Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Abrasi Pantai Amurang

Tanggap Darurat Bencana Pantai Amblas di Amurang Berlaku 14 Hari

Tanggap darurat penanganan bencana Pantai Amurang yang amblas ditetapkan 14 hari. Ditetapkan Pemkab Minsel.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Kolase
Bencana abrasi yang terjadi di Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (15/6/2022). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tanggap darurat penanganan bencana Pantai Amurang yang amblas ditetapkan 14 hari.

Hal ini ditetapkan Pemkab Minsel sejak hari kejadian, Rabu 15 Juni 2022.

Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan, status tersebut ditetapkan untuk mempercepat proses penanganan darurat dan menjamin hak-hak sipil masyarakat saat bencana.

"Khususnya untuk para korban bencana," jelas Muhari kepada Tribunmanado.co.id, Jumat (17/06/2022).

Fenomena abrasi pantai yang melanda Amurang, Minsel memaksa sejumlah warga mengungsi.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyampaikan data per Kamis (16/6), sebanyak 69 KK.

"Sebanyak 266 jiwa mengungsi ke tempat pengungsian," katanya.

BPBD Kabupaten Minsel bersama pemerintah setempat telah mengaktifkan dua Posko Tanggap Darurat untuk melakukan percepatan penanganan terhadap warga yang mengungsi.(ndo)

Fakta-fakta

Abrasi yang melanda pesisir Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut) meninggalkan kerusakan parah.

Peristiwa ini terjadi sekira sejam. Pukul 13.00 hingga 14.00 Wita, pada Rabu (15/6/2022) kemarin.

Puluhan bangunan amblas dan tenggelam akibat peristiwa ini. Sisanya rusak parah.

Ada ratusan rumah yang terancam.

Bencana abrasi sendiri adalah pengikisan pantai yang diakibatkan pasang surut arus laut yang bersifat merusak.

Abrasi biasanya dipicu karena terganggunya kesimbangan alam di daerah pantai tersebut.

Fakta-fakta abrasi di Pantai Amurang, Minahasa Selatan:

1. 103 Rumah Terancam Amblas

BPBD mendata sebanyak 103 rumah di sekitar lokasi berpotensi terancam bencana ini.

Pj Sekprov Sulut, Praseno Hadi mengatakan, sesuai perintah Gubernur Olly Dondokambey akan dilakukan penelitian geologi

"Tidak ada angin, tidak ada ombak tanah tiba-tiba amblas. Takutnya potensi likuifaksi seperti di Palu. Maka akan diteliti secara geologis," kata dia.

Maka sebelum ada hasil penelitian, jangan dulu ada pembangunan.

Pemprov bersama dengan Pemkab Minahasa Selatan sudah mengambil langkah tanggap bencana.

Pos pengungsian sudah disiapkan menampung para korban bencana yang rumahnya tenggelam maupun rusak berat

"BPBD sudah turun bantu warga di lokasi bencana," ujarnya.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulut menerjunkan tim untuk memantau situasi pesisir Amurang yang menjadi lokasi bencana.

Kepala Dinas PUPR Sulut, Alexander Watimena menyimak fakta yang ada di lokasi bencana

“Kita pelajari situasi tidak ada gempa kemudian tanah amblas, kemungkinan besar ada patahan,” ungkap dia

Kadis PUPR Sulut menyampaikanmelihat situasi di lapangan maka masih harus dipantau perkembangan lebih lanjut.

“Jangan dulu diapa-apakan apalagi terkait konstruksi,” kata dia.

Lanjutannya akan ditentukan nanti apa konstruksi digunakan pancang, biasa atau pegas

“Kalau pegas daerah Patahan cocok, tapi belum disimpulkan tim baru ke sana.

Saya sampaikan ke tim Kangan mendekat di tempat itu apalagi malam tidak tahu tiba - tiba turun,” ujar.

Analisa sementara karakter daerah Patahan tanahnya turun perlahan karena mengisi ruang kosong di bawahnya, kalau sudah padat baru berhenti

Memang selama ini di daerah pinggiran pantai tidak permah dikontrol, baiknya dikontrol berkala baik per semester atau per tahun.

Ia menjelaskan, Jalan Boulevard Amurang bukan masuk ruas jalan provinsi melainkan berstatus jalan kabupaten

Meski begitu, semua harus bersama untuk menangani.

Dinas PUPR juga sudah berkoordinasi dengan Tim Balai Jalan yang juga sudah terjun ke lapangan.

2. Jembatan Runtuh

Bencana abrasi yang terjadi di Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara membuat panik warga sekitar, Rabu (15/6/2022).

Nampak di video yang beredar di media sosial, warga yang rumahnya berada di sekitar tempat kejadian berlarian ke jalan.

Bencana tersebut ikut meruntuhkan jembatan penghubung Kelurahan Uwuran Satu dan Kelurahan Bitung.

3. 20 Bangunan Amblas

Abrasi yang melanda Amurang mengakibatkan 20 bangunan amblas ke laut.

Terdiri 15 rumah, empat unit resort dan satu café.

Abrasi ini juga mengakibatkan jembatan yang menghubungkan Kelurahan Uwuran Satu dan Kelurahan Bitung ikut amblas.

Kedua kelurahan ini masuk wilayah Kecamatan Amurang, Kabupaten Minsel.

Juga menggerus sebagian Jalan Boulevard Amurang.

Warga yang rumahnya berada di sekitar tempat kejadian berlarian ke jalan.

4. Tidak ada korban jiwa

Tak ada korban jiwa maupun terluka akibat bencana abrasi Amurang.

Pasalnya sebelum rumah mereka amblas ke laut, banyak warga telah keluar rumah dan berlari menjauhi laut.

5. Ada bunyi lempengan patah

BPBD Minahasa Selatan membeberkan kronologi bencana abrasi yang terjadi di pesisir Pantai Amurang tersebut.

Kejadian antara pukul 13.00 hingga 14.00 wita.

Sebelum kejadian sempat hujan sedang. Tiba-tibba kata warga ada bunyi seperti lempengan patah dan mulai abrasi.

Sebelum rumah mereka amblas, warga setempat masih sempat berlarian ke luar rumah dan menjauhi laut.

6. Warga mengungsi

Abrasi yang mengakibatkan belasan rumah warga, resto dan kafe di Amurang amblas itu telah menimbulkan pengungsian.

Pemkab Minsel menyediakan tiga posko pengungsi di Kelurahan Uwuran II Amurang.

Kepala Pelaksana BPBD Minsel Thorie R Joseph mengimbau warga yang tinggal di area pantai di Minsel diimbau lebih waspada karena dikhawatirkan terjadi bencana abrasi susulan.

7. Macet 2 KM

Mengetahui terjadi abrasi, warga Amurang raya dan sekitarnya berdatangan ke lokasi bencana, Rabu (15/6/2022) sore.

Mengakibatkan kemacetan lalulintas di jalur trans Sulawesi. Kemacetan sejauh hampir 2 kilometer.

Titik macet mulai dari depan Kantor Kelurahan Bitung hingga jembatan Lewet Amurang.

8. Penyebab

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi sam Ratulangi Manado Ben Arther Molle mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya penyebab belasan rumah dan jembatan amblas di Amurang Minsel karena abrasi.

"Lokasi kejadian di pinggir pantai, jadi potensi abrasinya ada," jelasnya, Rabu (15/6/2022) malam.

Menurutnya pihak BMKG telah mengeluarkan peringatan dini di wilayah Minsel. Namun pada siang itu, wilayah Amuranng hanya masuk potensi hujan ringan.

"Jika dilihat dari gelombang di laut juga tidak signifikan. Dari faktor cuacanya bagus," tambahnya.

9. Tanggap Darurat Bencana 14 Hari

Akibat bencana abrasi itu, pemerintah kabupaten setempat menetapkan Minsel sebagai daerah tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan.

Penetapan status tersebut disampaikan Sekda Minsel Glady Kawatu di Amurang, Rabu (15/6/2022) sore.

Terkait penetapan status tanggap darurat bencana ini Sekda minta agar keterlibatan dari semua pihak untuk pengamanan di lokasi bencana. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved