saja, Brigadir Yosua justru tidak bisa dihubungi dan disebut kontak keluarganya telah diblokir.
"Semua diblokir, kakaknya dan yang lainnya diblokir," ujarnya.
Nahas, ketika tidak bisa dihubungi, Samuel dan istri justru mendapat kabar anaknya telah meninggal dunia.
Namun, informasi itu tidak disampaikan langsung oleh pihak kepolisian namun dari adik kandung Yosua yang juga bertugas di Mabes Polri.
Selain itu, Samuel juga menjelaskan pihaknya tidak memperoleh persetujuan atas autopsi yang dilakukan terhadap anaknya.
Bahkan ketika sampai ke rumah duka, Samuel mengaku jasad anaknya dalam kondisi lebam di sekujur tubuh serta luka tembak di bagian dada, tangan, leher, serta bekas jahitan hasil autopsi.
Sementara cerita lain diungkapkan oleh bibi Brigadir Yosua, Rohani Simanjutak.
Rohani mengungkapkan Brigadir Yosua seharusnya akan menikah dalam waktu dekat.
"Ya dia akan menikah sekitar tujuh bulan lagi," ujarnya.
Selain itu, dirinya juga mengatakan ibu Brigadir Yosua juga telah bertanya kepada kekasih anaknya itu terkait rencana pernikahan.
"Kuatnya kau nak menunggu," tuturnya dikutip dari Tribun Jambi.