Manado Sulawesi Utara
Andrei Angouw Sebut Populasi Anak Usia 6 - 12 Tahun di Manado Sulawesi Utara Rendah
Wali Kota Manado Andrei Angouw mengatakan, populasi anak usia 6 - 12 tahun di Manado Sulawesi Utara rendah.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Wali kota Manado Andrei Angouw kembali angkat bicara soal kebijakan merger 14 SD di kota Manado, Sulawesi Utara.
Ini setelah sekolah di wilayah Tuminting ikut ikut Bunaken menolak merger.
Menurut Andrei Angouw, pertimbangan utama merger adalah kondisi kependudukan di kota Manado.
Ternyata populasi anak umur 6 tahun di Manado sangat rendah.
"Kita justru melimpah umur 20 tahun ke atas, " katanya di sela-sela rapat paripurna pembicaraan tingkat II Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kota Manado tahun anggaran 2021 DPRD kota Manado, Rabu (6/7/2022).
Berkurangnya populasi, ungkap dia, menyebabkan banyak sekolah kekurangan siswa.
Kurang siswa menyebabkan alokasi dana BOS berkurang.
"Itu ditambah lagi masalah masalah lainnya. Seperti di Bunaken ada sekolah yang sangat dekat pembangkit listrik," ujar dia.
Menurut dia, merger sekolah di Manado sudah lewat kajian matang. Tujuannya untuk mengefektifkan pendidikan di Manado.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manado membeber rencana besar untuk memajukan pendidikan di Bunaken menyusul merger SD Negeri 1 dan SD Inpres Bunaken.
Kadis Pendidikan Manado melalui Kabid SD Triana Almas mengatakan, dua sekolah tersebut sulit dapat bantuan jika tak merger.
"Jumlah muridnya sedikit," katanya Selasa (27/6/2022).
Menurutnya, SD Negeri 1 Bunaken diproyeksikan menjadi sekolah penggerak. Adanya sekolah penggerak akan meningkatkan mutu pendidikan di Bunaken.
Sebut dia, persiapan ke arah tersebut sudah dilakukan. Dalam waktu dekat, guru guru berprestasi akan diturunkan ke sana untuk menggodok guru guru di sekolah tersebut.
Diketahui merger dua SD di Bunaken jadi polemik gara gara penolakan sejumlah orang tua siswa. Mereka menuding merger tidak pas serta tidak substansial.