Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Tokoh

Sosok Marsma TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko, Komandan Paspampres yang Baru, Ini Rekam Jejaknya

Marsma TNI Wahyu Hidayat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Komandan Paspampres (Wadanpaspampres) dipromosikan menjadi Danpaspampres

Editor: Chintya Rantung
HO/Kolase Tribun Manado
Marsma TNI Wahyu Hidayat jabat Danpaspampres yang baru 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar terbaru datang dari Mayjen TNI Tri Budi Utomo.

Pasalnya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menggantikan jabatan Komdan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo kepada Marsekal Pertama (Marsma) TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko.

Sedangkan Mayjen TNI Tri Budi Utomo di promosikan sebagai Pangdam VI/Mulawarmandari.

Mutasi kedua jenderal TNI ini bersamaan dengan 180 Perwira Tinggi TNI lainnya.

Informasi dokumen yang berisi mutasi itu pun beredar sejak tadi siang.

Marsma TNI Wahyu Hidayat jabat Danpaspampres yang baru
Marsma TNI Wahyu Hidayat jabat Danpaspampres yang baru (Ist)

Seperti dilansir dari kompas.com, membenarkan kebenaran dokumen itu.

Satu Perwira TNI yang dirotasi yakni Marsma TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko. 

Marsma TNI Wahyu Hidayat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Komandan Paspampres (Wadanpaspampres) dipromosikan menjadi Danpaspampres menggantikan Mayjen TNI Tri Budi Utomo. 

Adapun Mayjen TNI Tri Budi Utomo ditunjuk menjadi Pangdam VI/Mulawarman. 

Baca juga: Sosok Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Dipromosikan Jenderal Andika Perkasa Jadi Pangdam VI/Mulawarman

Profil Marsma TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko

Dikutip dari laman resmi TNI AU, Wahyu Hidayat Sudjatmiko merupakan alumni Akademi Angkatan Udara angkatan 1993.

Ia mendapatkan kenaikan pangkat dari kolonel menjadi marsma setelah menjabat sebagai Wadan Paspampres pada 2021. 

Jabatan Wadan Paspampres dipegang Wahyu Hidayat Sudjatmiko sejak awal Januari 2021. 

Wahyu Hidayat Sudjatmiko dipercaya menjabat Wadan Paspampres melalui mutasi yang dilakukan Panglima TNI saat itu, Marsekal Hadi Tjahjanto Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1038/XII/2020 tanggal 28 Desember 2020. 

Sebelum menjabat Wadan Paspampres itu menduduki posisi Asren Korps Pasukan Khas TNI AU ( Korpaskhas). 

Korpaskhas merupakan pasukan elite TNI AU. 

Berdasar catatan Wikipedia, berikut riwayat jabatan Marsma TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko: 

- Komandan Batalyon Komando 462/Paskhas (2006)

- Komandan Skadron Udara Karbol Tk. II AAU (2008)

- Komandan Menwalprtoneg Paspampres (2010)

- Komandan Grup C Paspampres

- Asops Korpaskhas (2014–2015)

- Komandan Pusdiklat Paskhas (2015–2016)

- Patun Kelompok Susstaf Korsis Seskoau (2016–2018)

- Asren Korpaskhas (2018–2021)

- Wakil Komandan Paspampres (2021–2022)

Mayjen TNI Tri Budi Utomo dapat promosi jabatan dari Jenderal Andika Perkasa
Mayjen TNI Tri Budi Utomo dapat promosi jabatan dari Jenderal Andika Perkasa (HO/Kolase Tribun Manado)

Profil dan Biodata Mayjen TNI Tri Budi Utomo

Mengutip Wikipedia, Mayjen TNI Tri Budi Utomo lahir di Surakarta pada 6 Februari 1971.

Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1994 dari kecabangan Infanteri (Kopassus).

