ODGJ Mengamuk di Kotamobagu
Akhirnya Terungkap Pria ODGJ di Kotamobagu, Ternyata Idap Penyakit Halusinasi Audio dan Visual
Hasil pemeriksaan pria ODGJ di Kotamobagu Sulawesi Utara, ternyata idap penyakit halusinasi
Penulis: Glendi Manengal | Editor: Glendi Manengal
TRIBUNMANADO.CO.ID - Diketahui sebelumnya kasus pembacokan di Kotamobagu, Sulawesi Utara menghebohkan publik.
Seorang pria yang diduga ODGJ melakukan aksi pembacokan membabi buta di jalanan hingga belasan warga jadi korban.
Terkait hal tersebut begini hasil pemeriksaan dari pria ODGJ di Kotamobagu.
Baca juga: Jadwal, Syarat, dan Alur Pendaftaran Seleksi Mandiri Unair 2022, Akses di pendaftaran.unair.ac.id
Baca juga: Informasi Harga Pertamax dan Pertalite Hari Ini Jumat 24 Juni 2022, Sumatera Rp 12.750 per Liter
Kolase foto detik-detik pelaku yang diduga ODGJ diamankan dan Foto beberapa orang yang menjadi korban pembacokan di bawa ke Rumah Sakit. (Kolase foto Facebook)
Update info, kondisi terkini pelaku pembacokan belasan orang di Kota Kotamobagu.
Pelaku yang diduga ODGJ (Orang dengan gangguan jiwa) berinisial IM (24) warga Bolmong saat ini masih dirawat di Rumah Sakit.
Tetapi bukan di Kotamobagu atau Bolmong.
IM sudah dirujuk di RSUP Prof Kandou Manado sejak Kamis (23/6/2022) untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Saat ini dia (IM) sudah dirujuk di RSUP Prof Kandou Manado," ujar Kepala Pelayanan Medik Rumah Sakit Kotamobagu Dr Vera M Jacob Jumat 24/6/2022.
Masih Ada 2 Orang Korban yang Dirawat
Lanjut Dr Vera M Jacob, saat ini masih ada 3 orang yang masih dirawat di Rumah Sakit Kotamobagu.
Hasil Pemeriksaan RS Kotamobagu
Dr Vera M Jacob mengatakan, hasil pemeriksaan dan evaluasi bahwa pelaku mengidap penyakit halusinasi audio dan halusinasi visual.
"Dia (IM) seperti mendengar adanya suara atau bisikan untuk melakukan tindakan yang diluar kendali.
Sehingga pelaku harus ada pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis kejiwaan," ujar dia.
Berbagai Jenis Halusinasi yang Perlu Diketahui
Berdasarkan ciri-ciri dan penyebabnya, ada beberapa jenis halusinasi yang umum terjadi, yaitu:
1. Halusinasi pendengaran (audio)
Halusinasi pendengaran merupakan jenis halusinasi yang menyebabkan seseorang mendengar suara-suara yang tidak didengar orang lain. Suara tersebut dapat berupa instruksi, percakapan, alunan musik, atau bahkan langkah kaki seseorang.
Misalnya, seseorang seolah bisa mendengar orang lain sedang berjalan di loteng, padahal tidak ada siapa-siapa. Kondisi ini adalah gejala yang biasa terjadi pada penderita skizofrenia, gangguan bipolar, atau demensia.
2. Halusinasi penglihatan (visual)
Halusinasi visual melibatkan indra penglihatan, yang membuat penderitanya seolah melihat sesuatu, tetapi benda tersebut sebenarnya tidak ada. Halusinasi visual bisa berupa objek, pola visual, manusia, atau cahaya.
Misalnya, seseorang dapat melihat orang lain yang sebenarnya tidak berada di ruangan atau melihat lampu berkedip yang tidak dapat dilihat orang lain.
