Bahasa Daerah
Remy Sylado: Bahasa Minahasa Rumit tapi Ajaib, Ini Kata Dekan FIB Unsrat Terkait Sang Maestro
Dekan Fakultas Ilmu Budaya ( FIB) Unsrat Manado Maya Pinkan Warouw SS MHum. MEd PHd mengatakan bakat seni Yapi Panda Abdiel Tambayong
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Aswin_Lumintang
MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Dekan Fakultas Ilmu Budaya ( FIB) Unsrat Manado Maya Pinkan Warouw SS MHum. MEd PHd mengatakan bakat seni Yapi Panda Abdiel Tambayong atau yang lebih dikenal dengan nama penanya Remi Sylado mendorongnya untuk mengekspresikan diri lewat beragam genre sastra yang terkenal dan kemudian mengukir namanya di antara jajaran para maestro di negeri Indonesia.
" Panggilan untuk berkarya ini juga telah memancang kakinya untuk berkarier di tanah Jawa dan hidup di ibukota Jakarta, sekalipun putra berdarah Minahasa itu lahir di Makassar. Ini membuktikan bahwa masterpiece/karya agung pentas di panggung tanpa mengenal tempat," kata Dekan Maya saat memberikan sambutan.
Yapi Panda Abdiel Tambayong berkeinginan ke Manado untuk merealisasikan keinginannya membangun Remy Sylado Centre dan Galery.
"Jika Tuhan berkenan, saya sehat, saya ingin ke Manado pada 12 Juli 2022 nanti. Keponakan saya sudah bertemu Gubernur Olly Dondokambey dan beliau memberikan tanggapan positif," ungkap Yapi Tambayong di acara hibrid Bincang-bincang Potret Maestro Remy Sylado yang digelar Fakultas Ilmu Budaya Unsrat Manado bekerja sama dengan Yayasan Srikandi Sulut dan Ikatan Wartawan Online (IWO) Sulut, kemarin.

Remy Sylado memberikan apresiasi kepada Gubernur Sulut OD yang sudah memberikan arahan hadirnya Remy Sylado Centre dan Galery di Manado.
" Ketika saya di Manado, mungkin akan lebih banyak yang bisa dicakapkan bersama beliau ( Gubernur Olly Dondokambey) terkait Remy Sylado Centre dan Galery," kata Remy Sylado yang saat itu didampingi istrinya Emmy dan keponakan Dr Eleonora Moniung SH MH.
Pengarang buku berjudul "Kamus Bahasa dan Budaya Manado' ini ikut hadir di zoom dengan kondisi berbaring di tempat tidur dan sempat memberikan pemikirannya terkait bahasa Minahasa.
" Bahasa Minahasa itu sofistikatif (rumit) namun ajaib karena pembentukan kata kerjanya yang memperlihatkan struktur dan keterangan waktu yang relatif lengkap, seperti bahasa Inggris. Di Indonesia hanya bahasa Minahasa yang seperti itu. Harusnya orang Manado bangga berbahasa Minahasa," kata Remy Sylado.
Ia menjelaskan tentang kata kerja dasar pergi ( mange) versi Tontemboan namun bisa mengerti oleh Tombulu, Tonsea, Tondano
Mange - kata dasar pergi
Maange - sedang melakukan tindakan pergi
Minange - baru melakukan tindakan pergi
Mangem' - sudah melakukan tindakan pergi
Mangepe - belum melakukan tindakan pergi
Mangeoka - akan melakukan tindakan pergi
Mangemo - menyuruh melakukan tindakan pergi
Minangeo - sudah akan melakukan tindakan pergi
" Tapi orang Manado lebih senang menggunakan bahasa Jakarta dan tidak tertarik belajar dan mendalami bahasa Minahasa. Saya sangat bisa berbahasa Tountemboan meski saya berada di luar daerah," kata Remy Sylado, pengarang buku kumpulan puisi berjudul' Puisi Mbeling'.
Remy menyampaikan terima kasih kepada FIB Unsrat Manado yang sudah menggelar acara bincang-bincang Maestro Remy Sylado bersama Yayasan Srikandi Sulut dan Ikatan Wartawan Online ( IWO) Sulut.