Setelah itu, sejumlah pendidikan militer pernah diikutinya, yakni Susarcab Inf, Lat Komando, Lat Sar PARA, Sus Gultor, Staf Duties Course (Seskoad), Sus Pasi Ops, KIBI AD, Sus Danyon, Sus Dandim dan Sesko TNI. 

Tri merupakan jenderal bintang satu pertama dari abituren (lulusan) Akademi Militer 1994 saat dia menjabat sebagai Wadanjen Kopassus pada Agustus 2020. 

Sebelumnya, Tri menjabat sebagai Komandan Korem 052/Wijayakrama. 

Saat dipromosikan sebagai orang nomor dua di Korps Baret Merah menjadikan Tri Budi Utomo ibarat pulang ke rumah.

Hal ini beralasan karena sebagian besar karier perwira dari kecabangan infanteri ini berada di satuan elite TNI AD tersebut.

Bahkan, Tri merupakan mantan Komandan Satuan-81/Gultor, unit paling elite di Kopassus, bahkan termasuk pasukan terhebat di dunia.

Selama dua tahun Tri menjabat sebagai komandan. Selanjutnya dia dipromosikan sebagai Asisten Personel Danjen Kopassus (2017-2019). Kariernya semakin melesat saat dia ditunjuk sebagai Komandan Grup A Paspampres.

Tri ketika itu menggantikan Kolonel Inf Mohamad Hasan, seniornya di Kopassus.

Karier cemerlang Tri sesungguhnya tidak mengejutkan.

Sejak ditunjuk sebagai Dangrup A Paspampres, dia diramal bakal menempati jabatan strategis lainnya.

Hal ini tidak mengherankan mengingat “tradisi” itu telah lama berlangsung. Biasanya, perwira yang ditunjuk sebagai Dangrup A Paspampres akan menjabat Danpaspamres, Danrem atau jabatan penting lainnya.

Sosok Mayjen TNI Tri Budi Utomo Komdan Paspampres Jokowi di Ukraina dan Rusia (HO/tniad.mil.id)
Ada yang menarik saat Tri bertugas sebagai Komandan Grup A Paspampres yang bertugas mengawal Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat menjadi pengawal Jokowi, Tri tentunya mengikuti ke manapun Presiden pergi.

Termasuk saat berkunjung ke Afghanistan pada Januari 2018.

Kala itu, hanya Tri dan Danpaspampres Mayjen TNI Suhartono serta Paspampres yang mengantar Jokowi, yang mengenakan rompi antipeluru.

Jokowi yang sedianya juga mendapat jatah rompi antipeluru, memilih tak mengenakannya.

Dikutip dari Kompas.com, hal itu kemudian diikuti para menteri yang juga ikut berkunjung.

"Presiden menghormati penyambutan yang dilaksanakan oleh pemerintah Afghanistan."

"Memang beliau sama sekali tidak bersedia," terang Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, kala itu, Rabu (31/1/2018), menjelaskan alasan mengapa Jokowi tak memakai rompi antipeluru.

Berikut riwayat jabatan Tri Budi Utomo selengkapnya: 

Komandan Batalyon 811/Aksus Sat-81 Kopassus (2011—2012)

Komandan Kodim 0410/Kota Bandar Lampung (2012—2013)

Asisten Personil Danjen Kopassus (2015—2016)

Komandan Satuan-81/Gultor (2016—2017)

Komandan Grup A Paspampres (2018—2019)

Komandan Korem 052/Wijayakrama[3] (2019—2020)

Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2020—2021)

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) (2021—)

Sepanjang berkarir di militer, Tri kerap mendapatkan penugasan dalam sejumlah operasi militer di dalam maupun luar negeri. 

Penugasan di dalam negeri di antaranya: operasi Timor-Timur (1998), operasi Irian Jaya (2001) dan operasi Aceh (2004)

Sementara penugasan ke luar negeri, di antaranya:  Singapura (1999),  India (2007),  Malaysia (2007) dan  Australia (2011)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved