Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TKB Manado

Modus Baru Prostitusi di TKB Manado

Kini prostitusi di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Kota Manado memperoleh modus baru dalam beroperasi.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Manado. Tak lama setelah usaha membersihkan TKB dari praktek prostitusi, kini praktek prostitusi kembali beroperasi di sana dengan modus baru. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Bukan perkara mudah membersihkan Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Manado, provinsi Sulut dari prostitusi. 

Pemkot Manado sudah menata taman itu.

Air mancur difungsikan, lampu dipasang, dan terbaru rumah kopi didirikan. 

Semua bertujuan untuk menghalau secara halus para PSK dari TKB.

Cara itu lumayan berhasil pada awalnya. Para PSK seperti goyah. Namun itu tak lama. 

Mereka segera beroleh cara baru. Tribun manado menyambangi TKB Selasa (28/6/2022) sore. 

Seorang wanita ABG duduk di salah satu pojok. Ia asyik mengisap sebatang rokok.

Tribun duduk di sampingnya. Setelah beberapa menit dalam kesenyapan, tiba tiba si wanita nyeletuk.

"Pak cari wanita," tanyanya.

Sebut dia, harga sekali main 250 ribu. Boleh tawar. Mainnya di dua tempat. Satunya di belakang Shoping Centre

Ia menawarkan banyak wanita. Tapi ia berharap dirinya yang dipilih. 

"Saya saja om," kata dia.

Main di "jalanan", bukan berarti tidak aman. Sebutnya, main harus pakai kondom. 

Meski demikian, secara umum, prostitusi di TKB sudah jauh berkurang. 

Dulunya TKB memang jadi tempat prostitusi kelas satu. 

Transaksi berlangsung terang terangan. 

Di bawah sinar matahari. Eksekusi berlangsung di TKB pada malam hari, di bawah sinar rembulan. 

Setiap pagi, para petugas kebersihan dibuat sibuk membersihkan area TKB dari sampah kondom. 

Saking brandingnya TKB sebagai lokasi prostitusi, wanita yang duduk di TKB bisa dikira sebagai pemain dan pria yang berada di sana sebagai hidung belang. 

Kini siapa yang duduk di TKB tak akan dianggap pelaku prostitusi.

Banyak keluarga yang mencari hiburan di taman itu.

Kadis DLH Manado Franky Porawouw mengatakan, tujuan pihaknya menata TKB adalah mengembalikan marwah lokasi tersebut sebagai tempat warga bersilaturahmi serta ajang hiburan keluarga. 

"Dengan demikian esek esek akan terhalau dengan sendirinya," kata dia.

Sosok Bella Tobing, Istilah Cut Off yang Disebutnya Kini Viral

Warga Apresiasi Perbaikan Tanggul Pemecah Ombak Pantai Boulevar Amurang Minsel

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved