Kecelakaan
Kecelakaan Maut Pukul 08.30 WIB, Suami Tewas, Korban Jatuh Usai Pakaian Istri Terlilit Rantai Motor
Kecelakaan maut di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (30/6/2022), melibatkan kendaraan sepeda motor, akibatnya satu orang tewas
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (30/6/2022).
Insiden kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan sepeda motor.
Akibat kecelakaan itu satu orang tewas.
Baca juga: Sosok Komjen Anton Bachrul Alam, Perwira Tinggi Polisi yang Gabung Jamaah Tabligh, Karier Cemerlang
Baca juga: Daftar Penerima Penghargaan Adhi Makayasa, Ada yang Pernah Jadi Kapolri hingga Presiden
Peristiwa kecelakaan itu terjadi tepatnya di Jalan Raya Cangakan Kenteng depan SD Negeri Butuh, Bumirejo, Lendah, sekira pukul 08.30 WIB.
Menjadi korban dalam insiden kecelakaan itu yakni pasangan suami istri.
Foto: Ilustrasi kecelakaan.
Keduanya jatuh saat mengendarai sepeda motor.
Korban adalah suami berinisial S (52) yang tewas, sedangkan sang istri SR (51) terluka parah.
Kedua warga Pedukuhan Sempu, Kalurahan Bumirejo, itu jatuh setelah pakaian Sr terlilit pada gir motor yang mereka kendarai.
Akibat jatuh, S akhirnya meninggal dunia setelah melewati perawatan intensif di RSUD Wates.
“Korban meninggal dunia setelah mendapat perawatan rumah sakit,” kata Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Kulon Progo, IPDA Satya Kurnia melalui pesan singkat, pada Kamis.
S mengendara Honda Supra AB 3114 TC yang berboncengan dengan istrinya Sr yang mengenakan pakaian panjang.
Kendaraan mereka melaju dari utara ke selatan.
Di simpang tiga SD Butuh, pakaian Sr melilit rantai motor.
S hilang keseimbangan dan keduanya oleng ke kiri, jatuh menabrak Yamaha Jupiter MX AB 3266 SL yang berhenti di tepi jalan.
Foto: Ilustrasi kecelakaan.
Suami istri pengendara Honda Supra terpental ke jalan.
Motor Supra memang hanya lecet ringan dan spion pecah.
Namun, akibat kecelakaan itu, S mengalami luka parah, seperti cidera tingkat sedang pada kepala bagian belakang, sobek kepala bagian kiri dan patah tulang tangan kiri.
Sedangkan Sr mengalami cidera tingkat sedang kepala bagian belakang. Ambulans yang tiba segera melarikan kedua korban ke RSUD Wates.
Setelah perawatan intensif hampir enam jam, S dinyatakan meninggal dunia.
“Namun, korban akhirnya meninggal dunia pukul 15.00 WIB di RSUD Wates. Sedangkan korban yang satu lagi masih dalam perawatan,” kata Satya.
Kecelakaan Maut Pukul 03.00 WIB
Terjadi kecelakaan maut terjadi diantara Desa Panang Jaya dengan Desa Gunung Megang pada Rabu dini hari.
Peristiwa tersebut melibatkan kendaraan truk batubara.
Diketahui korbannya jatuh dari truk batubara.
Korban kemudian terlindas truk iring-iringan batubara.
Korban adalah buruh buka tutup terpal angkutan batubara.
Seorang pria muda bernama Aman (26) tewas terlindas truk batubara.
Korban mengalami luka berat di kepala dan dua tangannya patah.
Kecelakaan seorang warga tewas terlintas truk ini terjadi diduga saat iring-iringan transportir angkutan batubara yang melintas di Hauling PT Duta Bara Utama (DBU) menuju stockfile PT Royaltama Mulya Kencana (RMK) antara Desa Panang Jaya dengan Desa Gunung Megang, Rabu (29/6/2022) sekira pukul 03.00 WIB.
Warga Desa Panang Jaya, Kecamatan Gunung Megang tewas terlindas truk iring-iringan konvoi batubatara tersebut.
Akibat kejadian tersebut korban meninggal di lokasi kejadian dengan kondisi kepala luka berat dan tangan patah.
Atas kejadian tersebut Polsek Gunung Megang bersama tim Pidsus Satreskrim Polres Muara Enim turun ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP dan masih dalam penyelidikam.
Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdiyanto SIK, menjelaskan memang ada kejadian tersebut yang merengut satu korban jiwa berinisial A.
Dalam insiden tersebut diduga korban yang merupakan buruh buka tutup terpal angkutan batubara meninggal karena terlindas atau terjatuh dari tronton pengangkut batubara.
"Sekarang ini, masih tahap pemeriksaan, saksi-saksi dan masih mengumpulkan barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.
Dikatakan Aris, untuk penyebab dan lain sebagainya masih pihaknya didalami dan memeriksa beberapa saksi baik dari masyarakat maupun dari pihak perusahaan.
Kendala di lapangan, selain gelap dan sepi juga tidak ada warga yang melihat langsung kejadian tersebut, tahu-tahu secara tidak sengaja melihat korban sudah posisi terlindas menggenaskan. Saat ini, pihaknya sedang mendalami transportir pengangkut batubara milik siapa saja.
Sementara itu, Media Relation PT Royaltama Mulia Kencana (RMK), Tri Subkhi mengatakan, sebagai perusahaan jasa logistik batubara terintegrasi, berkomitmen untuk selalu mengutamakan keselamatan kerja dengan menerapkan standard keselamatan tinggi di semua area operasi.
Terkait insiden kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal dunia seorang warga Desa Panang Jaya tersebut, PT RMK segera bertindak cepat melakukan investigasi di lokasi kejadian.
Dari hasil investigasi di lokasi kejadian, pihaknya menyampaikan lokasi insiden kecelakaan berada di luar area operasi PT RMK atau di luar portal pintu masuk ke dalam area operasi PT RMK dan tidak ada karyawan RMK yang terlibat dalam insden kecelakaan ini.
Kemudian, tidak ada kendaraan operasional PT RMK yang terlibat dalam insiden kecelakaan ini dan kendaraan serta operator truk yang mengalami insiden kecelakaan membawa muatan batubara dari perusahaan lain yang akan diangkut menuju stockpile di area operasi PT RMK.
"Atas kejadian tersebut manajemen PT RMK menyampaikan turut berduka sedalam-dalamnya dan sangat berharap insiden kecelakaan seperti ini tidak akan terulang lagi di kemudian hari," ujarnya.
Telah tayang di TribunnewsSultra.com