Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TNI

SOSOK Brigjen TNI Yusuf Ragainaga, Jenderal Asli Papua, Tak Ingin Ada Kongkalikong dengan KKB

Kasdam XVIII/Kasuari, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga memberikan peringatan tegas terhadap anak buahnya.

Editor: Ventrico Nonutu
Tribunnews.com
Brigjen TNI Yusuf Ragainaga. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasdam XVIII/Kasuari, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga memberikan peringatan tegas terhadap anak buahnya.

Hal itu disampaikannya lantaran dirinya tak ingin kasus oknum TNI jaul amunisi ke KKB Papua terulang lagi.

Jenderal asli Papua itu tak mau ada lagi oknum TNI kongkalikong dengan KKB Papua.

Baca juga: Sosok Aspri yang Bikin Hotman Paris Bangga, Sudah Ikut 20 Tahun, Dulu Seorang Insinyur

Baca juga: Terungkap Sosok Istri Adul, Ternyata Wenty Seleb TikTok, Kenal dengan si Pelawak Melalui Medsos

Menurut penelusuran Surya Militer dari Wikipedia, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga lahir 8 Januari 1967.

Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 21 Januari 2022 mengemban amanat sebagai Kepala staf Kodam XVIII/Kasuari.

Yusuf Ragainaga, merupakan lulusan Akmil tahun 1990 ini dari kecabangan Infanteri.

Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Kapok Sahli Pangdam XVIII/ Kasuari.

Riwayat Jabatan:

Dandim 0827/Sumenep (2009)

Wairdam V/Brawijaya

Kababinminvetcaddam IV Diponegoro (2018—2019)

Staf Ahli Pangdam XVII/Cenderawasih bidang Hukum dan Humaniter (2019—2020)

Kasrem 173/Praja Vira Braja (2020—2021)

Kapok Sahli Pangdam XVIII/Kasuari (2021—2022)

Kasdam XVIII/Kasuari (2022—Sekarang)

Beri Peringatan Tegas

Sebelumnya, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga memberikan peringatan tegas kepada anak buahnya supaya kasus oknum TNI jual amunisi kepada KKB Papua tak terulang.

Sebelumnya, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga memberikan peringatan tegas kepada anak buahnya supaya kasus oknum TNI jual amunisi kepada KKB Papua tak terulang.

Seperti diketahui, baru-baru ini tertangkap seorang oknum TNI, Praka Asben Kurniawan Gagola (Praka AKG), yang nekat menjual amunisi kepada KKB Papua.

Tiap butir amunisi, dibanderol dengan harga Rp 200 ribu.

Untuk menghindari hal itu terjadi lagi, Kasdam XVIII/Kasuari, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga kembali mengingatkan seluruh pimpinan satuan agar mengecek kembali penggunaan senjata dan amunisi.

Jangan sampai kejadian anggota tertangkap menjual amunisi juga terjadi di wilayah Kodam XVIII/Kasuari.

Dalam keterangan tertulis Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, penekanan penting ini disampaikan Kasdam saat memimpin apel olahraga raga pagi, di lapangan upacara Makodam, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat.

Lebih lanjut ditegaskan Kasdam, seluruh pimpinan dan komandan satuan supaya bertanggungjawab memastikan pengunaan senjata dan amunisi harus sesuai prosedur, begitu juga gudang senjata yakinkan administrasi serta pengamanan pengunaan senjata dan munisi jangan sekali-kali ada kekeliruan, semua harus tercatat dan diawasi dengan benar.

“Para Dansat agar lakukan pemeriksaan sampai dengan kepada satuan jajaran paling bawah yang menggunakan senjata.

Ini penting karena penjualan munisi tidak sebanding dengan apa yang kita jual dan konsekuensinya dipecat sehingga dapat merugikan diri sendiri, keluarga dan orang terdekat,” ucap Kasdam, melansir dari Dispenad.

Kasdam berpesan, seluruh anggota harus paham dan mengerti, apapun alasannya tidak boleh menjual munisi ataupun menggunakan senjata dalam skala yang tidak penting yang tidak ada kaitan dengan tugas.

Kalau tak perlu sekali lebih baik tidak usah resikonya berat, " ucap putra asli Papua ini.

Berikutnya, Kasdam juga mengingatkan seluruh anggota untuk menjaaga kesehatan, serta memanfaatkan waktu dengan hal-hal positif.

“Rajin-rajinlah berolahraga, segera berobat, dan jangan lupa dicek juga perkembangan kesehatannya, kalau kesehtan terjaga tentu tugas pokok tidak terhambat dan lakukan hal positif ,” tegas Kasdam.

Praka AKG jual Amunisi ke KKB Papua

Diberitakan sebelumnya, hanya demi Rp 2 juta, oknum prajurit TNI, Praka Asben Kurniawan Gagola (Praka AKG) nekat mengkhianati negara.

Praka AKG menjual amunisi yang dipakai oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

Tak sekali, Praka AKG menjual amunisi hingga dua kali.

Pertama, amunisi yang dijual sebanyak lima butir.

Lalu yang kedua kali, lima butir lagi dijual kepada seseorang bernama Jhon Sondegau.

Tiap butir amunisi, dibanderol dengan harga Rp 200 ribu.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Kav Herman Taryaman mengatakan, Praka Asben Kurniawan Gagola ditangkap pada Selasa (7/6/2022) sore, di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Menurut Herman, penangkapan terhadap oknum TNI itu berawal dari penangkapan FS.

FS adalah tersangka pembacok Ustaz Asep di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya beberapa waktu lalu.

Setelah ditangkap, FS buka suara mengaku membeli amunisi dari Jhon Sondegau.

"Dari keterangan FS, maka anggota (kita) menjemput JS untuk dimintai keterangan,” kata Herman.

Kebetulan, saat petugas sampai di rumah Jhon Sondegau, di sana ada Praka Asben Kurniawan Gagola.

“Secara kebetulan, saat itu oknum AKG (Asben Kurniawan Gagola) berada di rumah JS, sehingga keduanya langsung dibawa untuk pemeriksaan," sambungnya.

Dari penangkapan itu, Praka Asben Kurniawan Gagola mengakui dirinya telah menjual amunisi kepada Jhon Sondegau.

Jhon Sondegau menjual amunisi yang dibelinya itu kepada FS, anggota KKB.

Video penangkapan Praka AKG viral di media sosial.

Dari rekaman video yang beredar, Praka Asben Kurniawan Gagola mengaku sebagai anggota Yonif 743.

Praka Asben Kurniawan gagola merupakan Satgas Apter Kodim Persiapan Intan Jaya.

Ketika diinterogasi, pengkhianat negara ini menitikan air mata.

Dia mengakui sudah menerima Rp 2 juta dari hasil penjualan amunisi tersebut.

"Siap salah," kata Praka Asben Kurniawan Gagola ketika diinterogasi.

Dia mengaku uang hasil penjualan amunisi itu dipakai untuk makan-makan.

Mendengar pengakuan itu, petugas yang menginterogasi bertanya pada Praka Asben Kurniawan Gagola, apakah dirinya sadar, bahwa amunisi yang dijualnya ke KKB itu dipakai untuk menembaki petugas TNI AD dan Polri.

Menjawab pertanyaan itu, Praka Asben Kurniawan Gagola cuma menangis.

Lelaki yang memiliki nomor registrasi pokok 31140286441094 itu cuma mengatakan dirinya bersalah.

Bagaimana nasib Praka AKG ?

Praka AKG kini ditahan oleh Polisi Militer Kodam XVII/Cenderawasih.

Telah tayang di TribunNewsmaker.com

Berita Terkait TNI

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved