Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Kabar Dokter Terawan Usai Dipecat IDI, Masih Praktik di RSPAD, Tangani Puluhan Pasien Tiap Hari

Dalam perbincangannya bersama Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi, Terawan mengaku menangani puluhan pasien setiap hari

Editor: Finneke Wolajan
Kompas.com
Dokter Terawan Agus Putranto. Dipecat dari Keanggotaan IDI, Terawan Masih Praktik di RSPAD Tangani Puluhan Pasien 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar terbaru Terawan Agus Putranto usai dipecat Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Sosok Dokter Terawan kini masih bertugas di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta.

Setiap hari Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) ini bahkan menangani puluhan pasien.

Sosok Terawan Agus Putranto mengungkap ini saat berbincang dengan Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi

 Terawan Agus Putranto mengaku dirinya masih berpraktik sebagai dokter kendati tidak lagi menjadi anggota 

Baca juga: Pantas Dokter Terawan Mau Bergabung Dengan PDSI Pasca Dipecat Dari IDI, Ternyata Ini Alasannya

Baca juga: Jenderal AM Hendropriyono Sakit, KSAD Dudung Cium Kening, Diaz Ucap Terima Kasih ke Terawan

Terawan mengaku menangani puluhan pasien setiap hari.

"Ini baru pulang tadi dari RSPAD 35 pasien saya tindakan," kata Terawan dalam program Rosi Kompas TV, Jumat (8/7/2022).

Terawan mengatakan, dirinya saat ini tinggal di rumah dinas di dekat RSPAD.

KABAR Vaksin Nusantara, Dulu Tulai Polemik Kini Bisa Dipakai jadi Booster, Prabowo Sudah Mencobanya
Dokter Terawan Agus Putranto saat menyuntikkan Vaksin Nusantara pada Prabowo Subianto. Dipecat dari Keanggotaan IDI, Terawan Masih Praktik di RSPAD Tangani Puluhan Pasien (istimewa)

Rumah itu sudah dia tinggali sejak 2013.

Jarak rumahnya begitu dekat dari rumah sakit tempatnya bertugas.

Katanya, tak sampai 5 menit keluar rumah, dia sudah bisa tiba di ruang tindakan RSPAD.

"Supaya dekat kalau ada yang butuh pertolongan saya bisa lari ke sana dengan cepat.

Tadi malam saja sampai jam 01.00 malam saya harus cek dan ricek semua kondisi pasien yang kebutuhan emergency telepon saya," tuturnya.

Meski telah dipecat IDI, Terawan mengatakan masih punya izin praktik sebagai dokter.

Oleh karenanya, dia masih dibolehkan berpraktik.

"Selama izin praktik saya belum dicabut, yang dicabut kan keanggotaan saya di organisasi.

Ya nggak ikut organisasi ya nggak masalah," ucapnya.

Terawan mengatakan, dirinya sudah menerima dengan lapang dada keputusan IDI memberhentikannya.

dr Terawan Agus Putranto
Dokter Terawan Agus Putranto. Dipecat dari Keanggotaan IDI, Terawan Masih Praktik di RSPAD Tangani Puluhan Pasien (Tribunnews)

Dia tidak pernah melawan, juga tidak merasa didiskriminasi.

Buat Terawan, IDI sebuah organisasi profesi.

Menurutnya, keanggotan IDI bukan segala-galanya sehingga tak masalah jika dirinya tak lagi menjadi bagian dari organisasi tersebut.

"Kan diusir, kalau diusir ya pergi. Kalau ngelawan itu diusir nggak pergi pergi," kata mantan Kepala RSPAD itu.

Adapun Terawan dipecat dari keanggotan IDI sejak akhir Maret 2022.

Terawan dipecat lantaran tidak menjalankan putusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pengurus Besar IDI.

Terawan diberhentikan karena melakukan pelanggaran etik dalam kategori 4 yaitu sangat berat atau pemberhentian permanen.

Terkait izin praktik Terawan, IDI telah menegaskan bahwa izin tersebut diterbitkan oleh pemerintah.

Surat izin praktik Terawan sebagai dokter masih berlaku hingga 2023.

