Berita Internasional
Ratusan Orang Meninggal Usai Gempa Kuat Magnitudo 6.1 Guncang Afghanistan, Berikut Datanya
Gempa ini juga menyebabkan banyak orang terluka di Afghanistan, kata seorang pejabat setempat kepada BBC yang dikutip Rabu (22/6/2022).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa kuat telah menewaskan sedikitnya hampir 300 orang.
Gempa ini juga menyebabkan banyak orang terluka di Afghanistan, kata seorang pejabat setempat kepada BBC yang dikutip Rabu (22/6/2022).
Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan orang-orang di atas tandu, puing-puing, dan rumah yang hancur di Provinsi Paktika akibat gempa Afghanistan terkini itu.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6.1 SR Rabu 22 Juni 2022, Sebanyak 250 Orang Tewas, Ini Lokasinya
Seorang pejabatmer peintah setempat mengatakan kepada BBC bahwa jumlah korban tewas akibat gempa bumi Afghanistan itu lebih dari 250 dan kemungkinan akan meningkat.
Lebih dari 150 orang lainnya dilaporkan terluka.
Sebelumnya Info gempa bumi dengan parameter magnitudo 6.1 SR guncang Afghanistan, Rabu 22 Juni 2022.
Dampak dari guncangan gempa tersebut, sedikitnya menewaskan 250 orang dan puluhan orang terluka.
Melansir BBC, Rabu (22/6/2022), gempa tersebut terjadi di wilayah selatan Afghanistan, di daerah Khost.
Sederet potret yang dibagikan di media sosial menunjukkan para korban luka dan puing-puing bangunan berserakan di Provinsi Paktika.
Kepada BBC, Salah satu pejabat pemerintah setempat mengatakan, bahwa jumlah korban tewas lebih dari 250 kemungkinan akan meningkat, dan lebih dari 150 lainnya terluka.
Gempa bumi itu terjadi sekitar 44 km (27 mil) dari tenggara Kota Khost.
Getaran gempa dilaporkan terasa di lebih dari 500 km Afghanistan, Pakistan dan India, menurut Pusat Seismologi Mediterania Eropa, dikutip oleh Reuters.
Pusat Seismologi tersebut mengatakan bahwa para saksi telah melaporkan merasakan gempa di ibu kota Afghanistan, Kabul, serta ibu kota Pakistan, Islamabad.
"Sayangnya, tadi malam ada gempa bumi hebat di empat distrik di Provinsi Paktika, yang menewaskan dan melukai ratusan warga negara kami dan menghancurkan puluhan rumah," cuit juru bicara pemerintah Bilal Karimi.