Sulawes
Jainuddin Damopolii Mundur dari Partai Ummat, Langsung Dapat Tawaran Gabung ke Parpol Lain
Mantan Wakil Wali Kota Kotamobagu ini pun rela melepas jabatan Ketua DPW Partai Ummat Provinsi Sulut.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Partai Ummat masih didera 'badai' internal. Kadernya berturut-turut hengkang di tengah upaya parpol bentukan Amin Rais ini jadi peserta Pemilu 2024.
Giliran Jainuddin Damopolii, Politisi asal Bolmong Raya mundur dari Partai Ummat.
Mantan Wakil Wali Kota Kotamobagu ini pun rela melepas jabatan Ketua DPW Partai Ummat Provinsi Sulut.
"Saya sudah mundur dari Partai Ummat sejak 10 Juni,'' ujar Mantan Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini ketika dikonfirmasi tribunmanado.co.id, Jumat (24/6/2022).
Jainuddin Damopolii mengatakan, alasannya memilih mundur dari Partai Ummat karena suasana internalnya sudah tidak kondusif
"Kondisinya sudah kurang kondusif, manajemenya kurang baik, saya memilih lebih baik mundur dan konsentrasi di lain, " ungkap Papa Et sapaan akrabnya.
Usai hengkang Jainuddin damopolii mengaku tak lagi tahu menahu nasib Partai Ummat nantinya.
Jainuddin Damopolii hengkang dari Partai Ummat tapi tetap masih akan berkecimpung di dunia politik
"Saat ini saya masih akan independen," kata Mantan Ketua DPD PAN Kotamobagu ini
Ia mengaku, sudah dapat tawaran dari parpol lain namun belum memutuskan akan bergabung atau tidak.
"Saya juga kan sudah biasa independen," ungkap Politisi berlatar Birokrat ini.
Masih ada waktu untuk memutuskan langkah politik, namun ia sudah menetapkan tekad untuk maju kembali di Pilkada Kotamobagu 2024
"InsyaAllah ikut Pilkada, " ungkapnya.
Sekadar informasi Jainuddin Damopolii pernah dia kal ikut Pilkada Kotamobagu.
Kali pertama maju di Pilkada Kotamobagu 2013. Ia mendampingi Tatong Bata dan berhasil keluar sebagai pemenang.
Berikutnya ia maju sebagai Calon Wali Kota Kotamobagu di Pilkada 2018. Namun, akhirnya ia harus menelan kekalahan.
Jainuddin Damopolii pun sudah mempertimbangkan untuk maju di Pilkada 2024 menggunakan kendaraan parpol. Meski ia menyadari Parpol pun saat ini belum punya tiket mengusung, pasalnya tiket mengusung bisa diperoleh dari hasil Pemilu DPRD Kotamobagu.
"Jadi kursinya masih kosong, karena kan pileg dulu baru Pilkada maka belum aman kendaraan, " kata dia.
Namun, tak berharap banyak juga dari Parpol, ia bisa ambil alternatif mencalonkan diri dari jalur perseorangan atau biasa dikenal dengan jalur independen.
"Saya bisa kumpul KTP seperti lalu, lebih aman dan dukungannya juga lebih riil, " ungkapnya. (Ryo)