Nasional
Kabar Terbaru Bharada Resi Nugrasa, Tertembak KKB Papua Saat Bertugas
Untuk memperingati HUT Bhayangkara ke-76, Polri melaksanakan anjangsana ke beberapa anggotanya. Salah satunya Bharada Resi Nugrasa yang terluka.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Konflik TNI/Polri dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua masih terus berlangsung.
Konflik terbaru menyebabkan salah satu anggota Satgas Damai Cartenz terluka.
Anggota Satgas Damai Cartenz yang terluka tersebut bernama Bharada Resi Nugrasa.
Bharada Resi Nugrasa terluka ketika baku tembak dengan KKB Papua ketika sedang bertugas.
Hingga saat ini, Bharada Resi masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Said Sukanto.
Kondisi Bharada Resi ini terungkap saat Polri melakukan kegiatan anjangsana dan kunjungan kepada mantan Kapolri, Warakawuri dan Pegawai Negeri Pada Polri (PNPP) yang mengalami sakit menahun.
Dilansir dari laman agam.sumbar.polri.go.id, Anjangsana dilakukan dalam rangka HUT Bhayangkara ke-76.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, anjangsana dilakukan untuk mempererat rasa kekeluargaan keluarga besar Polri dan meminta masukan dan saran tentang perbaikan organisasi Polri ke depan.
“Anjangsana juga sebagai bentuk penghargaan kepada para senior dan anggota Polri atas jasa dan kinerja yang diberikan kepada institusi Polri,” kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/7/2022).
Dedi menuturkan untuk anjangsana terhadap mantan Kapolri ada sebanyak 11 mantan pimpinan Korps Bhayangkara yang dikunjungi.
Sementara untuk PNPP yang sakit ada 13 orang.
Sedangkan untuk Warakawuri ada 4 orang yang didatangi.
Dari beberapa nama PNPP yang dilakukan anjangsana, terdapat dua anggota Polri yang luka dalam melaksanakan tugas, yakni Kompol Aditia dan Bharada Resi Nugraha.
Anjangsana ke Kompol Aditia dilakukan di kediamannya di Jawa Tengah.
Diketahui bahwa Kompol Aditia adalah korban pengeroyokan sekelompok massa pada Mei 2019 lalu.
Ia pun mengalami luka serius dan sempat dirawat di Singapura.
Dalam anjangsana ini, rombongan memberikan santunan dan pemeriksaan kesehatan terhadap Kompol Aditia.
Baca juga: Beberapa Amalan Sebelum Salat Idul Adha 2022, Pakai Pakaian Terbaik
Baca juga: Gempa Guncang Jawa Timur Sore Ini Sabtu 9 Juli 2022, Terjadi Baru Guncang di Laut, Info Terkini BMKG
“Rombongan anjangsana juga memberikan support kepada istri dan keluarga. Kondisi kesehatan Kompol Aditia dalam keadaan stabil dan baik,” kata Dedi.
Kemudian anjangsana juga dilakukan kepada Bharada Resi Nugrasa di RS Bhayangkara Said Sukanto.
Anggota yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz Polri ini tertembak saat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Mendapatkan kunjungan dan anjangsana dari Polri, Keluarga besar Bharada Resi Nugrasa merasa terharu dan mengucapkan terima kasih.
Selain itu, keluarga berharap Resi tetap mendapatkan perawatan maksimal.
“Keluarga turut mengucapkan terimakasih atas atensi dan perawatan yg diberikan khususnya kepada Pusdokkes Polri/RS Polri selama perawatan,” ujarnya.
Sementara PPNP lainnya yang mendapatkan kunjungan atau anjangsana dari Polri mempunyai sakit yang berbeda mulai dari kanker, epilepsi hingga stroke.
“Mudah-mudahan dengan anjangsana ini kekeluargaan keluarga besar Polri semakin erat dan menjadikan Polri lebih baik,” katanya.
Prada Beryl Prajurit Kediri Gugur Ditembak KKB Papua
Sementara itu, aksi KKB Papua semakin brutal.

Prada Beryl Kholif Al Rohman (24), prajurit TNI asal Kediri, Jawa Timur, gugur ditembak KKB Papua di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Rabu (29/6/2022).
Prada Beryl gugur saat KKB Papua yang dipimpin Lamek Taplo menyerang Pos Ramil Kiwirok Satgas Kodim Yonif PR 431/SSP.
Prada Beryl gugur akibat kehabisan darah lantaran mengalami luka tembak di bagian paha.
Rencananya, jenazah anggota Peleton III Kipan A Yonif PR 431/SSP ini akan dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Sukoharjo, Desa Sukoharjo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Kabar gugurnya Prada Beryl membuat keluarga dan warga Dusun Sukoharjo berduka.
Hal ini tidak terlepas dari kebaikan yang disebar almarhum selama hidupnya.
Berikut fakta-fakta Prada Beryl dikutip dari banyak sumber:
1. Santuni anak yatim
Prada Beryl merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan almarhum Sucipto dan Yulianah (50).
Sang kakak, Nofia Reni Yusnita (30) adiknya yang masih bujang itu memang mempunyai karakter yang baik dan suka menolong.
Baca juga: Gempa Terkini Sore Ini Sabtu 9 Juli 2022, Guncang Wilayah Indonesia, Ini Info BMKG Magnitudo
Baca juga: Daftar Masjid di Minut Sulawesi Utara yang Menerima Bantuan Hewan Kurban dari Pemerintah
"Anaknya itu baik banget," ujar Reni dalam sambungan telepon, Kamis (30/6/2022).
Dalam penugasan yang jauh di Papua, kata Reni, Beryl tak lupa selalu membantu keuangan keluarga tiap bulan.
Bahkan ada juga jatah khusus untuk keponakannya dan anak-anak tetangganya.
"Anak saya sebulannya dikasih Rp 1 juta. Dia juga sering ngasih anak yatim di desa," ungkap Reni.
2. 4 Kali Gagal Jadi Tentara
Beryl mulai menjadi tentara pada 2018. Reni menuturkan, sejak saat itu, adiknya jarang pulang karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk bertugas.
Namun komunikasi masih terus terjalin melalui telepon atau pun pesan instan untuk sekadar berkabar dengan keluarga di desa.
"Rencananya Agustus nanti pulang," lanjut Reni.
Pencapaian Beryl untuk masuk tentara itu pun harus melalui perjalanan panjang dan cukup terjal.
Reni menceritakan, sejak dulu adiknya tersebut sangat berkeinginan menjadi seorang prajurit tentara.

Saat ada pembukaan pendaftaran, Beryl langsung mendaftar. Namun jalannya tidak mulus karena sempat gagal hingga empat kali.
Kendati demikian, hal itu tidak membuatnya patah arang demi menggapai cita-cita.
"Daftar TNI AL pernah, tapi gugur. Akhirnya keterima di TNI AD," ungkap Reni.
3. Ingin Berangkatkan Orangtua Haji
Selain dikenal sebagai sosok yang baik dan gemar berbagi, Beryl juga dikenal taat kepada orangtua.
Ayahnya yang seorang pegawai pasar di lingkup Pemerintah Kabupaten Kediri sudah meninggal dunia dan kini hanya ibunya yang masih hidup.
Reni menuturkan, Beryl punya keinginan yang mulia yakni memberangkatkan ibunya berhaji ke Tanah Suci.
"Anaknya itu pengen memberangkatkan ibu naik haji. Tapi sekarang dia sudah tidak ada," katanya.
4. Aktif di Masyarakat
Kepala Desa Sukoharjo Ahmadi menyebut Beryl sebagai sosok pahlawan desa.
Sebab, keberadaan Beryl mampu mengangkat nama baik desa dan digadang-gadang sebagai tokoh penerus kemajuan desa ke depannya.
"Karena Mas Beryl ini merupakan satu-satunya penerus, jagoan kita di desa. Tetapi gugur dalam menjalankan tugas di Papua," ujar Ahmadi dalam sambungan telepon.
Sebelum jadi prajurit TNI, kata dia, Beryl merupakan pemuda yang terhimpun dalam Karang Taruna sehingga aktif di setiap kegiatan desa.
Bahkan saat sudah menjadi prajurit TNI, menurutnya, Beryl tetap rajin bersosialisasi dan santun kepada warga sekitar.
Baca juga: Cerita Sukses UMKM Binaan BRI Manado, Modal dari KUR, Kini Fasih Pakai QRIS
Baca juga: Pesona Cinta Laura Saat Nikmati Liburan di Eropa Curi Perhatian, Intip Potret Penampilannya
"Jadi tentara tidak membuatnya takabur," ujar Ahmadi.
Tangguhnya pendirian dan doa ibunya, menurut Ahmadi, yang membuat Beryl akhirnya mampu menggapai cita-cita yang diidamkan, yaitu menjadi prajurit TNI.
"Dulu waktu selesai pendidikan, saya yang menjemputnya di tempat pendidikan yang ada di Magetan," lanjutnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Terluka Akibat Baku Tembak Lawan KKB Papua, Berikut Kabar Terbaru Bharada Resi Nugrasa.