Niat Dokter Ini Lakukan Operasi Hernia, Malah Salah Potong Organ Lain, Akibatnya Fatal
Niat sang dokter untuk operasi bagian lain, tapi yang dilakukannya malah yang tak diinginkan.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Coba bayangkan bagaimana jika seorang dokter melakukan kesalahan saat operasi.
Akan berdampak fatal pada tubuh pasien atau menambah penyakit lain.
Kejadian tersebut dialami oleh seorang bocah di Amerika Serikat.
Baca juga: Potret Nigel Philo Abdy Anak Meriam Bellina, Tangan Penuh Tato, Punya Pacar Seorang Dokter Muda
Nasib tragis dialami bocah 4 tahun di Amerika Serikat setelah dokter bedah membuatnya mandul tanpa disengaja. Berikut ini kabar lengkapnya.(Lybrate / givinglifeonline / Kolase TribunStyle)
Sungguh insiden yang tak terduga, dokter salah potong saat melakukan operasi.
Niat sang dokter untuk operasi bagian lain, tapi yang dilakukannya malah yang tak diinginkan.
Insiden tragis dialami oleh bocah 4 tahun di Texas, Amerika Serikat, setelah dokter bedah membuatnya mandul tanpa disengaja.
Dokter ini dituduh 'salah potong' organ ketika melakukan operasi pengobatan hernia / turun berok pada bocah tersebut.
Baca juga: Dokter Cantik Digerebek Selingkuh dengan Suami Orang, Hal tak Terduga Terjadi Saat Penggerebekan
Bukannya sembuh, sang bocah justru dikebiri.
Keluarga korban kini menuntut dokter dan rumah sakit yang bersangkutan atas tuduhan kelalaian medis.
Dilansir dari abc13.com, Dokter Susan L. Jarosz dari Rumah Sakit Anak Texas melakukan operasi pengangkatan hernia pada tanggal 4 Agusutus 2021.
Pasiennya adalah bocah berusia 4 tahun, yang datang mengeluhkan rasa sakit serta pembengkakan di buah zakar.
Baca juga: Agar Gigi dan Mulut Sehat, Jangan ke Dokter Gigi Ketika Sudah Sakit, Simak Penjelasan drg Ahmad Adam
Dalam upaya untuk mengangkat hernia tadi, Docter Jarosz tidak sengaja memotong saluran vas deferens milik pasiennya.
Saluran tersebut berfungsi untuk menyalurkan sperma yang dihasilkan pada tubuh laki-laki.
Oleh karena itu, sang pasien kini terancam mandul seumur hidup, atau paling tidak mengalami penurunan kesuburan ketika sudah dewasa.
"Ini sama sekali bukan kesalahan yang umum," ungkap Randy Sorrels, pengacara keluarga korban.
"Sebelum dokter memotong bagian anatomi apapun , mereka seharusnya melakukan identifkasi secara pasti di mana organ tersebut berada."
"Pada kasus ini, dokter gagal menentukan secara akurat bagian anatomi yang perlu dipotong."
Kesalahan yang dilakukan Dokter Jarosz baru terdekteksi saat sang bocah menjalani pemeriksaan patologi.
Pihak rumah sakit tidak dapat melakukan apa-apa untuk memulihkan kondisi pasien yang terlanjur dikebiri.
"Kekhawatiran terbesar dari keluarga adalah bagaimana hal ini dapat mempengaruhi kemampuan (korban) untuk memiliki anak di masa depan." lanjut Sorrels.
Meskipun telah mengajukan permintaan maaf, Sorrels menyebut pihak rumah sakit menolak untuk bertanggungjawab atas kondisi pasiennya.
Keluarga korban lantas membawa perkara ini ke pengadilan.
Juru bicara Rumah Sakit Anak Texas mengaku tidak bisa menjelaskan detail kasus kepada publik demi menjaga privasi pasien.
"Prioritas rumah sakit adalah kesehatan dan kesejahteraan pasien kami. Karena persyaratan privasi pasien, kami tidak bisa berkomentar." ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com