Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

KKB Papua Rudapaksa Anak-anak di Beoga, Warga Dibunuh hingga Sekolah Dibakar

Aksi teror brutal KKB Papua. Anak-anak jadi korban, bunuh warga hingga bakar sekolah. Tokoh Agama Beoga beri pengakuan mengejutkan.

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto TPNPB/Antar Foto
KKB Papua Rudapaksa Anak-anak di Beoga, Warga Dibunuh hingga Sekolah Dibakar. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kekejaman teroris Kelompok Kriminalitas Bersenjata atau KKB Papua kini sudah tak pandang bulu.

Separatis KKB Papua melakukan teror kepada siapa saja, termasuk Orang Asli Papua (OAP).

Terbaru, seorang pria asli Papua menjadi korban kebrutalan KKB Papua atau Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TNPPB-OPM ).

Pria dewasa itu dianiaya ramai-ramai oleh oknum KKB.

Korban ditendang berulang kali oleh beberapa anggota KKB Papua yang melengkapi diri dengan busur dan panah serta senjata rakitan.

Pria bercelana merah itu terkapar di tanah lapang. Meski sudah tidak berdaya, anggota KKB Papua terus menendangnya.


(Potret pasukan KKB Papua./TPNPB)

Video berdurasi 1 menit 24 detik tentang penganiayaan OAP oleh anggota KKB Papua baru diunggah akun Twiter @Xdirektori99 pada Kamis 7 Juli 2022.

"Bilang...bilang...bilang. Satu...," teriak seorang pria kepada korban.

Korban merintih kesakitan karena ditendang berulang kali. "He...kau jangan berteriak," ancam pria lainnya.

Tidak dijelaskan kapan dan dimana peristiwa itu terjadi. Identitas korban pun tidak dibeberkan.

Hanya disampaikan bahwa penganiayaan terjadi karena korban menolak memberikan dana desa.

Korban juga dituduh sebagai mata-mata.

"Dalam video ini, Anda bisa melihat bagaimana aksi kejam teroris OPM Papua terhadap orang asli Papua karena menolak memberikan dana desa," tulis @Xdirektori99.

Aksi brutal KKB Papua juga disampaikan tokoh agama di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

Para korban KKB tak pandang usia. Anak-anak hingga orang dewasa.

Pendeta Jupinus Wama mengatakan, anggota KKB Papua membakar sekolah, memperkosa beberapa anak gadis dan membunuh warga di Distrik Beoga.

"Hancur itu bukan sekolah saja. Kita punya anak-anak juga sudah hancur.

Di rumah juga sudah hancur," kata Pendeta Jupinus Wama dalam video yang diunggah akun Twiter @Xdirektori99.

Lantaran kondisi kampung tidak aman sehingga sejumlah warga menyembunyikan diri di hutan.

"Kita marah, tuan tanah marah. Masyarakat marah. Tuhan juga marah. Karena kita di Beoga ini gelap.

Sudah ada sekolah, bukan jadi pintar, tapi bakar sekolah masuk ke hutan," ujarnya.

Pendeta Jupinus mengatakan, pihaknya akan memanggil pulang keluarga yang bersembunyi di hutan-hutan.

Kita panggil kembali keluarga yang sudah hilang di hutan2.

Nanti dari pemerintah juga akan datang melihat.

"Nanti pemerintah juga datang lihat kondisi di sini.

Kita beri masukan agar datangkan guru, bangun kembali sekolah," ujar Pendeta Jupinus Wama.

Ia menambahkan, kondisi saat ini sudah mulai aman. Apalagi aparat keamanan sudah ada.

"Sekareang sudah mulai aman. Mereka ( KKB Papua ) juga sudah keluar.

Apalagi bapak-bapak (aparat keamanan) sudah datang jadi sudah lebih aman," katanya. 


(Foto korban perempuan pemerkosaan KKB Papua. KKB Papua Rudapaksa Anak-anak di Beoga, Warga Dibunuh hingga Sekolah Dibakar. (Dok. salampapua.com)

Total korban teror KKB Papua sepanjang tahun 2022

Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua hingga kini masih saja gencar melakukan serangan teror di Bumi Cenderawasih.

Korban jiwa berjatuhan, mulai dari warga sipil hingga aparat TNI-Polri.

Tak tanggung-tanggung, sudah 25 orang tewas karena ulah teror KKB Papua sepanjang tahun 2022.

Sebanyak 18 orang warga sipil meninggal dunia diserang dengan brutal oleh KKB Papua.

Sedangkan, 7 korban lainnya dari anggota TNI-Polri.

Hal itu diungkap Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, yang menyampaikan fakta-fakta kebrutalan anggota separatis di tanah Papua itu.

Kapolda Irjen Fakhiri menjelaskan, KKB Papua telah melancarkan 44 aksi teror selama Januari - Juni 2022.

Dilansir dari TribunPapua.com, Kapolda Irjen Fakhiri mengatakan, aksi teror KKB Papua dalam enam bulan terakhir 11 kali lebih banyak dari periode yang sama pada tahun 2021.

Data aksi teror KKB Papua itu disampaikan Kapolda Irjen Fakhiri dalam laporan refleksi semester pertama tahun 2022 Polda Papua.

Irjen Fakhiri menyebut total korban meninggal dunia sebanyak 25 orang. Terdiri dari 17 warga, 7 prajurit TNI dan seorang anggota Polri.

Para korban tewas diserang anggota KKB Papua.

Sementara korban luka-luka sebanyak 17 orang. Rinciannya, 14 anggota TNI Polri dan tiga orang warga.

Kapolda Irjen Fakhiri mengatakan, dari pihak KKB Papua tercatat ada 3 orang tewas ketika terlibat kontak tembak dengan TNI Polri.

Sebelumnya, Direktur Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, oknum ASN Wamena berinisial AN menjadi penghubung KKB Papua.

AN ketahuan menjadi pemasok senjata dan amunisi untuk KKB Papua. AN ditangkap saat hendak memasok senjata rakitan dan 615 butir amunisi.

Kombes Faizal juga menyampaikan analisa terbarunya mengenai keberadaan beserta aksi teror KKB Papua. Menurut polisi, KKB Papua bekerja sama dengan oknum ASN Wamena.

Selain menjadi pemasok senjata dan amunisi untuk KKB Papua, ASN Wamena berinisial AN diduga terlibat pembunuhan Bripda Diego Fernando Rumaropen.

Anggota Brimob Yon D Wamena itu dibunuh oleh anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya pada Sabtu 18 Juni 2022.

Menurut Direktur Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, AN berperan sebagai penghubung KKB Papua.

Menurut Kombes Faizal, AN ketahuan menjadi pemasok senjata rakitan dan 615 butir amunisi untuk KKB Papua.

Persenjataan itu bakal digunakan KKB Papua untuk menebar teror di wilayah Kabupaten Nduga.

“AN saat ini di Wamena. Rencananya amunisi mau dibawa ke kelompok Nduga,” kata Kombes Faizal di Jayapura, melansir Tribun-Papua.com, Kamis 30 Juni 2022.

“Kita yakin sekali dia akan dibawa ke Nduga. Tapi, kemungkinan akan bertemu dengan jaringan yang lain di Wamena. Kemudian baru dibawa ke Nduga,” beber Kombes Faizal.

Kombes Faizal mengungkapkan hasil analisa Polda Papua.

Menurutnya, stok amunisi dan senjata yang dimiliki KKB Papua menipis.

Oleh karena itu, KKB Papua mengeluarkan beberapa orang sebagai penghubung yang bertugas mencari amunisi dan senjata.

“Dan dari hasil penyelidikan, kami tahu mereka sedang mengeluarkan beberapa penghubung-penghubung untuk mencari senjata dan amunisi,” sebutnya.

Kombes Faizal juga mengatakan, AN diduga memiliki jaringan terhadap kelompok yang terlibat dalam kasus pembunuhan Bripda Diego Fernando Rumaropen.

“Setelah kita analisa antara kelompok yang menyerang Bripda Diego itu, kemudian dengan ini ada beberapa titik temunya. Dan memang arahnya ke kelompok Nduga,” jelas Kombes Faizal. 

Baca juga: Empat Orang Pengkhianat Negara yang Berkomplot dengan KKB Papua, TNI-Polri hingga ASN

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Aksi Keji KKB Papua di Distrik Beoga, Pendeta Jupinus: Sekolah Dibakar, Anak Gadis Diperkosa, https://kupang.tribunnews.com/2022/07/08/aksi-keji-kkb-papua-di-distrik-beoga-pendeta-jupinus-sekolah-dibakar-anak-gadis-diperkosa?page=all.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved