Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hukum dan Kriminal

Masih Ingat Mery Anastasia? Dokter yang Bakar Pacar dan Calon Mertua, Kini Bawa Bayi di Persidangan

Kuasa Hukum Mery, Dosma Roha Sijabat mengatakan, Mery membawa buah hatinya tersebut lantaran masih dalam kondisi bayi dan harus menyusui

Editor: Finneke Wolajan
TribunJakarta.com, Wartakotalive/Gilbert Sem Sandro
Nasib Mery Anastasia, dokter yang tega bakar tunangan dan calon mertuanya 

"Sesampainya dirumah, kakak saya menjelaskan kepada ibu saya bahwa kekasihnya itu hamil dan meminta segera dinikahkan.

Tapi, Mery meminta enam tuntutan apa saja yang dibutuhkan saat pernihakan nanti," ungkapnya.

"Jawaban ibu saya saat itu, menjelaskan akan menikahkan kaka saya dengan kekasihnya itu.

Tapi untuk enam permintaan kekasihnya, ibu saya bilang akan mengusahakan semaksimal mungkin, karena tuntutannya itu ada enam.

Dan setelah membicarakan itu, kaka saya kembali pergi lagi ke Hotel Olive, dengan kembali diantar oleh orang yang bekerja di bengkel saya," terangnya.

Selanjutnya, Fernando pun menjelaskan detik-detik menjelang terjadinya peristiwa naas tersebut.

Yakni, ketika pukul 22.30 WIB, LE pulang dengan tergesa-gesa, sambil mengatakan kepadanya, bahwa Mery sudah membakar bengkel dan rumahnya tersebut.

Mengetahui hal itu, seluruh anggota keluarga yang sedang berada di lantai dua bangunan rumah tersebut, bergegas hendak turun dan keluar dari rumah itu.

Namun, melihat api telah berkobar, mereka pun memutuskan kembali ke atas, untuk menyelamatkan diri.

Naas, kondisi rumah yang gelap lantaran listrik yang mati, membuat keluarga tersebut terpisah dalam perjalanan menuju lantai 3 dan lantai 4.

Fernando dan kakak perempuannya, berhasil selamat sampai di lantai paling atas rumah itu.

Namun sayang LE, LI dan ED (ayah), menjadi korban tewas dalam kejadian itu.

"Selanjutnya, kakak saya datang sambil menggedor pintu kamar dan mengatakan bahwa Mery telah menyalakan api dan membakar bengkel dan rumah.

Kita semua melihat api yang sudah membesar, memutuskan naik ke lantai paling atas (lantai empat), dengan kondisi gelap, karena lampu yang putus."

"Sesampainya saya di atas, saya melihat ayah, ibu, dan kakak laki-laki saya tidak ada, akhirnya saya kembali mencoba turun melewati tangga, namun saya lihat api sudah sangat besar, makanya saya mengurungkan niat saya untuk kembali turun ke bawah," paparnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved