Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KPK

Novel Baswedan Tanggapi soal Menurunnya Kepercayaan Publik ke KPK: Ulah Pimpinan Sekarang Ini

KPK kini disoroti mantan penyidik KPK Novel Baswedan. Hal tersebut setelah dinilai kepercayaan publik terhadap KPK menurun.

Editor: Glendi Manengal
FOTO ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO/ist
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) - Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - KPK kini disoroti mantan penyidik KPK Novel Baswedan.

Hal tersebut setelah dinilai kepercayaan publik terhadap KPK menurun.

Berikut ini tanggapan Novel Baswedan soal menurunnya tingkat kepercayaan ke KPK.

Baca juga: Sosok Saiful Safir Mantan Suami Marissya Icha, Identitasnya Selalu Disembunyikan, Begini Tabiatnya

Baca juga: Alasan Pria Arab Menyukai Wanita Indonesia Hingga Dijadikan Istri, Termasuk Mahar yang Tak Mahal

Baca juga: Terungkap Kabar Terbaru Sylvana Herman Setelah Lama Tak Muncul di Layar Kaca, Jadi Sorotan

Foto : Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Istimewa)

Novel Baswedan berpendapat menurunnya tingkat kepercayaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan ulah Firli Bahuri cs.

Menurut mantan penyidik KPK itu, pemberantasan korupsi semakin menjauh saat KPK dikomandoi Firli Bahuri dkk.

"Ulah pimpinan KPK sekarang ini membuat KPK makin tidak dipercaya masyarakat. Pemberantasan korupsi makin jauh dari harapan," cuit Novel baswedan dalam akun Twitter-nya, Kamis (9/6/2022).

Atas hal itulah, Novel menilai ada baiknya KPK dibubarkan.

"Mendorong KPK dibubarkan khawatir selaras dengan rencana Firli dkk. Dibiarkan membuat pemberantasan korupsi dilakukan dengan kepura-puraan dan pemborosan," imbuhnya.

Dalam hasil survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia, KPK disebut menjadi aparat penegak hukum yang paling tidak dipercaya oleh masyarakat.

Hal itu, diketahui dari survei nasional yang digelar Indikator Politik Indonesia pada 18-24 Mei 2022 dan dilakukan melalui metode Random Digit Dialing (RDD).

"KPK di antara lembaga penegak hukum tingkat trust-nya paling rendah," ungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam rilis surveinya, Rabu (8/6/2022).

Foto : Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Adapun RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak dengan sampel sebanyak 1213 responden.

Margin of error dalam survei diperkirakan lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Berdasarkan tingkat kepercayaan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) berada di posisi teratas dengan tingkat kepercayaan 85,3 persen, disusul presiden 73,3 persen, dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebanyak 66.6 persen.

Selanjutnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) dengan 60,5 persen, pengadilan dengan 51,1 persen, dan KPK dengan 49.8 persen.

Di bawah KPK, ada Majelis Permusyawarahan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan partai politik.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved