Sulawesi Utara
Olly Dondokambey Siapkan Pembangunan Monumen 3 Tokoh Nasional, 2 Diantaranya Orang Minahasa
Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey berencana membangun monumen untuk peringatan bagi tokoh yang berjasa bagi Bangsa Indonesia.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey berencana membangun monumen untuk peringatan bagi tokoh yang berjasa bagi Bangsa Indonesia.
Spesifiknya, tokoh yang akan dibangunkan monumen berjasa dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara Indonesia.
Menurut Olly Dondokambey monumen akan dibangun berupa patung tiga sosok berjasa, 2 di antaranya orang Minshasa yakni Ir Soekarno,
Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi, dan Alexander Andries Maramis.
"Patung Bung Karno sudah ada, kita akan bangun lagi Sam Ratulangi dan Mr Maramis,'' ujar Gubernur Olly Dondokambey, pekan lalu di Hotel Luwansa.
Sekadar informasi Patung Ir Soekarno terletak di Jalan Soekarno, Maumbi, Minahasa Utara.
Olly Dondokambey bahkan sudah menyiapkan lokasinya di Kompleks Perumahan Pejabat di Bumi Beringin, Kota Manado.
Di salah satu titik lokasi itu sedang ada penataan lahan,. Rumah dinas yang sudah uzur dirobohkan, kemudian akan dikembangkan menjadi fasilitas umum.
"Lokasinya di Bumi Beringin, " ujar Olly Dondokambey.
Menurut Gubernur Sulut, 3 tokoh ini berjasa merumuskan Pancasila.
Ir Soekarno merupakan sosok yang merumuskan buah pemikirannya menjadi rumusan awal Pancasila lewat pidatonya pada 1 Juni 1945
Sementara AA Maramis menjadi bagian Panitia Sembilan yang bertugas untuk merumuskan dasar negara yang berdasarkan nilai utama dan prinsip ideologi Pancasila.
Rumusan tersebut kemudian dikenal sebagai Piagam Jakarta yang kemudian menjadi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
GSSJ Ratulangi merupakan salah satu anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada awal Agustus 1945, Sosok Pahlawan Nasional ini berangkat ke Jakarta memimpin delegasi Sulawesi yang akan mengikuti sidang PPKI.
Gubernur Olly Dondokambey mengatakan, lewat monumen ini selain untuk mengenang jasa para tokoh, juga menjadi media pengetahuan sejarah proses terbentuknya dasar negara Pancasila. Agar ini harus diketahui masyarakat luas khususnya generasi muda. (ryo)