MTsN 1 Kotamobagu
Kasus Penganiayaan Siswa MTs Negeri 1 Kotamobagu, AKBP Irham Halid: Kami Harus Hati-hati
Korban adalah Bintang Tungkagi. Ia dianiaya oleh beberapan teman sekolahnya sehingga mengalami kesakitan di bagian perut dan meninggal dunia.
Penulis: Sriyani Buhang | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapolres Kotamobagu AKBP Irham Halid SIK mengatakan pihaknya sangat hati-hati menangani kasus dugaan penganiayaan siswa di MTs Negeri 1 Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Pasalnya para penganiaya yang menyebabkan Bintang Tungkagi (13) meninggal juga masih anak di bawah umur.
"Makanya kami harus hati-hati mengingat pisikologi anak, sehingga ada keterlibatan beberapa pihak," terang dia, Rabu (15/6/2022).
Kata dia, dalam penanganan kasus ini pihaknya melibatkan pendampingan UPTD Dinas P3A Kotamobagu, orangtua hingga Bapas Manado.
Irham menambahkan, saat ini sudah memeriksa 14 siswa dan empat guru di MTs Negeri 1 Kotamobagu.
Hasilnya, polisi sudah menaikkan status kasus ini dari penyelidikan ke penyidikan.
"Kita lakukan secara profesional dan proporsional. Serahkan saja penanganan kasus ini kepada kami,” ujarnya lagi.
Irham mengajak seluruh pihak agar bersama-sama memberikan pengawasan kepada anak-anak.
Ia berharap kasus dugaan kekerasan antaranak bisa dicegah lebih dini.
"Jangan lagi ada korban maupun pelaku. Yang nantinya akan berurusan dengan hukum. Kita menjaga psikologis mereka supaya mereka bisa tumbuh dan berkembang sesuai harapan," pungkasnya.
Pernyataan Polda Sulut
Sementara itu, pihak Polda Sulut melalui Kabid Humas Polda Sulut Julest Abraham Abast mengatakan soal dugaan awal mula terjadinya kasus ini.
Kejadian berawal saat korban dan pelaku terlibat cekcok.
"Artinya kemungkinan dugaan yang bersangkutan (korban) menyebut dengan sebutan bukan dengan nama aslinya (pelaku).
Inilah yang mengakibatkan awal mula dugaan pelaku melakukan penganiayaan secara bersama-sama dengan teman-teman sesama pelajar," jelas Kabid Humas Polda Sulut Julest Abraham Abast.
Abast menambahkan sifat yang dilakukan oleh para pelaku masih spontan dan kejadian ini terjadi pada saat menjelang waktu salat siang.
"Jadi kejadian ini berkisar jam 11.00 WITA dan 12.00 WITA, mereka sempat berkumpul dan melakukan penganiayaan kepada korban," jelasnya.
Sejauh ini polisi belum mendalami apakah ada motif-motif lain apakah ada unsur balas dendam karena ada perselisihan sebelumnya.
"Jadi terus kita dalami karena proses ini baru berjalan," jelasnya.
Abast pun memastikan bahwa proses penyidikan ini telah dilakukan pendampingan dari dinas perlindungan perempuan dan anak UPTD Kota Kotamobagu, pengacara, dan orang tua masing-masing.
• Suharso Monoarfa Ungkap Bahasan dalam Makan Siang Jokowi Bersama Para Ketum Parpol Koalisi
• Dihujat Suporter Inggris, Southgate Bicara Seperti Ini Setelah Kekalahan Inggris vs Hungaria 0-4