Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional Politik

Manuver Airlangga Hartarto, KIB Punya Kader Sendiri: 'Ganjar kan Bukan dari Tiga Partai Ini'

Airlangga Hartarto menyebut, baik Golkar, PAN maupun PPP memiliki kader yang mumpuni untuk didorong sebagai Capres 2024. Bukan Ganjar Pranowo.

Editor: Frandi Piring
Antara Foto
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan KIB Punya Kader Sendiri. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Manuver politik kini mulai dilakukan Koalisi Indonesia Bersatu ( KIB ).

KIB yang beranggotakan tiga Partai Golkar, PAN dan PPP itu sudah mulai menyinggung kader untuk Pilpres 2024 mendatang.

Terbaru, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui, Koalisi Indonesia Bersatu ( KIB ) dibangun untuk dapat mengusung calon presiden dan calon wakil presidennya sendiri.

Pria yang kini menjabat Menko Perekonomian itu menegaskan, KIB tidak akan mengusung Capres dari kader partai politik lain.

KIB dibentuk tiga partai, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Kerja sama ketiga parpol sudah cukup untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.

Namun, KIB menegaskan, masih terbuka dengan kemungkinan bergabungnya parpol lain dalam kerja sama ini.

Menurut Airlangga, baik Golkar, PAN maupun PPP memiliki kader yang mumpuni untuk didorong sebagai Capres 2024.

KIB tidak perlu memikirkan untuk mengusung kader partai lain, apalagi mengusung Ganjar Pranowo yang juga kader PDIP.

“Golkar, PPP dan PAN punya kader sendiri dan kemarin Pak Zul (Ketum PAN Zulkifli Hasan) juga menyampaikan bahwa di PAN ada Pak Zul, di PPP ada Pak Suharso (Ketum PPP Suharso Monoarfa).

Dan, tentu ini disiapkan untuk mengembalikan bahwa politik itu harus berproses dari partai.

Jadi saya pikir itu sudah jelas, karena masing-masing kan punya pasar dan lembaga sendiri-sendiri," tutur Airlangga, Rabu (8/6/2022).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menambahkan, dulu memang pernah ada pengalaman kader partai diusung partai lain tapi tidak diusung partainya sendiri. Namun, hal itu hanya berlaku untuk calon wakil presiden.

Saat itu, kader Golkar Jusuf Kalla diusung Demokrat untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono di Pilpres 2004.

Menurut Airlangga, paslon SBY-Jusuf Kalla saat itu memang tergatung dari capresnya SBY.

Ketua Umum Demokrat saat itu meminang Jusuf Kalla untuk mendampinginya di Pilpres 2004.

"Ya itu kan tergantung dari presidennya. Waktu itu Pak Presidennya Pak SBY memilih Pak Jusuf Kalla," kata Airlangga.

Airlangga menegaskan, kondisi itu tidak berlaku bagi KIB. Menurutnya, KIB sudah sepakat untuk mengusung dari internal anggota koalisi.

"Ganjar kan bukan dari tiga partai ini, jadi itu sudah jelas. KTA (Kartu Tanda Anggota)-nya kan bukan dari Golkar, bukan dari PPP, bukan dari PAN.

Jadi saya pikir itu sudah jelas," tegas Airlangga.

(*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved