MTs Negeri 1 Kotamobagu
Buntut Kasus Bintang Tungkagi Meninggal, Kepala MTs Negeri 1 Kotamobagu Diganti
Kepala Kanwil Kemenag Sulut Anwar Abubakar menunjuk Idang Simbala SPd sebagai Plt Kepala MTs Negeri 1 Kotamobagu
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Buntut kasus Bintang Tungkagi (13) meninggal diduga karena dianiaya rekannya di sekolah berbuntut Kepala MTs Negeri 1 Kotamobagu diganti.
Kepala Kanwil Kemenag Sulut Anwar Abubakar di Manado menunjuk Idang Simbala SPd sebagai Pelaksana Tugas Kepala MTs Negeri 1 Kotamobagu. Masa tugas hingga tiga bulan ke depan dan dapat diperpanjang.
SK Plt Kepala MTs Negeri 1 Kotamobagu diserahkan melalui Kabid Pendis Kemenag Ahmad Sholeh di Aula Kemenag Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Kamis, (16/6).
Penyerahan SK tersebut dihadiri Plt Kepala Kantor Kemenag Kotamobagu Sahran Noor Gonibala, Kasie Pendis Srinangsi Makalalag serta pejabat Kemenag Kota Kotamobagu serta para kepala madrasah negeri dan swasta di Kotamobagu.
Idang Simbala adalah guru bidang studi ekonomi di Madrasah Aliyah Negeri atau MAN 1 Kotamobagu.
Sedangkan Intan Safitri Mokodompit yang menjabat Kepala MTsN 1 Kotamobagu sebelumnya dimutasi ke madrasah lainnya hingga proses hukum terkait kasus ini selesai.
Bintang Tungkagi adalah siswa MTs Negeri 1 Kotamobagu yang meninggal karena diduga dianiaya sejumlah rekannya di sekolah, pekan lalu.
Sebelum meninggal, Bintang Tungkagi sempat mengeluh sakit hingga dirawat di rumah sakit.
Terkait kasus ini, Polres Kotamobagu telah memeriksa sejumlah siswa, guru hingga Kepala MTs Negeri 1 Kotamobagu.
Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP di dalam musalla MTsN 1 Katamobagu.
Saat itu dilakukan bersama dua siswa dan beberapa guru.
Pada Minggu 12 Juni 2022, beberapa siswa MTsN 1 Kotamobagu juga sudah dibawa ke Polres Kotamobagu untuk dimintai keterangan.
Status kasus ini sudah dinaikkan ke tingkat penyidikan.
Polisi memastikan korban meninggal akibat penganiayaan di sekolah.
Bentuk Tim Investigasi
Kanwil Kemenag Sulawesi Utara mengaku sudah membentuk tim investigasi untuk menelusuri kasus kematian Bintang Tungkagi.
Kanwil Kemenag Sulut juga telah memanggil dan meminta keterangan Intan Mokodompit tentang kronologis kejadian di lingkungan MTsN Kotamobagu.
Dikutip dari situs kemenagsulut, Anwar Abubakar menjelaskan bahwa pada 8 Juni 2022 almarhum Bintang Tungkagi masih mengikuti kegiatan Penilaian Akhir Tahun (PAT) T.P 2022/2023 di ruang Lab 2 MTsN 1 Kotamobagu.
Baru pada 10 Juni 2022, orang tua almarhum meminta izin kepada wali kelas (Jusna Husein) bahwa anaknya belum bisa mengikuti pelaksanaan ulangan hari itu karena sakit.
Dugaan tindak kekerasan kepada almarhum menurut keterangan beberapa siswa kepada pihak kepolisian, terjadi pada hari Rabu, 8 Juni 2022 sekitar pukul 10.00 WITA di dalam musala.
"Peristiwa ini tidak diketahui guru-guru, tenaga kependidikan,” ucap Anwar Abubakar.
Kanwil Kemenag Sulawesi Utara juga telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala madrasah se-Sulut pada 14 juni 2022.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi agar kejadian yang serupa tidak lagi terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di madrasah.
Sementara itu Intan Safitri Mokodompit telah menyampaikan bahwa dirinya bersama para guru, dan seluruh pengurus MTs Negeri 1 Kotamobagu mengaku turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga Bintang Tungkagi.
Ia juga memohon maaf karena merasa lalai dan kejadian tersebut di luar kontrolnya.
“Kami seluruh guru sangat terpukul dengan adanya kejadian ini. Sebagai kepala madrasah tentunya saya siap bertanggung jawab apapun yang terjadi terkait kelakuan-kelakuan siswa yang ada di sini," ucap Intan Mokodompit beberapa hari lalu. (*)