MotoGP
Meski Minor, Marc Marquez Tetap Akan Diperjuangkan, Tapi Honda Diprediksi Ganti Pembalap dan Tim
Banyak pihak beranggapan setelah Honda tampil kurang memuaskan di MotoGP Jerman 2022.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Selain absennya Marc Marquez, Honda memiliki masalah besar dari sisi teknis yang harus diselesaikan agar bisa kembali meraih hasil optimal.
Honda terutama tim satelit mereka yakni Repsol Honda kembali menelan hasil minor dalam balapan terakhir di Sachsenring, Jerman.
Bertumpu kepada Pol Espargaro dan Stefan Bradl setelah Marc Marquez absen, Repsol Honda gagal mendulang poin satu pun.
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Sabtu 25 Juni 2022, Ada yang Rencanakan Hal Istimewa untuk Kekasihnya
Tak ayal, segudang pekerjaan sudah menumpuk dan harus diselesaikan pabrikan asal Tokyo, Jepang itu agar musim depan berjalan lebih baik.
Memang, Kinerja Honda banyak disoroti khalayak, terutama saat tampil di MotoGP 2022.
Banyak pihak beranggapan setelah Honda tampil kurang memuaskan di MotoGP Jerman 2022.
Mirisnya, empat pembalap Honda tidak satupun meraih poin di Sirkuit Sachsenring, Jerman beberapa waktu lalu.
Bahkan penampilannya selama 40 tahun menjadi yang terburuk sepanjang karirnya di balapan MotoGP.
Oscar Haro, mantan direktur olahraga tim satelit LCR Honda, mengatakan, Honda atau dalam hal ini Honda Racing Corporation (HRC) mesti segera berbenah agar tidak makin tertinggal rival-rivalnya.
Haro mengatakan, cara paling mudah untuk mengubah keadaan terpuruk ini ialah mengganti jajaran pembalap.
Haro bahkan mengusulkan untuk menganti semua pembalap kecuali Marc Marquez.
“Saya pikir kita semua tahu apa yang salah.“
“Saya membayangkan akan ada pergantian tiga pebalap kecuali Marc Marquez,” ujar Haro, seprti dilansir Tuttomotoriweb.it, Jumat 24 Juni 2022.
Selain itu, kata Haro, masalah Honda dalam tiga musim terakhir ini bukan cuma soal motor dan pebalap di lintasan.
Melainkan juga masalah keputusan manajerial di level atas.
Menurut Haro, departemen balap Honda harus sepenuhnya dipindahkan ke Eropa untuk mempercepat evolusi dan pengembangan komponen baru.
“HRC tidak masalah dengan pengendara, tetapi pabrikan lain telah mengambil tiga langkah.”
“Satu-satunya yang tahu bagaimana memeras motor itu adalah Marc Marquez,” ujarnya.
Haro mengatakan, departemen balap mesti dipindah ke Eropa agar proyek yang ada cepat terealisasi.
Departemen terpisah akan mengembangkan apa yang dibutuhkan tim secara lebih cepat.
“Mentalitas pabrikan Jepang tidak cukup hanya meminta swingarm yang lebih panjang, lebih pendek atau lebih kaku, semuanya membutuhkan proses studi, proyek, insinyur, tes pebalap,” ungkap dia.
“Saya pikir mereka harus berubah, jika mereka ingin menjadi yang terdepan mereka harus berubah, seperti di Formula 1, di mana hampir semuanya dilakukan di Eropa,” kata Haro.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com