Partai Demokrat
Andi Mallarangeng Beber Skenario Koalisi Demokrat di Pilpres, Tak Mungkin dengan PDIP
Peluang dengan PDIP sangat tidak mungkin. Demokrat oposisi, juga sebelumnya PDIP telah menyatakan lebih dulu tak akan berkoalisi dengan Demokrat.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pilpres 2024 masih lama tapi suhu politik sudah panas. Para tokoh sentral parpol sibuk saling sua.
Teranyar, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Pertemuan itu menyusul pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dengan Jusuf Kalla.
Jauh sebelumnya, Partai Golkar menggalang koalisi dengan PPP dan PAN.
Sedangkan Nasdem tak malu-malu lagi menyebut diri bakal koalisi dengan PKS.

Ketua DPD Partai Demokrat Sulut, Elly E. Lasut (tengah) di sela Muscab Partai Demokrat Sulut di Peninsula Manado, Sabtu (25/06/2022). (Tribun Manado/Fernando Lumowa)
Andi Mallarangeng, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat mengungkapkan, Demokrat punya target jelas di Pilpres 2024.
"Harus capres. Kalaupun tidak ya calon wapres," kata Andi di sela Muscab Partai Demokrat Sulut di Manado, Sabtu (25/06/2022).
Katanya, semua peluang Koalisi masih terbuka. Termasuk dengan PDIP, Golkar dan Gerindra.
Meski demikian, Andi bilang peluang dengan PDIP sangat tidak mungkin. Selain Demokrat oposisi, sebelumnya PDIP telah menyatakan lebih dulu tak akan berkoalisi dengan Demokrat.
"Sebelumnya PDIP kan bilang, tak akan koalisi dengan Demokrat PKS. Ya wajar, kita ini kan oposisi," katanya.
Lagipula, kata Andi, semangat Demokrat ialah melakukan perubahan dan perbaikan.

"Ya yang mau jalan sendiri ya tidak apa-apa. Banyak yang harus dibenahi. Harga-harga serba naik. Bangsa ini tidak baik-baik saja. Indonesia ini sangat luas. Perlu kerja sama," kata Andi yang didampingi Ketua Demokrat Sulut, Elly Lasut dan Sekretaris, Billy Lombok.
Ia menyentil, koalisi Golkar, PPP dan PAN. Katanya, koalisi itu tak punya kader yang cukup kuat sebagai capres.
"Di mana pusat gravitasinya. Kalau tidak ada pusat gravitasinya? Salah sedikit melayang," katanya.
Dengan Gerindra, ia bilang sangat potensial. Lalu siapa yang jadi capres dan siapa cawapres. Pasalnya, Prabowo Subianto pasti maju lagi.
"Kita lihat saja nanti survei ke depan seperti apa. Kalau potensi menangnya lebih besar Pak Prabowo, berarti AHY wakilnya. Tapi masih lama, dinamis sekali," katanya.
Terakhir, ini yang menarik. Koalisi Demokrat, PKS dan Nasdem.
Andi bilang, Nasdem tak punya kader yang bisa jadi capres. PKS apalagi.
"Satu-satunya yang punya tokoh dan menjual, peluang menang ya Demokrat. AHY tren elektabilitas naik terus," ujarnya.
Menurutnya, deklarasi Nasdem yang mengusung tiga nama, Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Gandjar Pranowo belum final.
"Kita belum sampai pada orang. Kriteria saja dulu. Kriteria yang bisa menang, bisa kita ukur semua. Elektabilitasnya? Boleh menang tidak?" katanya.
Ia pun mengungkap, peluang AHY dipasangkan dengan Anies Baswedan sangat besar. Rumusannya sederhana menurut Andi.
Siapa yang elektabilitas lebih tinggi bisa capres. Ada kemungkinan Anies AHY atau AHY Anies
"Masih ada waktu. Pendaftaran calon presiden Oktober tahun depan," katanya.
Peluang lainnya, ialah Demokrat, PAN dan PPP. Meskipun baru sebatas wacana.
Andi mengakui sejauh ini yang intensif dibahas ialah koalisi dengan Nasdem dan PKS. "Tadinya juga dengan PKB dan PKS," jelasnya.
Ia menegaskan, Demokrat tetap menyodorkan AHY sebagai capres.
"Dengan kriteria, ada yang lebih baik kita Terima tapi kalau AHY bisa memenangkan tolong diterima," katanya.
Andi menyebut, kemungkinan besar di Pilpres 2024 akan ada tiga poros.
"Kita harus bersaing sehat tanpa ada benturan karena politik identitas seperti sebelumnya," katanya.(ndo)