Presiden Jokowi Ungkap Perdana Menteri yang Memohon Dikirim Minyak Goreng, Dari Negara Sahabat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan ancaman terjadinya krisis pangan, krisis energi, serta kenaikan inflasi yang saat ini melanda dunia.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Indonesia ternyata menjadi andalan beberapa negara untuk mendapatkan minyak goreng.
Memang kini beberapa negara sedang mengalami krisis pangan.
Beruntung Indonesia memiliki banyak sumberdaya alam, sehingga dampaknya tak terlalu terasa.
Baca juga: Pernyataan Terbaru Presiden Joko Widodo Terkait Harga BBM Jenis Pertalite
Presiden Jokowi menyayangkan APBN dan APBD digunakan untuk membeli produk impor. (Kolase Serambinews / BPMI Setpres)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan ancaman terjadinya krisis pangan, krisis energi, serta kenaikan inflasi yang saat ini melanda dunia.
Menurut Jokowi, bukan tidak mungkin hal itu akan melanda Indonesia.
"Sudah sering berkali-kali saya sampaikan bahwa situasi saat ini adalah situasi yang tidak mudah, situasi yang tidak gampang karena ketidakpastian global.
Ancaman krisis pangan, ancaman krisis energi, ancaman kenaikan inflasi, semua negara mengalami dan sampai saat ini, ini baru awal-awal," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Baca juga: Pantas Presiden Joko Widodo Umumkan Kelonggaran Penggunaan Masker, Begini Kondisi Terbaru Covid 19
Jokowi mengungkapkan bukti nyata krisis pangan dunia itu sudah tercermin dari adanya negara yang kehabisan stok minyak goreng.
Jokowi kemudian menceritakan pengalamannya ditelepon oleh seorang perdana menteri (PM) negara sahabat yang meminta Indonesia mengirimkan mereka minyak goreng.
"Beliau meminta-minta betul, Presiden Jokowi, tolong dalam sehari-dua hari ini kirim yang namanya minyak goreng. Stok kami betul-betul sudah habis.
Dan kalau barang ini tidak datang akan terjadi krisis sosial, ekonomi, yang berujung juga pada krisis politik," ujar Jokowi menceritakan percakapannya dengan PM negara sahabat itu.
Baca juga: Presiden Joko Widodo Mendadak Minta Lakukan Lockdown Zonasi, Ini yang Terjadi
Jokowi tidak menyebutkan negara mana yang meminta dikirimi minyak goreng itu. Namun ia mengingatkan jajarannya agar mengambil sejumlah langkah antisipatif untuk mengantisipasi krisis global itu.
"Pangan harus betul-betul disiapkan betul. Energi betul-betul harus dikalkulasi betul, karena separuh dari energi kita itu impor dan kita ini negara besar, pangannya juga butuh pangan yang besar, energinya juga butuh energi yang besar. Baik untuk kendaraan, maupun untuk industri, untuk rumah tangga dan lain-lainnya," ungkap Jokowi.
Di saat bersamaan ia juga berharap Indonesia bisa menjadikan ini sebagai sebuah peluang besar yang menguntungkan.