Sulut Maju
Gubernur Sulut Olly Dondokambey Teken Nota Kesepahaman Dengan Internasional Coconut Community
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur Sulut, Olly Dondokambey meneken Nota Kesepahaman dengan Internasional Coconut Community, Rabu (8/6/2022).
Olly Dondokambey bersepakat meneken kerja sama dengan Ir Jelfina C Alouw PhD Direktur Eksekutif International Coconut Community.
Nota Kesepahaman antara Gubernur Sulut dan International Coconut Community untuk Mengembangkan Sektor Kelapa Berkelanjutan
Nota Kesepahaman ini diteken di Ruang Kerja Gubernur Sulawesi Utara di Meeting Room Bank SulutGo, Gedung Menara Ravindo, Lantai 5, Jalan Kebon Sirih No.75, Jakarta Pusat.

Ikut hadir sebagai saksi dalam penandatangan MoU tersebut adalah Direktur Perbenihan Perkebunan Dr Saleh Mokhtar; Ir Syafaruddin Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan; Yeittij Roring, Kepala Dinas Perkebunan Sulut.
Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk membangun hubungan yang efektif kedua belah pihak dalam transfer teknologi secara efisien dan meningkatkan kapasitas dalam berbagai aspek pengembangan sektor kelapa.
International Coconut Community (ICC) adalah organisasi antar pemerintah negara-negara produsen kelapa yang dibentuk pada 1969.
ICC di bawah naungan Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UN-ESCAP).

Bertujuan untuk mempromosikan, mengkoordinasikan, dan menyelaraskan berbagai kegiatan industri kelapa di Asia, Pasifik, Afrika, Karibia, dan Amerika Selatan, yang menopang kehidupan jutaan petani rakyat dan berbagai pihak yang terlibat dalam produksi, pengolahan, dan pemasaran produk kelapa.
Dalam pertemuan tersebut juga didiskusikan strategi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi sektor kelapa di Indonesia pada umumnya, dan di Sulawesi Utara pada khususnya.
Berbagai tantangan yang dihadapi sektor kelapa di antaranya, keterbatasan bibit kelapa untuk meremajakan tanaman kelapa yang telah tua dan tidak produktif lagi, rendahnya produksi dan produktivitas.
Kemudan pengalihan fungsi lahan, kesulitan bahan baku, hambatan tarif untuk ekspor kelapa, upaya meningkatkan nilai tambah produk turunan kelapa, rantai pasok dan logistik.

Gubernur Olly Dondokambey menyatakan komitmennya dalam penyediaan lahan pembibitan dan pemberdayaan tenaga putra-putri daerah untuk mengembangkan pembenihan kelapa.
Sementara Dr Jelfina C Alouw menyampaikan komitmen ICC untuk menyediakan pakar-pakar internasional di bidang teknologi pembibitan dengan metode kultur jaringan.
Hal ini guna memberikan pelatihan dan transfer teknologi bagi peneliti-peneliti Sulawesi Utara untuk mempercepat pembenihan bibit kelapa yang saat ini jumlahnya masih belum mencukupi kebutuhan pembibitan kelapa nasional.
Melalui nota kesepahaman ini kedua belah pihak berkomimen untuk memperkuat kerja sama dalam mendukung pemerintah menetapkan kebijakan pengembangan dan implementasi program-programnya. (adv)