Segini Utang Indonesia Hingga Sekarang, Masih Aman dan Bukan yang Terbesar
Jepang adalah negara yang menempati peringkat pertama dengan rasio utang berbesar di dunia.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Utang perlu dilakukan oleh sebuah negara untuk menyelamatkan pertumbuhan perekonomian.
Hampir semua negara pernah berutang bahkan ada yang masih melakukannya hingga saat ini.
Indonesia termasuk negara yang hingga saat ini masih memiliki utang.
Baca juga: Daftar 10 Klub Sepak Bola dengan Utang Terbanyak: Barcelona Paling Tercekik, 3 Tim dari Liga Italia
Foto ilustrasi.(artikel.rumah123.com)
Rasio utang terhadap PDB merupakan sebuah metrik sederhana yang memadatkan utang publik suatu negara terhadap output ekonominya.
Semakin tinggi rasio utang terhadap PDB suatu negara, maka semakin tinggi pula risiko negara tersebut gagal membayar utangnya.
Dilansir dari visualcapitalist.com, berdasarkan studi yang diterbitkan oleh Bank Dunia,
menunjukkan bahwa negara-negara dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 77 persen atau lebih selama periode waktu yang lama menyebabkan perlambatan ekonomi.
Baca juga: Masih Ingat Anggita Sari? Sudah Cerai dengan Pengusaha Tambang, Akbar Taufik Tinggalkan Utang Rp 1 M
Inilah daftar negara dengan rasio utang terbesar di dunia terhadap PDB tahun 2021 :
Jepang (Rasio Utang 257 Persen)
Jepang adalah negara yang menempati peringkat pertama dengan rasio utang berbesar di dunia.
Pada tahun 2010, Jepang menjadi negara pertama yang mencapai rasio utang terhadap PDB 200 persen, dan sekarang berada di 257 persen.
Untuk membiayai utang baru, pemerintah Jepang menerbitkan obligasi yang dibeli terutama oleh Bank Japan.
Baca juga: Nasib Pilu Anggita Sari Usai Cerai dari Pengusaha Tambang, Eks Suami Tinggalkan Utang Rp 1 Miliar
Pada akhir tahun 2020, Bank Japan memiliki 45 persen dari utang pemerintah yang belum dibayar.
Total hutang nasional Jepang ditaksir mencapai US$ 9.087 triliun.
Sudan (Rasio Utang 210 Persen)
Utang Luar Negeri, persen dari PDB Sudan dilaporkan sebesar 105,1 persen pada tahun 2020.
Namun pada tahun 2021, meningkat menjadi 210 persen.
Dana Moneter Internasional (IMF) menyambut baik rencana Amerika Serikat (AS) untuk menghapus Sudan dari daftar negara pendukung terorisme.
Hal ini dilakukan agar memudahkan negara itu untuk menangani utangnya.
Bahkan IMF mengucurkan dana sebesar US$2,5 miliar selama tiga tahun untuk negara Afrika tersebut.
Yunani (Rasio Utang 207 Persen)
Total utang Yunani yakni sebesar US$379 miliar.
Sementara rasio utangnya telah mencapai angka 207 persen dari PDB.
Pada tahun 2022, Yunani berencana memanfaatkan pasar obligasi dengan meminjam 12 miliar euro atau sekitar US$ 13,6 miliar, termasuk menerbitkan obligasi hijau pertamanya.
Strategi ini dilakukan untuk penekanan dalam kehadiran berkelanjutan pada pasar utang internasional disertai menggunakan pengurangan rasio utang terhadap PDB.
Eritrea (Rasio Utang 175 Persen)
Eritrea adalah sebuah negara yang terletak di bagian timur laut Afrika.
Negara ini berbatasan dengan Sudan di sebelah barat.
Rasio utang Eritrea tahun 2021 menyentuh angka 175 persen dari pendapatan produk domestik brutonya.
Tanjung Verde (Rasio Utang 161 Persen)
Negara kepulauan yang penduduknya berbahasa Portugis ini memiliki jumlah utang yang terus tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Rasio utang negara ini terhadap PDB melonjak dari 70 persen pada 2010.
Hingga tahun 2021, rasio utang Tanjung Verde menyentuh angka 161 persen terhadap PDB.
Italia (Rasio Utang 155 Persen)
Utang publik bruto Italia mencapai 155 persen.
Jumlah tersebut akan tumbuh karena Italia menerima total 254 miliar dollar AS atau sekitar Rp3,6 triliun dalam bentuk pinjaman dan hibah dari Dana Pemulihan Uni Eropa selama 3 tahun ke depan.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi dampak ekonomi yang menghancurkan dari pandemi Covid-19.
Italia berada di pusat pandemi Covid-19 awal Eropa.
Negara itu telah melihat ekonominya dilemparkan ke dalam resesi terburuk sejak Perang Dunia II sebagai akibatnya.
Suriname (Rasio Utang 141 Persen)
Suriname menempati peringkat ketujuh negara yang rasio utangnya terbesar di dunia.
Rasio utang Suriname berada di angka 141 persen.
Sejak COVID-19 mulai menyebar ke seluruh dunia pada tahun 2020, ekonomi global telah diuji dengan gangguan rantai pasokan, volatilitas harga komoditas, tantangan di pasar kerja, dan penurunan pendapatan dari pariwisata.
Bank Dunia memperkirakan bahwa hampir 97 juta orang telah terjerumus ke dalam kemiskinan ekstrem akibat pandemi.
Indonesia
Indonesia masih tergolong aman, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan utang luar negeri Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara negara tetangga di Asia Tenggara, bahkan dunia.
Posisi utang luar negeri Indonesia telah mencapai Rp7.014 triliun dengan rasio terhadap produk domestik bruto mencapai 40,17 persen per Februari lalu.
Kendati demikian, kondisi ini harus tetap dipertahankan, oleh karenanya sangat dibutuhkan kebijakan yang bijaksana dan hati-hati.
Sebagai perbandingan, utang Indonesia per Januari 2022 masih berada di posisi Rp6.919 triliun dengan rasio utang terhadap PDB hanya sebesar 39,63 persen.
Lantas apa risiko utama rasio utang terhadap PDB yang tinggi?
Peningkatan pesat dalam utang pemerintah merupakan penyebab utama keprihatinan.
Semakin tinggi rasio utang terhadap PDB suatu negara, semakin tinggi kemungkinan negara tersebut gagal membayar utangnya, sehingga menciptakan kepanikan keuangan di pasar.
Utang global saat ini mencapai US$226 triliun pada akhir tahun 2020, melihat peningkatan satu tahun terbesar sejak Perang Dunia II.
Pinjaman oleh pemerintah menyumbang sedikit lebih dari setengah dari peningkatan US$28 triliun, membawa rasio utang publik global ke rekor 99 persen dari PDB.
(Bangkapos.com/Fitri Wahyuni)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com