3. Halusinasi penciuman (olfaktorik)
Halusinasi penciuman melibatkan indra penciuman. Pada kondisi ini, seseorang bisa mencium aroma wewangian atau justru bau yang tidak sedap atau merasa bahwa tubuhnya berbau busuk, padahal nyatanya tidak.
4. Halusinasi pengecapan (gustatorik)
Halusinasi pengecapan melibatkan indra perasa yang menyebabkan seseorang merasakan sensasi bahwa sesuatu yang dimakan atau diminum memiliki rasa yang aneh.
Misalnya, seseorang mengeluh karena merasakan atau mengecap rasa logam saat makan atau minum, padahal makanan atau minuman yang ia konsumsi memiliki rasa yang normal. Jenis halusinasi ini merupakan salah satu gejala yang sering terjadi pada penderita epilepsi.
5. Halusinasi sentuhan (taktil)
Halusinasi taktil atau sentuhan melibatkan kontak fisik atau gerakan di area tubuh. Misalnya, seseorang merasa seolah disentuh atau digelitik oleh orang lain, padahal tidak ada orang lain di sekitarnya.
Selain itu, seseorang dengan kondisi ini juga bisa merasa bahwa ada serangga yang sedang merayap di kulit atau dalam tubuh, atau merasa seolah ada semburan api yang membakar wajahnya.
Selain karena kondisi berat yang menyebabkan halusinasi sering kali menetap, ada juga halusinasi sementara yang tidak bersifat kronis. Misalnya, halusinasi yang muncul ketika salah satu anggota keluarga baru saja meninggal dunia.
Pada kondisi ini, seseorang seolah-olah mendengar suara dari keluarganya yang baru meninggal atau melihatnya sekilas. Jenis halusinasi ini biasanya akan menghilang ketika rasa duka dan sedih hilang secara perlahan.
Gangguan halusinasi merupakan kondisi medis serius yang perlu segera mendapatkan pemeriksaan dan penanganan psikiater. Selain itu, penderita gangguan halusinasi tidak disarankan tinggal atau bepergian sendiri.
Dengan penanganan yang tepat dan cepat, kondisi halusinasi diharapkan dapat segera teratasi agar tidak sampai membahayakan diri penderita dan orang lain di sekitarnya.
Penyebab Munculnya Halusinasi
Halusinasi dapat muncul akibat berbagai faktor. Berikut adalah beberapa faktor paling umum yang dapat menyebabkan halusinasi:
- Gangguan kejiwaan, seperti skizofrenia, demensia, dan depresi berat dengan gejala psikosis
- Gangguan saraf dan otak, seperti penyakit Parkinson, migrain dengan aura, delirium, stroke, epilepsi, dan penyakit Alzheimer
- Banyak mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, seperti kokain, amfetamin, dan heroin
- Demam, terutama pada anak atau lansia
- Gangguan tidur, seperti narkolepsi
- Penyakit berat, seperti gagal ginjal atau gangguan hati stadium lanjut, HIV/AIDS, kanker otak
- Cedera kepala berat
- Gangguan elektrolit, misalnya hiponatremia dan hipomagenesemia
- Kelainan asam basa
- Efek samping obat-obatan
Foto Pria diduga ODGJ ngamuk di tengah jalan di Kotamobagu, belasan warga menjadi korban. (Kolase foto Facebook)
Berikut fakta-fakta pembacokan tersebut
1. IM Mengamuk Menggunakan Parang
Seorang pria inisial IM mengamuk di sepanjang jalan antara Kelurahan Pobundayan dan Desa Bungko, Kecamatan Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara Rabu 22 Juni 2022 Pukul 17.00 Wita.
IM berusia 28 tahun warga Desa Lolayan, Kabupaten Bolmong Provinsi Sulawesi Utara.
2. Kronologi
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, kronologi peristiwa ini berawal saat pelaku menggunakan sepeda motor merek vision warnah putih dari arah Desa Kopandakan I pergi menuju kelurahan Matali Kecamatan Kotamobagu Timur.
Sepanjang jalan dari Kopandakan, Matali, hingga perbatasan Kelurahan Pobundayan dan Bungko pelaku IM melakukan pembacokan secara brutal dengan mengunakan parang kepada masyarakat yang melintas.
Walhasil belasan orang menjadi korban dalam persitiwa tersebut. Tak hanya itu, pelaku bahkan ikut juga membacok sapi milik warga.
Dari keseluruhan korban diketahui ada anak berumur 4 tahun.
Personel Polres Kotamobagu mengamankan seorang pria pelaku penganiayaan.
Pria tersebut melakukan penganiayaan secara membabibuta terhadap 12 orang warga dan juga 3 ekor sapi.
Peristiwa terjadi di wilayah Bolaang Mongondow (Bolmong) dan Kotamobagu, pada Rabu (22/6/2022).
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengatakan pelaku berinisial IM (24), warga Lolayan, Bolmong.
Dia menganiaya para korban dengan menggunakan parang.
Penganiayaan pertama kali terjadi Desa Lolayan, sekitar pukul 16:30 Wita, dengan korban Abdul Halim Damapolii (49), warga Passi Timur, Bolmong.
“Korban saat itu sedang turun dari sepeda motor kemudian langsung dianiaya oleh pelaku di bagian kepala,” kata Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Setelah itu pelaku menghentikan sepeda motor yang dikendarai warga, lalu membawa kabur kendaraan tersebut ke arah Kotamobagu.
"Saat di lampu merah Matali, Kotamobagu, sekitar pukul 17:00 WITA, pelaku menganiaya pembonceng sepeda motor bernama Ceisya Apriani Dodo.
Kemudian pelaku melarikan diri ke arah Pobundayan, Kotamobagu,” jelas Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Aksi brutal pelaku rupanya tak berhenti sampai di situ.
Saat melintas sepanjang jalan Pobundayan, pelaku kembali menganiaya beberapa warga masyarakat yang berada di pinggir jalan.
Pelaku lalu dikejar polisi bersama warga hingga ke arah perbatasan Pobundayan dan Tabang.
“Saat dikejar, pelaku masuk ke lahan penampungan sapi lalu menganiaya tiga ekor sapi milik warga.
Setelah itu pelaku beserta barang bukti parang akhirnya berhasil diamankan polisi.
Pelaku Alami Luka di Punggung
Pelaku kemudian dilarikan ke RSUD Pobundayan Kotamobagu karena juga mengalami luka robek di bagian punggung,” jelasnya.
Abast menuturkan, 12 orang korban dirawat di RSUD Pobundayan akibat mengalami luka di beberapa bagian tubuh.
“Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, personel Polres Kotamobagu melakukan pengamanan di RSUD Pobundayan dan juga di rumah pelaku,” tuturnya.
Sementara itu menurut keterangan Sangadi (kepala desa) Lolayan, pelaku mengalami gangguan kejiwaan.
“Namun untuk mengetahui kepastian kondisi kejiwaan pelaku, masih menunggu pemeriksaan pihak medis,” tambahnya.
Dia pun mengimbau warga masyarakat khususnya para keluarga korban untuk menahan diri dan tidak terpancing emosi atas kejadian tersebut.
“Warga diimbau tetap tenang dan mempercayakan penanganan kejadian ini kepada pihak kepolisian,” pungkasnya (Ren)
Pelaku Dibawa ke Rumah Sakit
Kapolsek Kotamobagu, AKP Luther Tadung menjelaskan IM sudah diamankan oleh Polisi gabungan di perbatasan antara Desa Bungko dan kelurahan Pobundayan.
"Mendapat laporan dari masyarakat kemudian kami langsung bergegas dan langsung mengamankan IM,
dan saat ini sedang dalam perawatan di RSUD Kotamobagu nanti kondisi IM sudah membaik, baru akan kita lakukan pendalaman," jelas kapolsek.
(Tribunmanado.co.id/Sri)