"Yang pasti sampai hari ini, izin praktiknya masih berlaku sampai 5 Agustus 2023, kita akan menyurati kalau yang bersangkutan masih tetap berpraktik, dan kembali lagi izin praktik ini ranah pemerintah," kata Ketua Bidang Hukum Pembelaan dan Pembinaan Anggota (BHP2A) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Beni Satria dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (1/4/2022).

Profil dokter Terawan

Terawan merupakan Menteri Kesehatan yang menjabat sejak 23 Oktober 2019 hingga di-reshuffle pada 23 Desember 2020.

Posisinya digantikan oleh Menteri Kesehatan saat ini, Budi Gunadi Sadikin.

Sebelum menjabat Menteri Kesehatan, dokter kelahiran Yogyakarta, 5 Agustus 1964 itu menamatkan pendidikan kedokterannya di Universitas Gajah Mada (UGM) tahun 1990.

Selanjutnya, ia bergabung dengan TNI AD dan ditugaskan ke beberapa wilayah Tanah Air seperti Lombok, Bali, dan Jakarta untuk mengemban tugas sebagai pelaksana kesehatan militer.

Pada tahun 2009, Terawan masuk dalam tim dokter kepresidenan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Terawan juga melanjutkan pendidikan spesialis di Departemen Spesialis Radiologi Universitas Airlangga tahun 2004 dan mengambil program doktor di Universitas Hasanuddin pada 2016.

Kepala RSPAD dan terapi “Cuci Otak”

Tahun 2015, Terawan menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Nama Terawan mulai populer seiring dengan metode terapi “Cuci Otak” yang diperkenalkannya.

Dilansir dari Harian Kompas (4/4/2018), terapi Cuci Otak adalah terapi melalui Digital Subtraction Angiogram (DSA) yang diperuntukkan pasien stroke.

Terapi “Cuci Otak” Terawan ini sempat menuai pro dan kontra.

Oleh Terawan, terapi Cuci Otak diklaim memberikan hasil positif bagi pasien stroke.

Bahkan pengakuan kerabat pasien terapi Cuci Otak, terapi ini tidak hanya mengobati tetapi juga mencegah stroke.

Sayangnya, gagasan pengobatan stroke ini membuatnya diberhentikan sementara dari MKEK IDI, terhitung 12 bulan sejak 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019.

Ketua MKEK IDI Prijo Pratomo mengatakan, Terawan telah melanggar kode etik, yakni Pasal 4 yang mengatur dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.

Serta Pasal 6 yang mengatur bahwa, “Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.”.

“Kami tidak mempersoalkan DSA, tapi sumpah dokter dan kode etik yang dilanggar,” ujar Prijo saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (4/4/2018).

Jabat Menkes dan gagas vaksin Nusantara

Meski pernah diberhentikan sementara oleh MKEK IDI, Presiden Jokowi tetap menunjuk Terawan sebagai Menteri Kesehatan.

Penunjukannya sebagai Menkes membuat Terawan menjadi dokter militer pertama yang diangkat sebagai Menkes sejak Mayor Jenderal TNI (Purn.) dr. Suwardjono Surjaningrat di tahun 1978-1988.

Terawan mendapat ujian berat kala Indonesia dilanda pandemi Covid-19 pada Maret 2020, beberapa bulan setelah dirinya menjabat Menkes.

Salah satu upaya Terawan untuk menanggulangi pandemi Covid-19 adalah menggagas pembuatan vaksin Covid-19 yang diberi nama vaksin Nusantara.

Vaksin Nusantara adalah vaksin berbasis sel dendritik autolog atau komponen sel darah putih yang disebut menjadi yang pertama kali di dunia untuk Covid-19.

Menurut klaim Terawan, vaksin jenis ini akan aman disuntikkan kepada orang-orang dengan penyakit penyerta atau komorbid.

Vaksin karyanya itu bahkan sudah digunakan oleh tokoh dan pejabat Indonesia seperti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang kala itu menjabat Panglima TNI, eks Menteri BUMN Dahlan Iskan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

(Sumber:Kompas.com/Diva Lufiana Putri | Editor: Inten Esti Pratiwi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved