Haji 2022
Jamaah Haji Wajib Tahu, Kebijakan Baru Soal Jatah Konsumsi di Tanah Suci
Pada tahun ini, jamaah haji Indonesia akan mendapat katering nasi dan lauk pauk sebanyak 3 kali, yakni pagi, siang dan malam.
Alasannya, di Armuzna tak ada penjual makanan.
"Tambahan ini diberikan setelah evaluasi tahun lalu, di mana jamaah cukup sulit mendapat makanan di lokasi Armuzna itu," kata Suviyanto.
Suviyanto mengatakan, makanan cepat saji ini menyerupai makanan ransum yang biasa dipakai tentara.
Pada tahun lalu, pemberian makanan cepat saji ini tidak ada, sehingga jamaah harus mencari sendiri-sendiri.

Berikut beberapa cara agar tubuh jemaah tetap kuat selama menjalani ibadah haji
1. Mencegah gangguan kesehatan karena cuaca panas
Kegiatan ibadah saat di Mekkah maupun Madinah sebagian besar dilakukan di luar ruangan. Jemaah rentan mengalami heat stroke atau kepanasan sehingga menyebabkan kelelahan hingga jatuh sakit. Lindungi diri dari teriknya matahari dari luar dan dalam dengan:
Memperbanyak minum air (air putih, zamzam, jus, dan sebagainya).
Berusaha menghindari paparan matahari secara langsung, gunakan payung atau topi jika diperbolehkan.
Hindari melakukan ibadah yang berlebihan dan istirahat yang cukup setelah melakukan kewajiban haji untuk mengembalikan energi.
Konsumsi suplemen vitamin C, Vitamin D, dan Zinc dalam format effervescent (tablet larut air). Selain efektif meningkatkan daya tahan tubuh, dalam waktu yang sama juga menambah konsumsi cairan dalam tubuh agar terhindar dari dehidrasi.
2. Memperhatikan dan menjaga asupan makanan
Para jemaah haji juga perlu selalu memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Meski sudah disediakan oleh para petugas, makanan dari luar seperti jajanan atau camilan dapat menyebabkan keracunan.
Sebagai langkah pencegahan, Anda dapat melakukan hal sebagai berikut:
Selalu mencuci buah atau sayur.