Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Haji 2022

Jamaah Haji Wajib Tahu, Kebijakan Baru Soal Jatah Konsumsi di Tanah Suci

Pada tahun ini, jamaah haji Indonesia akan mendapat katering nasi dan lauk pauk sebanyak 3 kali, yakni pagi, siang dan malam.

Editor: Chintya Rantung
Kompas
Calon Jamaah Haji dalam rangka persiapan melakukan ibadah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tahun 2022, sejumlah warga Indonesia akan menjalankan ibadah haji.

Selama menjalankan ibadah haji, jemaah akan mengikuti serangkaian panjang prosesi ibadah memerlukan tubuh yang kuat.

Ada Tawaf (berjalan mengelilingi kabah sebanyam tujuh kali), ada Sa'i berlari kecil antara gunung Safa-marwa (7 kali), bermalam di mina, lempar jumrah, dan yang menjadi inti haji yakni wukuf di padang Arafah.

455 Jamaah Haji Kloter 12 Tiba Selamat di Bandara Samrat
455 Jamaah Haji Kloter 12 Tiba Selamat di Bandara Samrat (ISTIMEWA)

Sejumlah hal baru ditemui dalam penyelenggaraan ibadah haji 2022.

Salah satunya, soal perubahan konsumsi yang didapat jamaah haji ketika berada di Tanah Suci.

Kasubdit Bina Petugas Haji DJPHU Suviyanto mengatakan, ada 3 kebijakan baru soal konsumsi yang baru diterapkan pada tahun ini.

"Kebijakan ini baru diterapkan pada haji tahun 2022 ini, sehingga berbeda dari tahun sebelumnya," kata Suviyanto, ditemui di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat (17/6/2022).

Berikut dua kebijakan baru soal konsumsi jamaah haji 2022 tersebut :

1. Jumlah Makan Harian Bertambah

Pada tahun ini, jamaah haji Indonesia akan mendapat katering nasi dan lauk pauk sebanyak 3 kali, yakni pagi, siang dan malam.

Kebijakan ini diambil untuk menjaga kondisi fisik jamaah haji Indonesia makin prima, mengingat haji dalam kondisi pandemi.

"Pada tahun lalu, jamaah mendapat makanan nasi pada siang dan malam, sementara paginya mendapat roti dan buah," terang Suviyanto.

2. Penambahan Makan di Armuzna

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia pada tahun ini memberikan tambahan makanan untuk jamaah, sebagai bekal saat ibadah di Armuzna, atau 'Arafah, Muzdalifa, dan Mina'.

Tambahan makanan itu berupa makanan siap saji, yang diberikan 2 hari jelang keberangkatan ke Armuzna, dan 2 hari setelah kepulangan ke hotel.

Alasannya, di Armuzna tak ada penjual makanan.

"Tambahan ini diberikan setelah evaluasi tahun lalu, di mana jamaah cukup sulit mendapat makanan di lokasi Armuzna itu," kata Suviyanto.

Suviyanto mengatakan, makanan cepat saji ini menyerupai makanan ransum yang biasa dipakai tentara.

Pada tahun lalu, pemberian makanan cepat saji ini tidak ada, sehingga jamaah harus mencari sendiri-sendiri. 

Jamaah Haji Kloter 12 Balikpapan Secara Umum Baik Kondisinya
Jamaah Haji Kloter 12 Balikpapan Secara Umum Baik Kondisinya (Istimewa)

Berikut beberapa cara agar tubuh jemaah tetap kuat selama menjalani ibadah haji

1. Mencegah gangguan kesehatan karena cuaca panas

Kegiatan ibadah saat di Mekkah maupun Madinah sebagian besar dilakukan di luar ruangan. Jemaah rentan mengalami heat stroke atau kepanasan sehingga menyebabkan kelelahan hingga jatuh sakit. Lindungi diri dari teriknya matahari dari luar dan dalam dengan:

Memperbanyak minum air (air putih, zamzam, jus, dan sebagainya).

Berusaha menghindari paparan matahari secara langsung, gunakan payung atau topi jika diperbolehkan.

Hindari melakukan ibadah yang berlebihan dan istirahat yang cukup setelah melakukan kewajiban haji untuk mengembalikan energi.

Konsumsi suplemen vitamin C, Vitamin D, dan Zinc dalam format effervescent (tablet larut air). Selain efektif meningkatkan daya tahan tubuh, dalam waktu yang sama juga menambah konsumsi cairan dalam tubuh agar terhindar dari dehidrasi.

2. Memperhatikan dan menjaga asupan makanan

Para jemaah haji juga perlu selalu memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Meski sudah disediakan oleh para petugas, makanan dari luar seperti jajanan atau camilan dapat menyebabkan keracunan.

Sebagai langkah pencegahan, Anda dapat melakukan hal sebagai berikut:

Selalu mencuci buah atau sayur.

Periksa tanggal kedaluwarsa ketika membeli makanan.

Hindari mengonsumsi makanan tanpa penutup karena rentan dihinggapi serangga dan terkena polusi.

Cuci tangan yang bersih sebelum dan sesudah mempersiapkan makan dan saat makan.

Hindari menyimpan makanan di bus terlalu lama ketika berpindah dari satu tempat ke tempat ibadah lain.

Menyimpan makanan pada suhu dalam bus lebih dari dua jam memicu tumbuhnya bakteri. Hal ini menyebabkan para jemaah keracunan makanan saat ibadah haji.

3. Menggunakan alas kaki yang nyaman dan mendukung selama ibadah haji

Ibadah haji memaksa Anda untuk banyak melakukan kegiatan berjalan kaki sehingga penting untuk menggunakan sepatu atau sandal yang dapat mengurangi risiko cedera pada kaki.

Apalagi, penuhnya tempat ibadah menyebabkan durasi menjadi lama dan Anda kemungkinan besar akan berdesakan juga.

Pilih alas kaki yang memiliki bantalan empuk, terutama di bagian tumit dan mata kaki. Ukuran alas kaki harus pas, karena jika longgar akan menyebabkan lecet.

Sementara jika terlalu kecil, dapat memicu kram di jari kaki dan luka. Anda dapat menggunakan pelembap yang dioleskan tiga kali dalam sehari untuk mengurangi gesekan selama berjalan.

Setiap jemaah haji pasti tidak mau melewatkan kesempatan untuk beribadah semaksimal mungkin selama di Tanah Suci.

Namun di sisi lain, Anda sangat bergantung pada kondisi tubuh agar dapat menjalani ibadah haji.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved