Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Tokoh

Sosok Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Dipromosikan Jenderal Andika Perkasa Jadi Pangdam VI/Mulawarman

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan promosi jabatan kepada Mayjen TNI Tri Budi Utomo sebagai Pangdam VI/Mulawarmandari.

Editor: Chintya Rantung
HO/Kolase Tribun Manado
Mayjen TNI Tri Budi Utomo dapat promosi jabatan dari Jenderal Andika Perkasa 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Mayjen TNI Tri Budi Utomo jadi perhatian publik.

Pasalnya Mayjen TNI Tri Budi Utomo jadi komdan paspampres untuk mengawal Jokowi untuk melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia.

Diselah-sela persiapannya mengawal Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Mayjen TNI Tri Budi Utomo medapat kabar gembira.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan promosi jabatan kepada Mayjen TNI Tri Budi Utomo sebagai Pangdam VI/Mulawarmandari.

Mayjen TNI Tri Budi Utomo akan menggantikan posisi Mayjen Teguh Pujo Rumekso yang sudah mendapatkan promosi menjadi Sekretaris Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Sesmenko Polhukam). 

Sementara Mayjen Teguh Pujo Rumekso menggantikan posisi Letjen Mulyo Aji yang ditarik menjadi perwira tinggi (Pati) Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.

Mayjen TNI Tri Budi Utomo pimpin pengawal Jokowi di Ukraina dan Rusia
Mayjen TNI Tri Budi Utomo pimpin pengawal Jokowi di Ukraina dan Rusia (HO)

Promosi jabatan yang didapatkan Budi bersamaan dengan keputusan promosi dan mutasi terhadap 180 perwira tinggi (Pati) dari matra darat, laut, dan udara.

Promosi dan mutasi ini tertuang dalam surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/558/VI/2022, tertanggal 27 Juni 2022.

Dalam salinan surat keputusan yang diterima Kompas.com, surat tersebut diteken oleh Kepala Sekretariat Umum (Setum) TNI Brigadir Jenderal (Brigjen) Edy Rochmatullah.

Sumber Kompas.com membenarkan perihal keputusan promosi dan mutasi tersebut.

Baca juga: Sosok Brigjen TNI Agape Dondokambey, Anak Buah Prabowo Naik Jabatan Lebih Tinggi, Ini Rekam Jejak

“Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor: Kep/558/VI/2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia,” demikian bunyi keputusan surat tersebut, dikutip Kompas.com, Selasa (28/6/2022).

Profil dan Biodata Mayjen TNI Tri Budi Utomo

Mengutip Wikipedia, Mayjen TNI Tri Budi Utomo lahir di Surakarta pada 6 Februari 1971.

Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1994 dari kecabangan Infanteri (Kopassus).

Setelah itu, sejumlah pendidikan militer pernah diikutinya, yakni Susarcab Inf, Lat Komando, Lat Sar PARA, Sus Gultor, Staf Duties Course (Seskoad), Sus Pasi Ops, KIBI AD, Sus Danyon, Sus Dandim dan Sesko TNI. 

Tri merupakan jenderal bintang satu pertama dari abituren (lulusan) Akademi Militer 1994 saat dia menjabat sebagai Wadanjen Kopassus pada Agustus 2020. 

Sebelumnya, Tri menjabat sebagai Komandan Korem 052/Wijayakrama. 

Saat dipromosikan sebagai orang nomor dua di Korps Baret Merah menjadikan Tri Budi Utomo ibarat pulang ke rumah.

Hal ini beralasan karena sebagian besar karier perwira dari kecabangan infanteri ini berada di satuan elite TNI AD tersebut.

Bahkan, Tri merupakan mantan Komandan Satuan-81/Gultor, unit paling elite di Kopassus, bahkan termasuk pasukan terhebat di dunia.

Selama dua tahun Tri menjabat sebagai komandan. Selanjutnya dia dipromosikan sebagai Asisten Personel Danjen Kopassus (2017-2019). Kariernya semakin melesat saat dia ditunjuk sebagai Komandan Grup A Paspampres.

Tri ketika itu menggantikan Kolonel Inf Mohamad Hasan, seniornya di Kopassus.

Karier cemerlang Tri sesungguhnya tidak mengejutkan.

Sejak ditunjuk sebagai Dangrup A Paspampres, dia diramal bakal menempati jabatan strategis lainnya.

Hal ini tidak mengherankan mengingat “tradisi” itu telah lama berlangsung. Biasanya, perwira yang ditunjuk sebagai Dangrup A Paspampres akan menjabat Danpaspamres, Danrem atau jabatan penting lainnya.

Sosok Mayjen TNI Tri Budi Utomo Komdan Paspampres Jokowi di Ukraina dan Rusia
Sosok Mayjen TNI Tri Budi Utomo Komdan Paspampres Jokowi di Ukraina dan Rusia (HO/tniad.mil.id)

Ada yang menarik saat Tri bertugas sebagai Komandan Grup A Paspampres yang bertugas mengawal Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat menjadi pengawal Jokowi, Tri tentunya mengikuti ke manapun Presiden pergi.

Termasuk saat berkunjung ke Afghanistan pada Januari 2018.

Kala itu, hanya Tri dan Danpaspampres Mayjen TNI Suhartono serta Paspampres yang mengantar Jokowi, yang mengenakan rompi antipeluru.

Jokowi yang sedianya juga mendapat jatah rompi antipeluru, memilih tak mengenakannya.

Dikutip dari Kompas.com, hal itu kemudian diikuti para menteri yang juga ikut berkunjung.

"Presiden menghormati penyambutan yang dilaksanakan oleh pemerintah Afghanistan."

"Memang beliau sama sekali tidak bersedia," terang Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, kala itu, Rabu (31/1/2018), menjelaskan alasan mengapa Jokowi tak memakai rompi antipeluru.

Berikut riwayat jabatan Tri Budi Utomo selengkapnya: 

Komandan Batalyon 811/Aksus Sat-81 Kopassus (2011—2012)

Komandan Kodim 0410/Kota Bandar Lampung (2012—2013)

Asisten Personil Danjen Kopassus (2015—2016)

Komandan Satuan-81/Gultor (2016—2017)

Komandan Grup A Paspampres (2018—2019)

Komandan Korem 052/Wijayakrama[3] (2019—2020)

Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2020—2021)

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) (2021—)

Sepanjang berkarir di militer, Tri kerap mendapatkan penugasan dalam sejumlah operasi militer di dalam maupun luar negeri. 

Penugasan di dalam negeri di antaranya: operasi Timor-Timur (1998), operasi Irian Jaya (2001) dan operasi Aceh (2004)

Sementara penugasan ke luar negeri, di antaranya:  Singapura (1999),  India (2007),  Malaysia (2007) dan  Australia (2011)

Tim Elit yang dibentuk Mayjen TNI Suhartono gelar pelatihan khusus 

Pelatihan yang dilakukan terkait pengamanan saat kegiatan berlangsung dan juga antisipasi terhadap kemungkinan adanya ancaman terhadap presiden Jokowi di lokasi kunjungan.

”Contohnya penyelamatan dari kereta api, penyelamatan di stasiunnya sendiri, di jalan seperti apa, mengescape beliau (Presiden) itu kita sudah latihan, itu dari teknisnya,” katanya.

Pasukan elite yang mengawal Presiden Jokowi saat kunjungan ke Kyiv, Ukraina dibagi menjadi tiga tim, yakni tim utama, tim penyelamatan, dan tim advance atau tim pendahulu.

Tim utama adalah tim yang melekat pada Presiden Jokowi, berjumlah 19 orang.

"Kalau kita sendiri yang melekat ke beliau (Jokowi) ada 19, ditambah matannya (tim penyelamatan) sendiri 10 (orang) di sana. Berarti 29 (orang), ditambah dengan 10 orang yang sudah stand by di sana," kata Tri saat dihubungi, Kamis (23/6/2022).

Tri mengatakan personel Paspampres yang diterjunkan mengawal Presiden Jokowi itu juga dibekali sejumlah peralatan canggih, mulai dari helm, rompi antipeluru, hingga senjata laras panjang.

Bahkan pihak Ukraina, kata Tri, memperbolehkan Paspampres membawa senjata laras panjang dengan amunisi tidak terbatas.

”Ukraina sudah memberi kita keleluasaan membawa senjata laras panjang sesuai jumlah personel Paspampres kita dengan amunisi yang tidak terbatas,” katanya.

Tri mengaku percaya diri dalam melakukan pengamanan presiden meski kedua negara tersebut saat ini masih berperang.

Paspampres terdiri dari sejumlah pasukan elit yang dimiliki TNI mulai dari Kopassus (TNI AD), Detasemen Jalamagkara/Denjaka (TNI AL), dan Kopaskhas/Kopasgat (TNI AU).

”Paspampres ini banyak terdiri dari pasukan pasukan khusus juga sehingga Alhamdulillah kita juga tidak terlalu khawatir karena Paspampres ini ada dari Kopassus, ada dari Denjaka, ada dari Paskhas. Alhamdulillah kita percaya diri,” katanya.

Dalam melakukan pengawalan Presiden, Paspampres juga berkoordinasi dengan pihak KBRI di negara yang menjadi tujuan lawatan Presiden.

Paspampres lalu mengirimkan tim pendahulu ke negara tersebut untuk memetakan lokasi dan jalur yang akan dilalui presiden dalam lawatannya.

Termasuk, di dalam kereta api yang rencananya akan digunakan Presiden.

Tri yakin kunjungan presiden ke Ukraina akan aman.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved