Capre 2024
Komentar Ganjar Pranowo soal Namanya yang Masuk Usulan sebagai Salah Satu Capres oleh Nasdem
Capres 2024 pilihan NasDem tengah jadi sorotan publik. Diketahui para calon yang diusung NasDem ada nama Ganjar Pranowo.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Capres 2024 pilihan NasDem tengah jadi sorotan publik.
Diketahui para calon yang diusung NasDem ada nama Ganjar Pranowo.
Terkait hal itu bergini tanggapan Ganjar Pranowo.
Baca juga: Stafsus Bidang Hukum Pemkab Minut Berterima Kasih ke GTI: Pengelolaan Anggaran Tepat Sasaran
Baca juga: Pantas Dinar Candy Mau Duel Tinju Lawan Nikita Mirzani, Ternyata DJ Cantik Itu Dapat Bayaran Segini
Baca juga: Segini Harta Kekayaan Tiga Bakal Capres Nasdem: Andika Perkasa Paling Kaya, Hutang Anies 7 Miliar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat suara terkait hubungannya dengan Ketua DPR RI Puan Maharani dan pencalonan oleh Partai NasDem.
Banyak kalangan yang menyebut hubungannya dengan putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri itu kian memburuk karena persaingan menjadi calon presiden (capres) dari PDI-P.
Namun Ganjar membantah hal itu. Ia menyebut hubungannya dengan Puan baik-baik saja.
"Kata siapa? Kita sedang di markas (PDI-P) baik-baik," kata Ganjar di kantor Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2022).
Saat ditanya kemungkinan ia tidak didukung oleh Megawati untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Ganjar menegaskan ia akan tegak lurus pada keputusan Megawati selaku pucuk pimpinan parpol.
Sesuai hasil kongres, katanya, keputusan pencalonan presiden di 2024 merupakan hak prerogatif Ketua Umum Megawati.
"Semua tegak lurus pada keputusan dan itulah yang sudah menjadi keputusan kongres. Itu prerogatif penuh Ibu Ketum," kata Ganjar.
Ganjar juga kembali menyatakan sikapnya terkait namanya yang masuk di bursa calon presiden dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem.
Ganjar mengatakan, ia menghormati keputusan partai besutan Surya Paloh itu.
Namun, sekali lagi dia menegaskan akan tegak lurus pada arahan Mega.
Menurutnya, hal itu sudah menjadi rumus semua kader PDI-P.
"Ya, semua orang bisa memberikan. Kami menghormati partai-partai apa pun."
"Karena saya anggota PDI-P, tentu keputusan tegak lurus pada Ibu Ketum," kata Ganjar.
"Soal ramai-ramai di publik, biarkan itu menjadi dinamika yang ada dan saya harus konsentrasi pada penugasan yang ada di saya," kata Ganjar.
Ganjar menegaskan bahwa PDI-P memiliki mekanisme tersendiri dan perlu dihormati juga.
"Tentunya PDI-P punya mekanismenya sendiri dan saya adalah kader PDI-P, maka mekanisme partai sama-sama kita hormati," ujarnya.
Terkait namanya yang masuk bursa calon presiden dalam Rakernas NasDem, Ganjar mengaku belum berkomunikasi dengan partai besutan Surya Paloh itu.
Kendati demikian, ia mengatakan Nasdem yang membuat keputusan politik dan harus saling menghormati.
"Enggak ada (komunikasi), tapi kita saling menghormati saja," kata Ganjar.
Ganjar menilai saat ini masih terlalu dini untuk bicara soal pencapresan.
Ia menyebut tugasnya sebagai kepala daerah jauh lebih penting ketimbang berbicara soal capres 2024.
"Tugas saya sebagai gubernur hari ini jauh lebih penting," kata Ganjar.
Karena itu, Ganjar menuturkan, dirinya fokus terhadap tugas sebagai gubernur dengan mengikuti sekolah kepala daerah yang digelar PDI-P.
"Seperti diklat atau sekolah kepala daerah ini," ujarnya.

Terpisah, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyiratkan bahwa posisi Ganjar sebagai kader PDI-P tidak menutup peluang bagi partainya mengusung dia sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
"Ini bukan kali pertama kali bagi NasDem, kalau toh nanti ada nama Pak Ganjar (di usulan capres NasDem), Pak Jokowi juga kader PDI-P (yang diusung NasDem)."
"Jadi tidak masalah, baik-baik saja, kami berpolitik dengan riang gembira," ujar Willy di lokasi Rakernas NasDem, JCC Senayan, Jumat (17/6/2022).
Willy juga tak mempersoalkan respons Gubernur Jawa Tengah itu yang menegaskan bahwa ia kader banteng saat ditanya tanggapannya masuk dalam salah satu capres usulan NasDem dari daerah.
"Itu hal yang wajar, toh Pak Ganjar memang kader PDI-P, tidak ada yang bisa menyangkal itu," ujar dia.
Willy berkali-kali menegaskan NasDem tidak pernah mensyaratkan kandidat calon pemimpin dari tokoh eksternal yang akan diusung partainya harus masuk Partai NasDem.
"Kami tidak mementingkan itu, kami mau calon yang diusung adalah milik koalisi. Apakah dia akan 'di-NasDem-kan' atau tidak?"
"Bukan itu targetnya, karena yang ditargetkan adalah menang," kata Willy.
(tribun network/frs/riz/dod)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id